27 [You're Mine]

792 69 2
                                    

Keadaan diantara Yoshua dan Alicia masih bungkam. Pertanyaan terakhir Alicia sama sekali belum di jawab oleh kekasihnya itu. Rencana pulang mereka tunda dikarenakan hal ini. Untung saja teman temannya paham dengan kondisi mereka berdua.

"Dia siapa bang?" tanya Alicia dengan isak tangisnya.

Belum ada jawaban dari Yoshua, Yoshua masih menunduk, menyembunyikan segala emosi dan tekanan yang ia rasakan.

"Kenapa bang? Kenapa? Kenapa enggak marah? Kenapa harus marahnya ke Cia aja? Dia siapa? Seakrab itu dengan abang," ucap Alicia lagi.

Bungkamnya Yoshua membuat Alicia geram, membuat emosi Alicia di atas ujung tanduk. Ia bingung dengan Yoshuanya, dia bisa se bungkam itu ketika membicarakan gadis tadi? Apa susahnya menceritakan? Pertanyaan itu terngiang di kepala Alicia.

"4 tahun loh bang, dan abang belum bisa jujur sama Cia? Makasih," ucap Alicia dan keluar dari mobil, mendorong tubuh Yoshua untuk sedikit bergeser.

Air mata Alicia mengiringi jalannya, tak satu dari rekan Yaohua yang tak membujuk Alicia namun semuanya gagal. Hingga akhirnya Yoshua berbicara.

"Dia yang membuat luka pertama," ucap Yoshua yang membuat langkah kaki Alicia terhenti.

Tangisnya pecah saat itu juga, suara Yoshua membuat dirinya tidak bisa menahan tangis.
Seberpengaruh itu Yoshua dengan dirinya. 4 tahun perjalanan hubungan mereka bukan melulu manis, permasalahaan seperti itu cukup sering mereka perdebatkan.

"Kumohon jangan pergi," ucap Yoshua ketika ia telah membalik tubuh Alicia untuk menghadapnya.

"Dia Feby, dia cinta pertamaku, tapi itu dulu, sebelum kamu datang. Dia juga luka pertamaku, dia ninggalin aku di saat aku gagal pendaftaran tahun pertama. Saat itu juga aku mengklaim, gak akan ada orang yang mau nemenin dari awal perjuangan. Mengenai nama Bima, dia memanggilku Bima kala itu, untuk itu mengapa aku melarangmu memanggil nama itu, aku gak mau keinget masa dimana aku benar benar takut memulai hubungan."

Yoshua memberhentikan ucapannya, genggaman tangan pada Alicia semakin erat, rasanya ia sedang mencari kekuatan pada diri Alicia. Pada diri gadisnya. Membuka kenangan itu menyakitkan memang, tetapi ia tau, gadisnya membutuhkan penjelasan daripada masalah ini larut.

"Kamu tau aku sayang sama kamu, kamu tau aku cinta sama kamu, tolong jangan ragukan itu. Jangan pergi Cia."

Yoshua menunduk ketika Alicia bungkam. Tak lama, Alicia merengkuh tubuh kekar Yoshuanya. Air matanya ia biarkan terjatuh diatas baju PDH taruna kekasihnya. Mata Yoshua terpejam, gadisnya terisak dalam pelukannya.

"Maafin abang Cia."

Dua mobil telah meninggalkan tempat itu. Yoshua, Viko dan rekanitanya ada dalam satu mobil. Dimas, Desta dan rekanitanya di mobil kedua. Apa kabar Alicia? Ia masih bungkam. Ia hanya menatap keluar jendela.

Keyla menatap bingung pada Alicia, Yoshua sudah menjelaskan, tetapi kenapa Alicia masih bungkam?

"Ci," ucap Keyla pelan. Suaranya hampir berbisik. Ia berusaha sepelan mungkin agar kedua pria di depan tak mendengar. Namun rasanya tidak, mereka pasti mendengar hanya saja mereka terdiam.

Alicia terisak lagi, namun dengan suara pelan. "Takut key," bisik Alicia.

Yoshua menatap sekilas dari kaca mobil, menghembuskan nafasnya kasar dan memutar kaca itu agar tidak mengarah kepada Alicia. Ia berusaha fokus mengendarai mobil ini.

"Aku takut mereka balik. Empat tahun Key, dia gak pernah cerita. Aku gak meragukan sayangnya, tapi aku meragukan ceweknya. Takut Key." Ucap Alicia masih dalam isak tangisnya dan dengan suara yang berbisik.

Love Between a Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang