Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ju-Jungkook...
Sontak yuju bergegas pergi ke tempat yang junhoe maksud. Dengan menaiki taksi yuju tak perduli apapun, yang ia inginkan hanyalah segera sampai disana.
Tak berapa lama sampailah yuju di tempat itu, tempatnya remang dan hanya ada beberapa bangunan disana. ketakutan yuju bukan karena kondisi tempatnya, melainkan di sudut tempat itu, ia melihat jungkook yang sudah tak berdaya, dipegang oleh 2 orang dan yang satu lagi menghajarnya tanpa henti.
Yuju benar-benar tak dapat menahan air matanya. Tiba-tiba junhoe muncul dari arah lainnya.
"akhirnya kekasihku datang juga" senyum junhoe.
"hiaa, apa yang kau lakukan? , lepaskan jungkook" ucap yuju berlinang air mata.
Junhoe hanya tersenyum. "Aku hanya ingin menunjukkan padamu, apa yang akan terjadi jika ada pria lain yang berani mendekatimu dan itulah akibatnya jika pria itu tidak mendengarkan perkataanku." smirk junhoe tipis
"kumohon hentikan junhoe-ya.. ini bukan salah jungkook" bela yuju yang tak tega melihat keadaan jungkook.
"kenapa aku harus menghentikan hal yang menyenangkan ini hahaha" puas junhoe.
Sementara anak buahnya terus menghajar jungkook habis-habisan, hingga jungkook sekarang terkapar di tanah dan benar-benar tak bisa melakukan perlawanan lagi. Yuju pun semakin panik melihat kondisi jungkook.
"Berhenti.. kumohon hentikan kim junhoe" teriak yuju yang dengan air mata yang berlinang. "aku mohon berhenti memukulinya" ucap yuju dan kemudian ia diam sesaat. "aku mengerti, aku tak akan berada di dekatnya lagi..aku.. aku akan menerimamu kim junhoe" pasrah yuju menahan perih air matanya.
" hiaa stop" perintah junhoe kepada anak buahnya. Junhoe terkejut mendengar perkataan yuju. "kau serius? Kau mau menjadi menerima cintaku sekarang??"
Yuju menarik dalam napasnya "ooo.. jika itu yang kau mau, dan kau tidak akan pernah lagi melihatku dekat dengan jungkook atau pria manapun, jadi kumohon lepaskan jungkook" melas yuju untuk kesekian kalinya.
Junhoe hanya tertawa menanggapi pernyataan yuju. "Hiaaa choi yuju.. kau membuatku terlihat seperti pria yang jahat,, aisshh ini sebenarnya menyedihkan, aku harus berbuat seperti ini dulu ya, baru kau melihatku, hahaha" .
"baiklah karena ini permintaanmu, aku tak bisa menolaknya, gomawo" senyum junhoe menang.
Sementara yuju terus menahan air matanya.
"hiaaaa lepaskan bocah itu" titah junhoe.
Anak buahnya pun menuruti dan membiarkan jungkook terbaring lemah di lantai dengan wajah yang babak belur dan kondisi yang memprihatinkan.
Yuju tak bisa menahan diri lagi untuk menghampiri jungkook.
"kook.. kau tidak apa-apa?" ucap yuju memegangi wajah jungkook, yuju mengambil sapu tangan yang ada di sakunya dan berusaha membersihkan darah di sekitar pipi jungkook dan air matanya tetap jatuh walau ia berusaha menahannya.
Ntah kenapa hatinya sakit melihat keadaan jungkook saat ini. Menyesal, marah dan sedih itulah yang dirasakannya sekarang. Jungkook dengan sedikit kesadaran dan tenaganya membalas yuju dengan anggukan pelan serta senyuman hangatnya.
Junhoe yang melihat hal itu hanya berdecah tak percaya dan menarik yuju dari jungkook. "aishh.. aku benar-benar tak tahan melihatnya "kesal junhoe. "Hiaa.. ayo pergi dari sini" paksa junhoe pada yuju.
"ta-tapi kita harus membawanya ke rumah sakit" pinta yuju.
"dia tidak akan mati, nanti juga akan ada orang yang menolongnya.. ayo pergi" sekali lagi junhoe menarik paksa yuju, dan yuju jelas tak kuat melawan junhoe. Alhasil yuju terpaksa meninggalkan jungkook sendirian yang sudah hampir tak sadarkan diri.
"Yuju-ya jangan pergi"
**********
sehari berlalu, sekarang jungkook sudah berada di rumah sakit , kondisinya juga mulai sedikit membaik, hanya tinggal bekas lebam di wajah dan perutnya yang sedikit nyeri akibat pukulan yang diterimanya saat itu.
"Kau sudah bangun??" ucap chaeyeon yang sedari tadi sudah berada di samping tempat tidur jungkook.
"oo.. sejak kapan kau disini?" kaget jungkook.
"hemmm, mungkin dari setengah jam yang lalu, tidurmu nyenyak??" senyum chaeyeon.
"ya begitulah walau badannku rasanya remuk semua hehe" ucap jungkook. "hei, kau menangis?" kaget kook yang melihat sebulir air mata di pipi chaeyeon.
Chaeyeon tersadar dan langsung menyeka air matanya "ah tidak, aku hanya tidak mengerti kenapa ada orang yang tega melakukan ini padamu" sedih chaeyeon.
"kau tidak usah khawatir.. ya anggaplah ini mungkin puncak kesialanku di musim semi ini" ujar jungkook tak sengaja.
"emm?" maksudnya??"
"ahhh, tidak-tidak, bukan apa-apa kok" alih jungkook.
Chaeyeon pun tak begitu menanggapinya lagi "oh iya, jaehyun bilang dia belum sempat menjengukmu, tapi nanti dia pasti datang kok, dan karena besok sekolah libur, aku bisa menemanimu seharian disini, hehe"
"Jaehyun???" wajah jungkook seketika berubah ketika mendengar nama itu.
Tapi kejap berikutnya ia langsung beralih melihat chaeyeon sambil tersenyum lebar "Gomawo chaeyeon-ah" kemudian dibalas senyuman penuh arti dari chaeyeon.
Tak berapa lama, pintu ruangan jungkook terbuka dan masuklah seseorang dari luar sana.