20

19 1 0
                                    

~Budayakan vote ya,chinguu^^~
.
.
.
.
.
.
.
"Happy Reading^^~
.
.
.
.
.
.
D-Day

Aku sangat gugup.

Kebahagiaan ini sulit untuk aku katakan.

Dia, Taehyung.

Teman kecilku.

Hitungan detik lagi akan menjadi suamiku. Pemimpin dalam keluarga kecilku nanti.

Aku berharap memang dia orang yang terbaik untukku.

Kriitt

Suara dorongan pintu menandakan seseorang masuk.

Ia, ibu taehyung.

Dengan balutan gaun putih polos. Elegan dan tampak manis diusianya yang sudah tidak muda lagi.

"kamu sangat cantik nak. Bisa-bisa taehyung nanti pingsan ngeliat kamu"

"ah tante bisa aja"

"seriusan deh, diakan agak begitu anaknya. Tante saja heran kenapa bisa melahirkannya. Tapi beruntungnya dia menemukan kamu wanita cantik yang rela menerimanya apa adanya"

Aku terkekeh.

Ia meletakan tangannya dibahuku seraya mengelus pucuk rambutku.

"Rara~ya bagaimanapun taehyung anak tante satu-satunya. Tante harap kamu dan dia bisa menjaga satu sama lain. Tante paham betul taehyung, walaupun dia terlihat dewasa. Tapi kadang sifatnya bisa berbalik menjadi seperti anak kecil, egois, manja dan tak bisa mengambil keputusan dengan cepat. Itu saat bersama tante. Tapi semenjak ia bertemu denganmu lagi. Tante senang dia benar-benar menjadi anak yang lebih baik. Sampai dia memutuskan menikah denganmu. Tante kaget, dia bahkan tak pernah sedikitpun terlihat dekat dengan wanita, ia menjadi lelaki yang pandai mengurus perusahaan papahnya, sekaligus memikat hatimu dan tinggal mandiri semenjak kau pergi ke Seoul"

Aku mengerutkan dahiku.

"semenjak aku pindah ke Seoul?"

"ia, dia langsung menelfon ayahmu dan mengambil penerbangan kelas pertama ketika tau kamu akan pergi ke Seoul. Ya mungkin ini terlihat seperti sebuah rencana entah kebetulan. Tapi semenjak ia bertemu kamu lagi. Ia menjadi lebih seperti manusia. Sebelumnya tante sangat sedih. Dia sering pergi entah keluar kota, negri. Pekerjaan apa yang dia lakukan. Tantepun tidak tau. Dia benar-benar kacau dahulu. Selalu pakai baju hitam. Pulang tengah malam terkadang tidak pulang."

Aku meletakan tanganku diatas tangannya.

Dan berbalik arah.

"Tante jangan khawatir. Taehyung akan baik-baik saja sekarang. Dia bersamaku dan bersama orang-orang yang ia cintai. Aku tidak akan lagi selangkahpun menghilang darinya. Aku mencintainya,tante"

Ibu taehyung tersenyum lembut ke arahku.

"tante, bersyukur ia menemukanmu kembali"

Seseorang menerobos masuk dalam keheningan.

Jin.

"wow"

Ia melihatku dari bawah hingga ujung kepala.

"Rara~ya sebentar lagi kau harus ke altar. Jangan sampai air matamu melunturkan wajah cantikmu itu"

Dia memberikan wink andalannya kepadaku.

"sudah nak, ayuk menemui ayahmu"

---

Sekarang aku berada diujung altar bersama ayahku. Menatap taehyung yang diujung sana memakai tuxedo biru. 

'aish dia sangat tampan' gumamku dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'aish dia sangat tampan' gumamku dalam hati.

Selangkah

2 langkah

Seiring berjalannya waktu semakin dekat.

Semakin cepat pula detak jantungku.

Hingga taehyung mengulurkan tangannya untuk menyambutku.

Sekarang kami berdua diatas altar seraya mengucap janji pernikahan.

Hingga semua para tamu undangan. 

Menepuk tangan menyambut hari kebahagiaan kita berdua.

"Rara~ya aku akan menciummu. Bolehkah?"

Pertanyaannya kenapa sebegitu jelas, entah pipiku semerah apa ini.

Tanpa izinku.

Ia langsung menempelkan bunda lunak itu tepat diatas bibirku.

Kudengar suara riuh disana.

Aku terpejam menikmati setiap lumatannya.

Hingga ia menyudahinya.

"ternyata kau masih payah dalam hal ini"

"tapi aku suka bibirmu begitu manis"
Ia melanjutkannya.

Aku hanya melotot menatapnya. 

"aku harap aku tidak akan kehilanganmu lagi, tetap disisiku rara~ya"

Aku terenyuh dengan kata-katanya.

Tanpa sadar setetes air mata jatuh dari kelopak mataku.

"Saranghae tae"

"nado saranghae rara~"
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
END

DANGEROUS BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang