3

3.4K 312 65
                                    


'Part 3'.

'Happy Reading'.





-Vote and Comment-

Eunbi turun dari taksi dengan kaki yang bergetar dan lemas.

Pertemuan dengan Yeri membuat nyawanya seperti lenyap.

Hidupnya terasa seperti di antara kematian.

Dia sudah tidak bisa memikirkan apa - apa.

Otaknya seperti masuk kedalam lemari es.

Membeku.

Mendadak nyaris expired.

Sudah tidak bisa digunakan untuk berpikir lagi.

Sampai akhirnya kaki Eunbi melewati pagar besi rumah Jungkook yang kokoh.

Eunbi melihat mobil Jungkook sudah terparkir di halaman depan.

Pria itu sudah tiba di rumah lebih dulu dari pada dirinya.

Pasti jungkook akan mengamuk lagi karena Eunbi pergi tanpa sepengetahuannya.

Tanpa izinnya.

Eunbi yang lelah dan putus asa memasuki rumah besar Jungkook.

Siap menerima apapun yang akan di katakan atau yang dilakukan suaminya itu padanya.

Eunbi bukan orang sabar.

Kesabarannya mempunyai batas.

Dan jungkook tidak tahu akan hal itu.

Wasit, silahkan meniup peluit! Pertarungan akan segera dimulai.

"Menentangku lagi?" jungkook dengan kedua tangan yang terkepal. Berdesis pada eunbi.

Suaranya menandakan bahaya. jungkook sedang marah. "Dari mana kau?"

"Bertemu dengan Yeri-mu." Eunbi balas menatap Jungkook.

Entahlah.

Kali ini dia tidak takut sama sekali. Terlalu lelah.

"Brengsek! Untuk apa kau bertemu dengannya? Kau tidak ada urusan dengan Yeri!" Jungkook nyaris berteriak.

Pintu terbuka.

Jimin di sana.

Dia baru pulang.

Tapi dia diabaikan.

"Kau yakin? Aku menemui calon istri dari suamiku. Apa itu belum cukup menjadi alasan untuk aku berurusan dengannya?" Eunbi menjaga emosinya.

Biar saja di sini Jungkook yang berteriak - teriak.

Biar saja hanya tenggorokan Jungkook yang hancur.

Hati Eunbi sudah sakit.

Tidak perlu di tambah dengan sakit tenggorokan, bukan?

Evanesce || Jeon Jungkook [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang