9

62 27 16
                                    

~Budayakan vote ya,chinguu^^~
.
.
.
.
.
.
.
"Happy Reading^^~
.
.
.
.
.
.
Taehyung pov

Aku bergegas memanaskan air untuk mengompres dahi Alra yang mengalami demam.

#flashback on

Siang hari, At Rumah Sakit

Taehyung pov

Keluargaku rutin melakukan donor darah.
Ayahku bilang sekaligus pencuci darah kotor agar menjadi lebih sehat.

"Appa, aku ijin ketoilet dulu ya"

"Baiklah"

Seseorang tak asing terlihat oleh ekor mataku. Rasa penasaranku muncul. Aku mengikuti lelaki baju berstelan abu-abu itu.

Ia berbelok kesebuah ruangan.

'Ruang psikiater'batinku.

Aku keheranan.

'ada apa dia kemari?'

Tak sengaja taehyung mendengar suara diskusi didalam ruangan itu.

"Dengan tuan jeon jungkook?" ujar dokter itu.

"iya?"

"Bagaimana keadaanmu sekarang ini?"

"Kurang baik. Tapi jauh lebih baik dari tahun yang lalu"

"Jadi apa yang kau rasakan sekarang ini?"

"Aku semakin melukainya. Aku tidak tau kenapa, tapi aku melakukannya dengan mudah dan diakhiri penyesalan seperti ini. Rasa gelisahku juga sering muncul dok"

"Jadi begini, kau akan tetap melakukan terapimu bukan? Setelah kau pindah ke Prancis nanti?"

"Aku masih memikirkannya. Disana aku tinggal bersama pamanku. Dia seseorang yang sedikit kasar"

"Baik, ini resep dokter dariku. Jika kau mengalami kegelisahan minum 5 obat ini. Kuharap kau akan merasa lebih tenang. Dan pikirkan kelanjutan terapimu dengan baik"

"Baik dok, terimakasih"

Aku langsung menjauhkan indra pendengaranku dari ruangan itu dan membalikan tubuhku.

Kudengar suara pintu terbuka.

'Jadi begitu. Aku tidak pernah tau keadaanmu sekarang ditambah kau menjadi penyendiri dan menjauhiku' batinku.

#flashback off

Aku berdecak mengingat kejadian itu.

'kuharap kau jauh lebih baik. Tapi melihat Alra seperti ini'

Taehyung menengok ke kamar Alra.

'aku jadi semakin khawatir dia dekat denganmu'

"Airnya sudah mendidih"

Ku buka lemari dan mengambil kain panjang. Dan membawanya ke kamar Alra.

"Dasar wanita ini, sangat merepotkan sekali. Kalau saja kau bersamaku tidak akan kau basah kuyup karena hujan dan berakhir seperti ini"

Ku kompres dahi alra dan kegiatan itu kulakukan berulang kali.

Hingga sebuah suara membuat pergerakanku terhenti.

"eunghh aku merindukanmu, taetae~ya"
(dengan mata tetap terpejam)

Dia mengatakan apa?

Kurasakan sesuatu yang aneh berdetak hebat di dadaku.

Aku terus memegang dadaku. Hinga sebuah genggaman kuat di tangan kiriku membuat ku menoleh.

"Aku juga merindukanmu rara~ya. Sangat merindukanmu"

DANGEROUS BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang