Taehyung pov
Aku bahkan masih bingung dengan perasaanku. Tapi apapun alasannya. Aku sangat yakin selalu ada rasa yang tertinggal di dalam hatiku untuk seseorang. Mungkinkah itu Alra?
Alra pov
Mencoba berhenti mencintai. Akupun lemah dalam urusan itu...
Terlihat seorang laki-laki tengah menuju sebuah mobil van hitam. Ia masuk bersama dengan seorang bodygard bersetelan hitam-hitam.
Di dalam mobil itu. Lelaki tadi memakai segala perlengkapannya sebagai identitas kegelapannya. Dengan setelan serba hitam dan berbagai jenis peluru ditangannya. Ia siap menjalankan misi.
Sebuah telfon berdering "Hi Alchemist, senang kau mengangkat telfonku. Aku menunggumu ditempat biasa. Tadi aku menelfon kerumahmu. Kurasa bukan dirimu yang mengangkat" ujar suara disebrang sana.
Lelaki itu terlihat kebingunggan dengan pernyataan seseorang ditelfon itu.
"Kurasa telfonnya tersenggol. Ada seekor kucing yang selalu bolak balik ke apartemenku, Aggressor" jawab lelaki itu asal.
Tawa renyah terdengar diseberang sana.
"Oke, akan kupastikan itu seekor kucing sungguhan." Telfon itu langsung ditutup sebelum lelaki itu menjawab.
Sebuah mobil van hitam mulai terparkir di sebuah gedung yang terlihat kosong.
Disekililing gedung ini adalah hutan lebat. Permukiman warga sangat jauh dari pandangan. Lelaki itu mulai menginjakan kakinya kedalam gedung itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanya suara sepatu berjalan yang terdengar keseluruh penjuru gedung ini. Ia menuju ruangan yang sangat berbeda penampilannya dengan gedung kosong itu.
Kursi berputar itu menampilkan seorang lelaki yang sudah berkepala 5.
Lelaki itu berdiri tepat di depan meja panjang yang memberi jarak antara bos dan anak didikannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Alchemist, lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?"
"Langsung saja keintinya"
Lelaki itu terlihat menjauhi percakapan panjang yang diucapkan bosnya.
"Wah, ternyata kau mengerti maksudku"
Sedikit ada jeda lama. Bos itu memberi tatapan kepada anak didiknya.