Tak akan ada yang bisa memungkiri, ketika pasangan LDr bertemu, maka segala moment adalah kebahagiaan. Walaupun terkadang, masih saja ada air mata yang menetes. Tapi sudahlah, air mata itu adalah air mata kebahagiaan, air mata itu adalah bukti kesabaran mereka.
Kebimbangan dan kegusaran hati kemarin, membuat kedua insan itu semakin memantapkan hatinya. Mantap untuk menata kembali kepingan kepingan yang di hasilkan akibat ketidakpercayaan dan keresahan kemarin.
Senyum mereka asli, canda mereka asli, dan yang pasti cinta mereka nyata. Terkadang, orang tidak akan melihat betapa hancurnya mereka saat menunggu, betapa sedihnya saat mereka mulai menjauh, yang mereka saksikan adalah senyum dan tawa dari mereka. Mempermasalahkan perjuangan? Hanya mereka yang tau. Betapa lelah, betapa sakit, betapa perih, dan betapa rindunya mereka.
"Ayolah Bang, Cia ikut."
"Kalau abang bilang enggak, ya enggak Cia. Cia di rumah aja ya sayang."
Alicia memanyunkan bibirnya kesal. Merasa di abaikan hari ini oleh kekasihnya itu. Sementara Yoshua sibuk memasukkan beberapa barang ke dalam mobilnya. Katanya, ada acara dengan para Taruna di puncak. Biasanya Alicia selalu orang nomer satu yang menjadi listnya untuk ikut, tetapi saat ini tidak. Bahkan hanya Alicia yang tidak tau masalah kepergian Yoshua, ia malah mengetahui hal itu hasil dari menguping pembicaraan kakak dan mamanya.
Alicia menarik lengan Yoshua dan Yoshua hanya menatapnya "abang beneran gak inget besok hari apa ya?"
"Rabu kan? Emang hari apa lagi Cia? Aneh aneh aja deh," jawabnya sembari mengacak - acak rambut Alicia dan pergi untuk mengambil kebutuhannya lagi.
Alicia terdiam, kemudian tersenyum sedikit. Mencoba memahami beban kekasihnya. Mungkin memang Yoshuanya sedang sibuk, sehingga ia melupakan hal penting dalam hidup Alicia.
Alicia kembali merengkuh lengan Yoshua, memberhentikan tangan Yoshua mengemas barangnya. Yoshua tersenyum sebentar dan menggenggam tangan Alicia dengan erat.
"Nanti ya, kita berangkat berdua dan hanya berdua. Hanya ada kamu dan aku."
"Masih ada setan loh," sahut Viko sembari tertawa.
"Elu setannya Vik," jawab Yoshua sembari menggelengkan kepalanya. Menatap kembali kekasihnya dan tersenyum.
"Kalau saat ini, terlalu bahaya buat kamu sayang. Nanti ya, aku yang bakal jemput kamu, aku yang bakal ngajak kamu jalan jalan keliling manapun yang kamu mau. Bahkan buat mengucap janji suci pun aku siap," ucap Yoshua sambil menyentil hidung mancung Alicia.
Alicia memanyunkan bibirnya dengan malu malu kucing. Ia segera melancarkan cubitannya dipinggang Yoshua hingga Yoshua mengaduh kesakitan. Kemudian mereka tertawa bersama.
Kebahagiaan mereka sangatlah alami, hanya dengan candaan dan perilaku manis dari Yoshua dapat membuat Alicia tertawa. Orang bilang, cinta dapat merubah segala. Iya, kali ini mereka benar, cinta merubah kesedihan menjadi kebahagiaan di antara mereka. Cinta mereka jujur, tanpa formalin atau pengawet yang lainnya.
Yoshua dan teman teman tarunanya melalui jalanan yang cukup padat. Jakarta bukan Akademi yang bebas dibuat berlarian. Jakarta kota besar, Jakarta padat penduduk. Tak pagi tak siang, semuanya sama saja MACET.
"Udah berapa persen sih Yosh?" tanya rekannya Dimas yang duduk di bangku kemudi.
"Ada 80 kali, kurang cake sama setting area aja."
"Halah itu mah gampang, yang terpenting itu gimana bawa dianya? Udah lo pikirin?"
"Kan ada kalian," jawab Yoshua enteng.
"Nyusahin dasar."
"Dapet liburan gratis loh kalian," ucap Yoshua sembari tertawa.
Waktu berlalu dengan cepat, Yoshua dan rekan rekannya sudah tiba di tempat yang mereka tuju. Memarkirkan kendaraannya di sebuah gepura pintu masuk. Pemandangan hutan pinus sudah terlihat. Hawa dingin mulai merasuki tulang tulang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between a Distance
Romansa(END) Jarak bukan akhir dari segalanya, jarak juga bukan batas sebuah hubungan. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Pengorbanan dan perjuangan harus saling bersatu, kesabaran satu sama lain. Akankah cinta terus tumbuh ketika ada jarak di hubungan...