Evanesce || Jeon Jungkook [NC]

[7] [Happy Or Sad]

'Part 7'

'Happy Reading'

Plak!!!

Jungkook mengelus pipinya yang baru saja menjadi pendaratan tangan Madam Young.

Eunbi yang berdiri di samping Jungkook, mundur satu langkah.

Dia terlalu terkejut.

Setelah konferensi yang di lakukan Jungkook beberapa saat lalu, sekarang keluarga Jeon dan Kim berkumpul di ruangan ini.

Salah satu kamar hotel yang di jadikan ruang ganti pengantin wanita.

Yeri ada di sini.

Dia cantik hari ini.

Ah, tidak.

Dia cantik seperti biasanya.

Duduk dengan anggun di sebuah sofa tunggal.

Gaun pengantinnya masih membalut tubuh ramping nan idealnya.

Wajahnya merah padam karena marah.

Matanya tidak lepas memandang Jungkook.

Sarat akan kekecewaan.

Tangannya terkepal di pangkuan.

Dia duduk di sebelah ibunya.

"Memalukan." Desis Madam Young.

"Kau tahu apa yang sedang kau lakukan?"

"Aku melakukan apa yang seharusnya aku lakukan." Jungkook menjawab dan Berusaha tenang.

"Yang seharusnya kau lakukan adalah menikah dengan Yeri!" Sentak Madam Young kasar.

"Aku sudah menikah dan aku tidak menikah lagi. Aku tidak akan berpisah dengan istriku."

"Aku tidak memintamu untuk menceraikan si jalang ini. Kau hanya perlu menikah dengan Yeri."

"Jangan memanggil istriku dengan jalang!" Jungkook hampir berteriak.

"Tidak." Jungkook menggeleng tegas.

"Aku tidak mencintainya." Mata Jungkook menunjuk Yeri.

"Setidaknya kau harus membantuku membalas hutang budiku padanya. Satu ginjalnya ada padaku." Madam Young sudah tiba di puncak kemarahannya.

Apa katanya? Ginjal? Oh itu dia.

Yeri mendonorkan satu ginjalnya untuk Madam Young.

"Aku bisa membantumu. Tapi tidak dengan menikahinya." Jungkook merubah haluan. Menghadapkan dirinya pada Yeri. "Terima kasih karena kau sudah mendonorkan satu ginjalmu untuk nenekku. Jadi apa kau ingin balasan?"

"Oppa..." Yeri bersuara Halus.

"Seingatku golongan darah kita berbeda. Jadi maaf, aku tidak bisa memberikan ginjalku untukmu. Tapi aku akan segera mencari sebuah ginjal pengganti untukmu." Jungkook melanjutkan.

"Oppa, bukan begitu. Kita perlu bicara. Tolong bicara denganku. Berdua." Yeri bangkit dari sofa empuknya.

Jungkook memandang Yeri.

Lalu Berpikir.

Yaa, mereka perlu bicara.

Jungkook baru saja ingin melangkah saat tangannya dicekal.

Eunbi. Gadis itu mencengkeram erat lengan Jungkook. Membuat Jungkook menoleh ke arahnya. Eunbi dengan mata yang basah. Wajahnya semakin pucat. Bibirnya bergetar. Bersuara dengan bisikan.