14

33 9 0
                                    

~Budayakan vote ya,chinguu^^~
.
.
.
.
.
.
.
"Happy Reading^^~
.
.
.
.
.
.
#flashback

Jungkook pov

"Kau pergi saja dari sini. Dasar anak tak berguna!"

"aku sudah bilang aku bukan anakmu"

Tak kalah dengan intonasinya yang menaik akupun juga.

Lagi dan lagi.

Pamanku berulah.

"Dasar bajingan! Beraninya kau!"

Aku sudah pasrah. Aku tau akan berakhir seperti ini.

Mebusuk bersama pamanku yang mengalami gangguan jiwa. Dengan penyakit yang kualami. Buruk sekali.

Pamanku pengidap Skizofernia.

Aku yakin dia sekarang melihatku berhalusinasi sebagai anaknya.

Anaknya yang brengsek meninggalkan ayahnya yang seperti ini. Dan semua yang ia lakukan menimpaku sekarang.

Entah pukulan keberapa yang telah ia beri kepadaku.

Bukk

Bukkkkk

Tidak lupa dia mengambil tali dilacinya. Mengikatku seolah-olah aku akan pergi darinya.

"Dengarkan anakku. Kau anak paling tak tau diuntung. Dasar bajingan kaparat!"

"Sudah kubilang. Aku bukan anakmu."

Aku miris dengan nasibku.

Jujur saja dulu aku sangat dekat dengan pamanku ini.

Aku memang seorang licik.

Aku pembunuh bayaran yang dipekerjakan oleh anak pamanku.

Dan bodohnya aku menerima tawaran itu. Dulu aku masih berusia 13 tahun.

Dan dia mengajarkanku. Bagaimana bela diri? Bagaimana menggunakan pisau yang siap kugunakan untuk membuat para korban tergeletak tak berdaya. Bagaimanaa menggunakan pistol untuk kugunakan tepat menancapkan peluru itu tepat dikepala mereka ataupun di jantung para korban.

Aku pergi dibawa ke Prancis untuk melakukkan ini.

Aku kotor.

Aku tau itu.

Tapi entah kenapa aku menyukainnya.

Dibalik itu semuanya. Setidaknya aku tidak akan menyakiti Alra. Wanita yang kucintai.

Hingga seiring waktu berjalan.

Aku menjadi buronan.

Anak pamanku juga buronan.

Tapi dia pergi meninggalkanku dengan sejuta penyesalan yang hinggap dalam diriku.

Aku pergi membawa pamanku kesebuah desa terpencil jauh dari padatnya penduduk.

Pamanku tau ulahku dan anaknnya.

Hingga lama-kelamaan sifat aneh pamanku terlihat.

Ia sering berbicara sendiri.

Aku selalu menguping pembicarannya.

"apa kau mau kukenalkan dengan jungkook? Dia anak baik dan penurut"

"Apakah kau senang? Kau akan memiliki teman"

Itu percakapan yang terjadi ketika aku pertama kali menginjakan kaki di Prancis dan tinggal bertiga bersama pamanku dan anaknya.

DANGEROUS BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang