"Bisa bicara sebentar Ci?" Alicia menoleh menatap temannya ini. Ekspresi takut ia tampilkan, hal itu membuat Alicia penasaran bukan main. Tidak hanya penasaran, tiba-tiba perasaan tidak enak melanda dirinya. Kecemasan dan rasa takut Keyla mengalir dengan cepat kepada Alicia.
"Ke-kenapa Key?" tanya Alicia dengan ragu.
Keyla membawa Alicia untuk duduk di atas tempat tidur. Ia menggenggam ponselnya dengan kuat, menyalurkan ketakutan dan kecemasan. Alicia yang melihat itu di buatnya semakin bingung.
"Something happen?"
"Janji sama aku, jangan panik jangan takut jangan khawatir. Okey?" Alicia semakin mengerutkan keningnya mendengar apa yang temannya ini sampaikan. Seperti ada sesuatu yang tidak ia ketahui.
"What happen Key?"
"Janji dulu." Alicia dengan cepat menganggukan kepalanya, daripada lama, mendingan ia mengangguk saja. Ia berusaha setenang mungkin.
"Aku dapat kabar dari Viko barusan. Dia bilang kalau Yoshua ta-" ucapan Keyla di potong dengan cepat oleh Alicia. Mendengar nama Yoshua, dirinya mendadak panik.
"Kenapa sama Yoshua? Dia baik-baik aja kan Key? Kenapa dari tadi dia gak nelfon aku kalau bang Viko aja ngehubungi kamu?" Alicia berbicara dengan nada yang begitu panik. Baru saja ia membaca pesan yang Yoshua kirimkan, sekarang ia mendapat kabar dari orang lain tentang kekasihnya itu.
"Ssstt, dengerin dulu okey. Kamu janji gak akan panik atau khawatirkan?" Entah sejak kapan air mata Alicia terjatuh.
"Tadi saat latihan terjun malam hari, payung Yoshua gak bisa kebuka, sekarang Yoshua dalam penanganan medis."
Oke, pikiran Alicia sudah mengarah kemana -mana. Cemas, khawatir dan semuanya bercampur menjadi satu. Bagaimana bisa? Tadi ia baru saja mengabari kalau ia akan datang saat penutupan latihan. Dan sekarang, ia malah mendapat kabar seperti ini. Air mata itu turun entah sudah berapa banyak yang terjatuh. Tubuhnya mendadak lemas.
"Kamu janji gak bakal khawatirkan Ci? Di sana sudah ada tim medis khusus." Alicia menghembuskan nafasnya.
"Tapi Yoshua gak kenapa-napa kan Key? Dia baik-baik aja kan?" tanya Alicia berusaha untuk tidak cemas, meskipun dalam hatinya ia sangat mencemaskan keadaan Yoshuanya. Baru kali ini, selama proses pendidikan, kekasihnya memberikan kabar buruk. Seberat apapun latihannya, baru kali ini ia melakukan kesalahan.
"Ada tim medis di sana. Everything gonna be okay."
"Tapi aku mau tanya sama kamu." Alicia menatap Keyla dengan tatapan cemas. "Lagi berantem sama Yoshua?" Alicia menggeleng pelan.
"Viko bilang, dia terus mikirin kamu. Dia pikir kamu marah sama dia. Kamu gak respond sama sekali."
"No Key, aku gak pernah bisa marah sama dia. Kamu tahu itu kan. Aku cuma kesal aja waktu terakhir kita ngobrol gara-gara dia lupa tanggal Anniv kita. Itu aja, tapi aku gak marah. Dan ya, kamu tahu juga kan, kita kesusahan signal di sini."
"Kamu percaya kalau dia lupa?" Alicia terdiam.
"Dia pernah lupa?" tanya Keyla lagi dan di jawab dengan gelengan kepala dari Alicia.
"Kamu sayang sama dia?"
"Percaya sama dia?"
Semua pertanyaan Keyla hanya di jawab dengan anggukan kepala dari Alicia. Pikirannya masih fokus dengan keadaan sang kekasih di sana.
"Lelah nunggu dia?" Diam, Alicia terdiam sejenak. Lelahkah dia? Ia tidak tahu. Namun, hatinya selalu memberontak ketika ia berpikiran untuk menjauh dari Yoshua. Akankah dia lelah menunggu kalau seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between a Distance
Romance(END) Jarak bukan akhir dari segalanya, jarak juga bukan batas sebuah hubungan. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Pengorbanan dan perjuangan harus saling bersatu, kesabaran satu sama lain. Akankah cinta terus tumbuh ketika ada jarak di hubungan...