15

41 9 0
                                    

~Budayakan vote ya,chinguu^^~
.
.
.
.
.
.
.
"Happy Reading^^~
.
.
.
.
.
.
Taehyung pov

Aku menginap dirumah Jin Hyung.
Aku mabuk. Semalaman Jin Hyung,Hyemi dan aku melepas rindu. Dan menceritakan segala kisah mereka masing-masing. Aku kuat dalam minum. Jadi aku masih bisa ingat jelas apa yang terjadi.

Pukul 07:00 KST

Kuputuskan pulang ke apartemen berharap melepas rindu dengan Alra.

Tapi keadaan apartemen sepi.

Sampai aku menemukan kamar Alra yang berantakan dengan tisu dimana-mana.

Kulihat sebuah gundukan dibalik selimut Alra.

Apa dia disana?

Apakah aku melukainya? Itu pikirku.

Kuputuskan kuhampiri dia.

Alra pov

Keadaanku kacau.

Entah berapa kotak tisu kuhabiskan.

Mungkin sekarang aku sangat mirip gelandangan. Dengan dua hari penuh menghabiskan waktu dikamar. Tidak mandi, kelaparan, rambut berantakan akibat jambakan yang kutujukan untuk diriku sendiri.

Apakah keadaan seperti ini bisa dibilang galau?

Atau gegana? Gelisah, Galau, Merana.

Malang sekali nasibmu Alra.

Penyebab dari semua ini hanyalah dengan melihat masa lalumu bergandengan tangan dengan wanita lain.

Ini menyakitkan.

Aku belum benar-benar bisa melupakannya.

Hingga kudengar.

Bunyi khas pintu apartemen terbuka.

Langkah kaki yang kurindukan.

Ingin rasanya aku memeluknya. Apakah itu bisa?

Rasanya akan sangat aneh.

Lebih baik aku bersembuyi saja di balik selimut.

Aku mencoba memejamkan mata.

Hingga sebuah pelukan dari belakang tubuhku menyadarkanku.

Lolos kedua mataku ingin seperti keluar dari tempatnya.

"AAAAAAAAAAAAA"

"Manusia Byuntaee! Apa yang kau lakukan disini?"

"Diamlah. Aku rindu dirimu. Tidakkah kau menginggatku?"

Aku terdiam di posisiku yang masih membelakanginya.

"Terkadang aku ragu dengan setiap kata-katamu. Apakah kau benar-benar melupakanku rara-ya~?"

'Tidak' batinku.

Aku tak sanggup mengeluarkan kata-kata. Melakukkan pergerakan saja tak bisa. Tubuhku, lidahku seolah terkunci olehnya.

Ia menciumku.

Dengan penuh kehangatan.

Seolah menyalurkan rasa rindu kami.

Aku terhanyut.

Hingga dia melepas kontak kami.

"Alra, kembalilah seperti dulu. Kau dan aku. Kita bersama"

Aku menatap matanya penuh dalam.

Aku menunduk malu.

Aku malu dengan keadaanku.

Kantung mata pandaku.

DANGEROUS BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang