Yoshua menatap seseorang yang dengan seenaknya melempar sebuah buku tebal di hadapannya.
"What?"
"Baca aja."
"Apaan sih Vik? Buku apa? Buat apa?" Yoshua membolak-balik buku yang tadi Viko berikan.
"Aelah, bawel banget lo, tingal baca juga."
"Jarak jauh terpisah bukan berpisah." Yoshua membaca judul yang tertera di cover buku tersebut.
"Terpisah, bukan berpisah. Banyak jalan untuk membuat semuanya membaik, meskipun jarak membentengi hubungan. But, jangan biarkan jarak menghalangi semuanya."
Yoshua memandang heran ke arah Viko. "Are you Raviko?"
Viko memukul pelan kepala Yoshu. "Yaiyalah, gila ni anak."
Yoshua mengabaikan ucapan temannya ini. Ia masih fokus membolak-balikan lembar demi lembar buku yang Viko lempar kepadanya. Sebenarnya, bukan Yoshua banget kalau membaca buku seperti ini. Bahkan, hampir tak pernah selain buku-buku tentang psikologi dan komik conan.
Tidak, Yoshua tidak membaca semuanya. Buku ini sangatlah tebal, itu tidak dapat ia baca hanya dalam hitungan jam sesuai dengan waktu istirahat dirinya. Ia hanya membolak-balikkan lembar demi lembar, mencari titik inti dari buku ini.
Dulu, tiga tahun yang lalu, dirinya dengan mudah menyusun rencana untuk memberikan sebuah kejutan kepada Alicia. Namun sekarang, otaknya sedikit berhenti, ia tak menemukan cara untuk memberikan kejutan kepada kekasihnya itu. Di tahun sebelumnya, tanggal itu selalu tepat di saat jadwal pesiar. Berbeda dengan kali ini, tanggal itu tepat di saat ia melakukan latihan paradasar di Batujajar. Ia tidak mungkin mengabaikan hari itu, meskipun mungkin kekasihnya di sana memahami bagaimana dirinya.
Tidak pernah merayakan setiap bulan, hanya setahun dalam sekali. Meskipun hanya sebuah ucapan, seendaknya diantara mereka berdua tidak melupakan tanggal tersebut.
Dulu, 2014, ia menyatakan perasaannya kepada Alicia. Tidak, ia tidak mengatakan will you be my girlfriend? Bahkan ia tak bersuara. Ia hanya memberikan beberapa kertas untuk di baca Alicia. Sesaat setelahnya, ketika mereka hendak pulang, di dalam mobil sudah terdapat rangkaian bunga bertuliskan my girlfriend?
Saat itu Alicia masih duduk di kelas 3 SMA, sedangkan Yoshua, ia sudah lulus sekolah dan mempersiapkan pendaftaran AKMIL di tahun tersebut.
Mereka menghabiskan waktu bersama hanya beberapa bulan, selebihnya, mereka menjalani hubungan ini dengan terhalang jarak. Jakarta - Magelang. Enam bulan lamanya, Yoshua tidak ada kabar sama sekali. Hanya setelahnya, ia tiba-tiba menemuinya di rumah, dengan seragam kebanggaannya. Dengan kepala plontosnya, dan badan kurusnya.
Hari liburan itu, sekalian memperingati Anniversary mereka yang pertama. Meskipun tidak tepat persis di tanggal jadi mereka, tetapi mereka memahami satu sama lain. Boneka big tedy hinggap di dalam pelukan Alicia.
"Gimana? Menemukan solusi?" tanya Viko. Jawaban Yoshua hanyalah gelengan kepala kecil sembari mengangkat bahunya.
"Aish, makanya jangan serius-serius jadi orang. Kebanyakan baca buku berat, buku kayak gini aja gak paham."
"Then?" Yoshua menunggu penjelasan Raviko, meskipun ia tahu, ia tidak sepenuhnya paham dengan hal seperti ini.
"Yos, surprise itu gak harus ketemu, surprise itu gak harus mahal, surprise itu juga gak harus terbang jauh dari tempat satu ke tempat lainnya. Cukup dari hati. Entah waktunya tepat, kurang, atuh bahkan lebih. Pesiar nanti, keluarlah, cari barang yang bisa mengungkapkan segalanya, gak perlu mahal. Benda kecil yang bisa mengutarakan isi hati. Kirimkan pesan ke orang rumah, suruh cetak semua pesan kamu, dan minta tolong mereka untuk mengirimkan ke pacarmu tepat tanggal jadi kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between a Distance
Romance(END) Jarak bukan akhir dari segalanya, jarak juga bukan batas sebuah hubungan. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Pengorbanan dan perjuangan harus saling bersatu, kesabaran satu sama lain. Akankah cinta terus tumbuh ketika ada jarak di hubungan...