Dari sisi lain kulihat seseorang melemparkan sesuatu ke arah yuju. Sontak aku langsung berlari menuju Yuju.
"Choi Yuju... awassss!!" teriakku.
Kuputar badan yuju dan "Buukkk" kurasakan sesuatu menabrak punggungku, pecah dan berhamburan. Ya itu adalah sebungkus tepung yang mengenai punggungku.
Yuju berada di hadapanku sekarang, lebih tepatnya berada di dekapanku. Kulihat wajahnya yang terlihat shock, aku menatap dalam matanya.
"Gwaenchanayo Yuju-shi??" tanyaku memegang kedua pundaknya.
Yuju hanya diam tak menjawab, aku yakin saat ini hatinya berdebar karena terkejut akibat kejadian ini atau karena aku yang masih menatap khawatir padanya.
"Hiaaa, apa-apaan itu tadi? Kalian tidak apa-apa kan?" panik Jaehyun.
Ntah karena tersadar, Yuju langsung menarik dirinya dariku. "beraninya kau menyentuhku! kau tidak perlu melakukan itu!" ketus Yuju.
"Apa?" ucapku tak percaya.
"Yuju-ya, kau tidak apa-apa kan?" tanya chaeyeon tiba-tiba.
Yuju hanya melihat chaeyeon sesaat dan langsung berlalu pergi. Chaeyeon pun terlihat bingung harus melakukan apa.
"Hisshh,gadis itu tidak ada rasa terima kasihnya sama sekali, sudah ditolong juga, jika bukan karena kau yang menolongnya, mungkin wajahnya penuh dengan tepung sekarang" kesal jaehyun yang masih membersihkan seragamku dari noda putih itu.
"Sini aku bantu bersihkan juga" pinta chaeyeon.
"Chaeyeon-ah lebih baik kau menyusul yuju, kasian dia pasti sangat terkejut, aku tidak apa-apa kok" ucapku.
Chaeyeon pun melihatku dan mengangguk perlahan, kemudian ia segera menyusul Yuju yang sudah berlalu jauh itu. Akupun membantu Jaehyun yang membersihkan seragamku, walaupun pikiranku masih teralihkan dengan apa yang terjadi barusan.
"kenapa ada orang yang melakukan itu pada yuju?" batinku. Kemudian aku menarik nafas yang panjang "Huh, sepertinya hari ini penuh dengan kesialan".
************
Jaehyun mengajakku pulang kerumahnya. Jujur aku sempat terkejut, aku tak menyangka Jaehyun yang terlihat sederhana di sekolah yang bahkan tega meminta traktir olehku itu ternyata mempunyai rumah yang mewah dan sebesar ini. Aku sempat kagum melihat wujud rumahnya.
"Hiaaa, kenapa tidak masuk? Terkejut ya? haha Biasa saja, ayo masuklah!" ajak Jaehyun cengengesan.
Walau sempat ragu, perlahan aku melangkahkan kaki ke dalam rumah jaehyun, kulihat beberapa pajangan foto keluarganya yang berada di dinding "keluarga yang bahagia" senyumku.
Tak berapa lama jaehyun sudah mengajakku masuk ke dalam kamarnya. Kamarnya rapi dan bersih, aku baru tau jika ada kamar seorang pria yang serapi ini. Tapi ada satu hal yang menarik perhatianku, ketika kulihat sebuah foto di atas meja belajarnya. Aku seperti mengenali seseorang yang berfoto dengan Jaehyun itu.
"Junhoe???" "ya,ya,ya Jaehyun-ah, ini benar foto kau dan junhoe?" tanyaku penasaran.
Jaehyun diam, tapi tak berapa lama dia menjawabnya. "Ooo,, sebenarnya dia itu sepupuku" ucap Jaehyun
"apa???" mataku sempat membulat sesaat.
"iya kook, Junhoe itu sepupuku, dan dulu dia masih jadi sahabatku, tapi semenjak dia diracuni akan kekuasaan dan obsesi pewaris, dia benar-benar berubah, yang seperti kau lihat sekaranglah, sok jagoan" jelas Jaehyun. " hemm..sepertinya hanya kau yang tau tentang hal ini, aku bisa mempercayaimu kan?"
aku mengangguk "tentu saja, aku mengerti, aku tidak akan memberitahu siapapun tentang ini" janjiku.
"Gomawo jungkook-ah" senyum jaehyun. "Ah, ngomong-ngomong kau tadi keren sekali saat melindungi yuju, seperti di film-film haha"
"Haha biasa saja kok, aku hanya bersikap menjadi pria sejati hehe" ucapku. "tapi, apa kau tau jaehyun, kenapa ada orang yang ingin mencelakai yuju seperti tadi?"
"Hmm,, begini, sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya sih,dulu bahkan ada yang menaruh boneka dengan bercak darah di bangku yuju. asal kau tau, tidak semua orang di sekolah menyukai yuju. Pasti ada yang membencinya.. ntah karena dia sombong atau karena dia anak kepala sekolah. Belum musuh-musuh ayahnya di dunia perusahaan yang melampiaskan kekesalan mereka pada yuju, terkadang aku kasian padanya jika dia sedang mengalami hal buruk seperti tadi"Jelas Jaehyun.
"ohh jadi begitu ya, ternyata yuju juga mempunyai kehidupan yang sulit.." ucapku prihatin.
"ya begitulah, tapi tetaplah ingat bahwa kita tidak bisa mendekati atau menghiburnya,,daripada nanti kita berurusan dengan Junhoe".
"ya, kau benar juga" ucapku.
"oh iya kook, bawalah ini"ucap jaehyun sambil melempar sebuah seragam padaku. "bajumu kan penuh dengan tepung, tidak akan kering jika kau cuci malam ini,kebetulan aku punya seragam lebih, jadi pakailah untuk sekolah besok hehehe."
"Gomawo Jaehyun-ah" ucapku segera dan langsung memeluk jaehyun.
"Ihhhh, kook apa-apaan sih!" kesal jaehyun dan seketika aku tertawa melihat wajah jaehyun, hingga kejap berikutnya kami pun tertawa bersama.
**********
Keesokan paginya di sekolah. Bel belum sempat berbunyi dan aku merasa lega, karena aku nyaris terlambat. Baru selesai aku memarkirkan sepedaku, datang 2 orang yang langsung menarikku ke arah belakang sekolah.
"Hiaaa, lepaskan aku! kalian mau apa?" ucapku berusaha melepaskan diri, tapi mereka tetap menyeretku.
Mereka membawaku ke sebuah gudang yang berada di belakang sekolah. Aku pun langsung dihadapkan pada seseorang, yang tak lain itu adalah Junhoe. "mau apa lagi dia" batinku
Tiba-tiba "Bukkk!!"
Tinju Junhoe tepat mendarat di pipiku hingga membuatku jatuh ke lantai serta membuat sudut bibirku mengeluarkan darah. Lalu dengan cepat dia langsung menarik kerah bajuku.
"Yakk!! Anak baru!! , sudah kubilang untuk tidak mendekati yuju kan? hah, sepertinya kau tidak mendengarkan dengan baik ya? Terima akibatnya sekarang!". Dan sekali lagi Junhoe memukulku membuatku tersungkur ke lantai untuk kedua kalinya. sesaat kemudian Junhoe dan teman-temannya berlalu pergi meninggalkanku.
Aku masih setengah sadar, hingga akhirnya aku mendengar teriakan seorang wanita yang masuk ke dalam gudang dan segera menghampiriku dengan panik.
"Jungkook-shi, kau tidak apa-apa? apa yang terjadi??"
*********************
Maaf.. update nya kelamaan hehehe...
Next kah ini???
Vote and Comment Juseyo^^
Kamsahamnida ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day (selesai)
Fanfiction(Story Complete).. "Tidak mungkin kan dia orangnya??? Gadis yang akan menghapus kesialanku.. Apakah dia???"