~Budayakan vote ya,chinguu^^~
.
.
.
.
.
.
.
"Happy Reading^^~
.
.
.
.
.
.
Taehyung PovSepeninggalanku dari apartemen itu.
Aku menemukan siluet seseorang yang tak asing bagiku.
Seakan menyadari ada seseorang memerhatikannya. Ia membalik badannya secara perlahan.
'aah benar. Benar aku mengenalnya dia teman lamaku.' batinku.
"Hey Hyemi!! Long time no see!!"
Lalu aku menghampirinya setengah berlari. Lalu memeluk pundaknya dan reflek memegang tangannya.
Seolah berpura-pura tak mengetahui kedatangannya. Akupun bertanya.
"Sejak kapan kau ada disini? Bukannya kau ada di LA?"
"padahal kedatanganku untuk membawa kejutan untukmu. Tapi rencanaku gagal sudah" ia mengatakannya dengan raut wajah sedih.
"yak kau jangan cemberut seperti itu. Wajahmu terlihat seperti bayi gagal"
"yak oppa kau jahat sekali"
Lalu aku terkekeh.
"Hei kau belum menjawab pertanyaanku tadi"
"bagaimana kita mengobrol di rumah seokjin oppa? Disini tidak terlihat baik bahkan untuk berbicara di pinggir jalan" lalu ia terkekeh dengan senyuman khasnya.
'ah jujur aku rindu dengan senyumannya. Tapi itu hanya kerinduan sebatas teman tidak lebih' batinku.
Jin pov
Daritadi aku hanya mondar mandir apartemenku. Ada apa dengan isi kepalaku. Rasanya ingin meledak keluar bersama dengan pikiranku yang terus saja mengelilingiku layaknya kemidi putar di pasar malam.
"aduh bagaimana ini? Setelah kedatangan jungkook, sekarang kedatanagan hyemi. Apakah bocah itu baik-baik saja?"
"apakah anak itu baik-baik saja?"
"apakah taehyung akan baik-baik saja?"
"apa uri taetae akan baik-baik saja?"
Aku terus mengulang perkataanku.
Aku mengacak rambutku dengan gusar.
"AAAAAHHH MOLLA"
Ting nong
Ting nonggg~Suara bel menyadarkan pikiranku.
Dalam hati aku berkata 'syukurlah bel itu datang. Setidaknya menghilangkan pikiranku yang kacau seperkian detik'.
Aku berjalan hendak membuka pintu apartemenku.
Namun sebuah dorongan membawaku mengikuti pintu terbuka.
"Yakk Jin hyung~ kau dimana? Aku membawa hyemi bersamaku"
Ah dia gila.
Benar-benar gila.
Berpura-pura aku tidak mengetahui kedatangan hyemi. Itu sangat buruk.
Dan gilanya lagi. Dia menggenjetkan tubuhku dibelakang pintu apartemen. Sampai kapanpun dia tidak akan menemukanku.
"Yak paboya! Aku disini" aku setengah berteriak dan setengah berbisik.
"apa kau bilang hyung? Kau dimana?aku tidak melihatnya. Kau bersembunyi lagi ya? Ah tidak baik hyung. Hyemi menunggu disini."
Dengan bodohnya ia mengatakan hal polos semacam itu. Aku masih tidak mengerti dengan dirinya yang bisa mencicipi pendidikan di kota Seoul ini.
Lalu aku mendorong pintu ini dengan penuh tenaga sampai sepertiga terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS BOY [END]
FanfictionTaehyung pov Aku bahkan masih bingung dengan perasaanku. Tapi apapun alasannya. Aku sangat yakin selalu ada rasa yang tertinggal di dalam hatiku untuk seseorang. Mungkinkah itu Alra? Alra pov Mencoba berhenti mencintai. Akupun lemah dalam urusan itu...