What Is Fawne?

2.1K 121 1
                                    

"Baiklah, hari ini kita akan belajar pengenalan satwa disini!" seru Prof. Avery saat semua murid kelas Hailee dan Blaire sudah sampai di sebuah hutan tak jauh dari sekolah. Namanya hutan Mystic.

Entah apa yang membuat hutan itu dinamai seperti itu, tapi sesuai kenyataannya kalau hutan itu benar-benar misterius dan aura mistis terlihat begitu kentara. Seperti apa yang sedang dirasakan oleh murid-murid disini, bahkan sebagian ada yang saling berpelukan karena ketakutan. Berbeda dengan Hailee yang justru terlihat tertarik dengan hutan berwarna ungu kelam dengan kabut berwarna hijau muda yang semakin menambah seram. Ia merasa ada sesuatu yang menariknya untuk menjelajah hutan ini, tapi tidak semua orang bisa masuk sembarangan tanpa bimbingan seorang guru. Lalu, untuk apa guru yang mengajarkan pengenalan satwa itu membawa muridnya ke tempat seperti ini, jika bahaya saja bisa datang tanpa diduga?

"Kemarilah," ajak Prof. Avery menuju sebuah pohon besar yang dipenuhi lumut hijau. "Kalian lihat ini apa?" tanyanya sembari menunjuk sebuah cairan bening keperakan yang membasahi tanah tepat dibawah pohon.

Semua murid menggeleng tidak tahu. Hailee yang memperhatikan cairan itu tampak mengernyitkan dahi geli dan memalingkan wajahnya. Itu terlihat seperti air kencing tapi lebih kelihatan mahal karena tertinggal warna perak disana, pikir Hailee. Sementara Blaire sudah maju ke depan dan memperhatikan cairan tersebut lebih jelas, sampai-sampai ia mengambil cairan itu ke dalam botol kecil entah untuk apa. Semua murid yang memperhatikan tingkah Blaire hanya bisa memandangnya jijik.

"Ini adalah tanda kawasan yang diberikan oleh kawanan Unicorn, dan ini merupakan air kencingnya." tutur Prof. Avery seketika membuat murid disana memandangnya jijik. Bahkan ada yang sampai muntah karena mengingat bagaimana cara Blaire mengambil cairan menjijikkan itu.

Hailee bahkan sudah menduganya. Sungguh ini hal yang menjijikkan, tapi anehnya gurunya biasa-biasa saja dan malah mengajak mereka terus menjelajah hutan. Entah sudah berapa banyak-jenis-kotoran-yang-dijelaskan, namun tak ada satupun hewan yang dapat ditemui! Prof. Avery bahkan masih mengoceh tentang kemanjuran ramuan penumbuh jakun dengan menambahkan kencing Unicorn! Oh, yang benar saja? Siapa pria yang akan menumbuhkan jakun mereka? Hailee mendengus sebal lalu memutar bola matanya malas.

Pelajaran paling menjijikkan yang pernah ia pelajari! Sungguh!

Ditengah pelajaran yang masih mempelajari tanda-tanda keberadaan satwa langka, tiba-tiba Hailee mendengar suara seseorang minta tolong, bahkan seperti sebuah rintihan kesakitan yang membuat Hailee bertanya-tanya. Apakah itu cuma halusinasi atau ia yang salah dengar? Hailee mencoba mengabaikannya, namun suara itu terus mengganggu pendengarannya. Hailee berdecak pelan, perasaannya mulai tidak tenang, apalagi suara itu semakin lama semakin terdengar jelas. Dengan gerakan gusar, Hailee mencoba mencari asal suara itu. Kadang Hailee merutuki dirinya sendiri, kenapa ia harus punya pendengaran setajam ini, hingga ia harus merasakan dampaknya. Kadang telinganya bisa sakit sampai berdengung karenanya.

Azura yang sibuk mencatat penjelasan Prof. Avery berdecak kesal karena Hailee sedari tadi celingak-celinguk tidak jelas. Ia jadi tidak bisa menulis karena fokusnya terpecah.

Dengan perasaan gemas melihat sahabatnya yang tampak tidak bisa diam itu, Azura menegurnya. "Hailee, bisakah kau diam sejenak? Cepat tulis penjelasan Prof. Avery, aku tidak mau jika harus meminjamkan catatanku padamu!" Azura kembali melanjutkan tulisannya. Sementara Hailee hanya bisa mendesah pasrah.

Sambil melanjutkan menulis Hailee mencoba memecah keheningan yang sebenarnya tidak hening-hening banget karena telinganya yang berisik!

"Azura," panggilnya pada Azura yang hanya dibalas dengan gumaman. "A-apa kau dengar sesuatu? Seperti ... suara rintihan minta tolong? Apa kau mendengarnya?" tanya Hailee susah payah. Ia kembali bergerak tidak tenang.

Rainbow Eyes [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang