Gutten morgen/tag/ebend guys...
Wie geth es ihnen? Jhaha, kagak paham dahh ane sama bahasa Jerman😂 kalo luu bisa sok atuh jawab. Yaudah mending kita langsung ke bawah.
Happy reading😘.
.
.
Sore ini setelah selesai pelajaran ilmu pertahanan, para ketua asrama mengadakan rapat pembahasan mengenai acara pesta dansa. Murid-murid mulai berhamburan keluar kelas kembali ke asrama, kecuali para ketua. Hailee berjalan berdampingan dengan Azura, namun berhenti ketika Azura hendak kembali ke asrama."Hailee bisa bantu aku membawa berkas-berkas ini? Aku mau ke asrama untuk mengambil buku catatan yang ketinggalan." Azura memberikan beberapa berkas ke tangan Hailee. "Oh ya, tolong bawakan ke ruang rapat sekalian, aku takut jika berkas itu dibutuhkan sementara aku datang terlambat." Lanjut Azura lagi.
"Baiklah. Aku baru tau kalau rapat pertamamu serepot ini." Hailee menatap temannya yang sudah berjalan ke atas menuju asrama tanpa mengatakan apapun. Ia berjalan menuju ke ruang rapat dengan bersenandung kecil. Saat sudah melewati beberapa kelas akhirnya ia sampai didepan pintu yang masih tertutup. Ia mengetuk pintu dan terdengar sahutan dari dalam.
"Masuk." Hailee kenal suara itu, Andrean. Ia berdecak pelan dan mendorong pintu itu masuk ke dalam.
Terlihat beberapa pasang mata menatapnya bingung. Hailee bisa melihat kalau ternyata beberapa ketua masih ada yang belum datang, termasuk Azura dan... Kemana manusia es itu? Pikir Hailee. Dylan belum datang rupanya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Grace duduk di tempatnya. Hailee berjalan menghampirinya.
"Azura menyuruhku membawakan berkas-berkas ini. Mungkin dia sedikit terlambat." Jawab Hailee dan sesekali memandangi mereka satu-persatu yang mulai sibuk dengan pembahasan pesta dansa.
"Bagaimana kalau kita buat acara pesta seperti tahun lalu!?" Terdengar seseorang bertanya dengan tema pesta dansa. Hailee hanya memperhatikan berpikir.
"Apa kau tidak bosan dengan pesta tahun lalu? Bahkan para ketua yang dulu sudah sering mengambil konsep itu. Dan menurutku itu terlalu kuno." Sahut Andrean tidak setuju dengan tema yang mereka ambil. Mereka tampak berpikir sejenak. "Bagaimana kalau kita buat perubahan pada pesta ini? Kita kasih tema modern, jadi kemungkinan ini akan menjadi pesta paling mengesankan yang pernah ada." Andrean memberikan usulan yang menurut Hailee berlebihan, tapi kalau dipikir-pikir ide Andrean boleh juga.
"Grace aku balik dulu ke asrama, sampai jumpa." Pamit Hailee seraya berjalan menuju pintu keluar. Sesaat ia berpikir dengan tema yang diajukan Andrean. Langkahnya terhenti saat diambang pintu, secepat kilat ia mendapat ide brilian.
"Hmm entah kenapa tiba-tiba aku kepikiran untuk menghadiri pesta dansa yang satu ini. Waktu sore hari diadakan pesta dansa berbau resmi dan setelah malam tiba dilanjutkan dengan acara pesta seperti di club malam dengan penampilan dari disk jockey. Pesta modern semi resmi namun cukup menarik." Celetuk Hailee berlagak seperti berpikir dengan jari telunjuk mengetuk dagunya. Semua menatap Hailee dengan tatapan bertanya.
"Kami tidak membutuhkan saranmu." Cibir perempuan bernama Brenda. Hailee berbalik menatapnya datar.
"Aku tidak memberi saran apapun, hanya berpikir kalau seandainya ada pesta seperti itu aku akan datang dengan senang hati." Hailee memberikan tatapan dengan wajah yang dibuat-buat. Mereka masih diam dan Hailee memutuskan untuk kembali berjalan menuju asrama. "Baiklah aku pergi dulu, semoga kalian dapat konsep yang menarik." Lanjutnya lalu hilang dibalik pintu.
"Kalau dipikir-pikir ide Hailee ada bagusnya, cukup menarik untuk dijadikan konsep pesta kali ini. Bagaimana menurut kalian?" Andrean angkat bicara. Mereka masih berpikir hingga terlihat beberapa diantara mereka mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow Eyes [ON-HOLD]
FantasíaHailee D Anderson, remaja perempuan yang satu ini memang sulit ditebak dan misterius, bahkan ia tidak pernah tau kalau selama ini dialah yang dicari-cari oleh para penyihir sesuai apa yang sudah diramalkan. Namun siapa sangka dibalik keunikannya jus...