Evanesce || Jeon Jungkook [NC]

8 [Don't Be Sad]

'Part 8'

안녕하세요..
여러분 고맙습니다 to read my story..

-happy reading-

***

Hari sudah hampir senja. Jimin masih uring - uringan seharian. Setelah sarapan di waktu menjelang siang tadi, jungkook sudah kembali ke kamar. Belum keluar lagi.

Dan di sinilah eunbi.

Sendirian duduk di pinggir kolam renang.

Dia tidak tertarik untuk masuk ke dalam kamarnya. Melihat wajah jungkook bukan ide yang bagus.

Mendiamkan jungkook adalah cara terbaik untuk menenangkan diri.

"Aku harus apa?" Mendesah pada dirinya sendiri. eunbi berbaring di bangku santai kolam renang.

"Kau harus tidur. Masuk!" Suara jungkook begitu dekat. Pria itu ada di belakang eunbi.

"Sebentar lagi."

"Sekarang!"

"Berhenti bersikap seakan - akan kau peduli padaku." eunbi bangun dari posisi berbaringnya.

Mata jungkook melebar. Terkejut dengan respon eunbi.

"Apa?" jungkook mulai waspada.

"Aku marah padamu!"

"Marah?" Dengan dahi berkerut, jungkook berjalan mendekat.

"Jangan mendekat!"eunbi berdiri. Mundur satu langkah.

Jungkook berhenti. Mengamati ekspresi eunbi. Mencoba membaca apa yang ada di dalam kepala gadis cantik itu. Marah? Untuk alasan apa? jungkook membuat daftar kesalahannya sendiri. Marah yang membabi buta pada eunbi setelah terapi. Melukai hidung gadis itu. Menyiksa dangan brutal di tempat tidur. Melibatkannya dalam rentetan acara memuakkan siang ini. Jadi kesalahan yang mana?

"Kau marah untuk..."

"Kau meninggalkan aku." eunbi memotong cepat.

Jungkook terdiam dengan mulut setengah terbuka.

Hah?

"Meninggalkanmu? Aku tidak pernah."

"Kemarin malam. Kau pergi."

"Itu, eumm- aku..."

"Kau hanya tinggal membayarku, dan aku akan sama seperti pelacurmu." eunbi menahan air matanya.

"Astaga.." jungkook mengeluh pelan. Kali ini tingkat terkejutnya berkali lipat.

Jungkook membeku. Dia tidak pernah menyangka kalau eunbi akan sampai pada pemikiran itu.

Apa?

Menyamakan eunbi dengan pelacur? Itu pemikiran yang sangat kacau.