15 [Stay Strong]

2.4K 275 117
                                    

'Part 15'









Jadi Gini..

GUE MAU BIKIN TARGET *agak maksa dan tidak memaksa*

Untuk mau publish part selanjutnya..

100 komen untuk next part guys okeyy...

Jadi kalo mau cepat-cepat next part komen dulu di part ini sampai 100 komen baruu next part akan gue publish okeyy...



HAPPY 40K
























Di kamarnya, Eun bi turun dari gendongan Jungkook tanpa mengeluarkan suara.

Dia bungkam.

Masih memikirkan beberapa perkataan Yeri.

Jungkook tidak menginginkan anak.

Jungkook membicarakan masalah itu dengan Yeri.

Tapi tidak dengannya.

Eun Bi tidak tahu apa – apa.

Ditambah sentuhan mantan –calon istrinya itu.

“Kau kenapa?” Tanya Jungkook.

“Aku pusing. Aku ingin tidur.” Jawab Eun bi ketus.

“Aku akan memanggil dokter Bang.”

“Tidak. Tidak perlu. Aku hanya ingin tidur.” Suara Eun bi terdengar aneh di telinga Jungkook. Kesal dan marah.

“Apa yang terjadi?”

“Tidak ada.”

“Apa?”

“Tidak!” Eun bi membentak.

“Katakan!” jungkook mulai terpancing emosi.

“Aku bilang tidak ada. Jadi tidak ada yang perlu dikatakan. Tolong jangan ganggu aku!” Suara Eun bi terisak. Dia akan menangis.

“Dan kau hanya akan menyimpannya untuk dirimu. Berpikir sendirian. Dan itu membahayakan dia!” jungkook berteriak juga. “Bicara!”

Eun bi tersentak dengan teriakan Jungkook. Bukannya menjawab, Eun bi malah naik ke atas ranjangnya dan menarik selimut. Menutupi seluruh tubuhnya. Sehelai rambutpun tidak terlihat. Dia menangis keras. Terdengar sangat menyayat hati.

Jungkook mengusap wajahnya kasar. Demi Tuhan, dia kerepotan menghadapi wanita hamil. Eun Bi sangat sensitif.

Jungkook duduk di pinggir tempat tidur, di samping Eun bi. Tangannya terulur untuk menepuk pelan bahu gadis itu. Menenangkan.

Setelah tangisan Eun bi sedikit mereda, dengan gerakan perlahan Jungkook menarik selimut yang menutupi kepala Eun bi.

Mengusap wajah cantik yang penuh peluh dan air mata. Mencium puncak kepalanya.

“Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membentakmu.”

“Kau jahat.”

“Aku tahu. Aku tahu. Aku memang jahat. Aku hanya tidak ingin kau terlalu banyak berpikir. Bicara padaku!”

“Dia bilang kau tidak ingin anak.” Bisik Eun bi. Di dalam selimut, tangannya mengusap – usap perutnya yang masih rata.

“Ya.” Jungkook menunduk. “Tapi itu dulu. Sebelum aku menikah denganmu. Sebelum aku punya keinginan untuk sembuh. Sebelum aku kehilangan anak pertama kita yang kuberi nama Jeon Eunkook. Saat keadaanku sangat kacau dulu. Entahlah. Aku hanya tidak yakin dengan anak.”

Evanesce || Jeon Jungkook [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang