Alohaaa....😎
Hari ini gue suguhin pake modern dance, soalnya boring aja kalo cerita kuno mulu, ehh entahlah gua nggak yakin😂
So, happy reading😘.
.
.
Tampak seorang wanita memakai kaus dengan setelan celana jeans biru kelam, tak lupa tas selempang dan ditambah dengan jaket kulit yang ia kenakan sebagai pelengkap penampilannya. Azura, ia sudah siap-siap pergi ke Central Sumwinams sesuai janji yang mereka buat, ia memandangi teman sekamarnya sejenak yang tampak damai dalam tidurnya. Ia memakaikan selimut hingga menutupi tubuhnya sampai dada dan segera meninggalkannya keluar dari kamar. Ia berjalan cepat menuju ke gerbang sekolah. Sesampainya, disana sudah terlihat beberapa orang menunggunya, ia melambaikan tangannya."Hey, lama ya?"
"Tidak juga, baru 5 menit. Sebaiknya kita pergi sekarang sebelum kesiangan."
Mereka berjalan menuju halte bus, rencananya mereka naik bus supaya lebih cepat karena jalur ke sana cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.
Sekarang mereka sudah berada didalam bus, tapi yang mencuri perhatian adalah tempat mereka duduk. Lihat saja mereka duduk secara berdampingan. Azura duduk dengan Andrean, Grace dengan Calvin, dan Leo dengan Blaire. Pemandangan yang cukup menarik, tapi siapa sangka kalau diantara mereka ada yang menyimpan rasa satu sama lain dan tidak bisa dipungkiri bahwa itu ada benarnya. Seperti Grace yang diam-diam menyukai lelaki bernama Calvin. Dan Leo, entah sejak kapan ia mulai mendekati wanita berambut pirang itu, menurutnya dibalik kepolosan wajahnya tersimpan berjuta-juta kejutan yang membuatnya merasa tertantang untuk mencoba menerka isi hati Blaire. Andrean? Hufft, playboy cap kadal sepertinya memang suka tebar pesona pada setiap wanita, namun siapa sangka kalau seorang Andrean terang-terangan memperlihatkan ketertarikannya pada sosok wanita kalem dengan segudang kepintaran yang membuatnya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk selalu berada didekatnya, Azura.
Setelah menempuh perjalanan selama ±25 menit, akhirnya mereka sampai di Central Sumwinams. Tempat ini begitu ramai dengan aktivitas berdagang pada setiap toko, dan beberapa murid dari Rtuvina Academy yang berlalu lalang. Mungkin mereka juga mempunyai tujuan yang sama seperti yang dilakukan Azura dan kawan-kawan.
"Oke, kita berpisah disini. Aku dan the boys akan pergi ke sana, jika kalian para ladies sudah selesai belanja, kita kumpul ditempat ini lagi sebelum jam 12, mengerti? Oh ya, Grace jangan lupa dengan titipan Hailee, aku tidak ingin mendengar pidato nenek sihir itu. Jadi, aku serahkan tanggung jawab ini padamu." Tutur Andrean panjang lebar. Mereka mengangguk setuju.
"Baiklah kami pergi dulu, sampai bertemu kembali."
Mereka berpisah untuk mencari barang yang mereka butuhkan untuk pesta dansa nanti sore. Para ladies sekarang sedang memasuki toko yang menjual gaun pesta yang cukup terkenal di Central Sumwinams, mereka menatap gaun-gaun yang dipajang dengan mata berbinar-binar dan dengan cepat mulai memilah-milah gaun yang cocok. Setelah puas mencoba beberapa gaun akhirnya mereka selesai dan keluar, menuju toko lainnya dimana mereka bisa mendapatkan berbagai macam kosmetik. Perburuan mereka masih berlanjut hingga jam menunjukkan pukul 11.30. Mereka sudah selesai belanja, termasuk barang titipan Hailee dan memutuskan untuk kembali ke tempat awal mereka berkumpul. Ternyata disana sudah terlihat Andrean dan yang lainnya menunggu kedatangan mereka bertiga.
"Kalian para wanita memang lama kalau masalah berbelanja." Sindir Andrean memutar bola matanya.
Mereka terkekeh pelan. "Maaf membuat kalian menunggu. Sebaiknya kita pulang sekarang karena aku harus bersiap sebelum sore." Ujar Grace lalu berjalan mendahului.
Mereka berenam berjalan menuju bus yang sudah lama menunggu di halte, menuju kembali lagi ke Rtuvina Academy. Untung saja bus langsung berangkat karena mereka ingin cepat-cepat pulang untuk mempersiapkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow Eyes [ON-HOLD]
FantasyHailee D Anderson, remaja perempuan yang satu ini memang sulit ditebak dan misterius, bahkan ia tidak pernah tau kalau selama ini dialah yang dicari-cari oleh para penyihir sesuai apa yang sudah diramalkan. Namun siapa sangka dibalik keunikannya jus...