~5~

4.7K 282 15
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto.

Saya hanya meninjam para pemainnya saja, dan cerita ini pure milik saya.






















Happy Reading. ^^
































Seperti dejavu. Hinata bangun dari tidur ia merasakan sebuah tangan besar nan kokoh tengah memeluknya. Dilihatnya Sasuke tengah tidur disampingnya. Kali ini mereka tengah memakai pakaian lengkap. Wajah Sasuke sangat dekat dengan-nya. Ia baru menyadari jika Sasuke memiliki paras yang sangat rupawan. Tak ayal banyak wanita tergila-gila padanya.

Lihatlah, hidung yang mancung, alis mata yang tajam, bulu mata yang lentik dan sepasang mata onix yang tajam apabila terbuka. Serta bentuk rahang yang bagus. Sasuke memiliki dagu V line.

"Sudah puas memandang wajah sempurnaku?" Goda Sasuke masih tetap menutup matanya. Hinata mengetahui jika Sasuke hanya pura-pura tidur, ia merasa malu ketahuan menatap wajah pria ini lekat. Ia lalu mengerucutkan bibirnya untuk mengurangi rasa malu.

"Siapa yang mengagumi wajahmu. Aku hanya berpikir ternyata kau memiliki wajah yang cantik juga." Goda Hinata masih di dalam pelukan Sasuke. Sasuke mengernyit, cantik? Apa Hinata tidak salah bicara?

"Cantik?" jawab Sasuke bingung.

"Hms, cantik." Hinata mengangguk tanda jika ia berpikir Sasuke termasuk cantik.

"Oh, jadi kau mulai menyukaiku, eoh... Karena aku cantik?" Goda Sasuke.

Hinata malah tertawa, apa yang Sasuke katakan sangat lucu. "Aku tidak akan menyukaimu, karena kau pria. Kau tahu aku ini lesbi. Aku hanya menyukai wanita saja. Mungkin jika kau berubah menjadi wanita aku akan menyukaimu. Hahaha...." Jawab Hinata sambil tertawa. Entah mengapa sesuatu di dalam hati Sasuke tidak suka mendengar jawaban Hinata, yang mengatakan dia lesbi.

"Sudah Sasu, hentikan bercandanya. Aku mau mandi dulu." Hinata lalu menyingkirkan lengan Sasuke yang masih memeluknya. Sasuke dengan berat hati melepaskannya dan melihat Hinata berjalan menuju kamar mandi.



***












Sasuke dan Hinata sepakat mereka akan tinggal di rumah mereka sendiri. Sasuke sudah membeli sebuah rumah minimalis untuk mereka tempati.

Mikoto dan Hikari tidak setuju jika Hinata tinggal sendirian kala Sasuke pergi bekerja. Ia menyuruh asisten rumahtangga keluarga Uchiha dan Hyuga untuk membantunya. Hinata hanya bisa tersenyum canggung melihat ibu dan juga ibu mertuanya secerewet ini. Ditambah Sasuke hanya bisa pasrah mendengar nasehat dan petuah dari dua ibu yang memiliki mulut cerewet.

Hinata menatap Sasuke, seakan mengatakan lewat mata agar Sasuke sabar dan tabah karena ibu-ibu memang seperti itu.

Setelah ceramah panjang yang dilontarkan kedua wanita paruh baya itu kelar. Sasuke dan Hinata menuju rumah mereka. Diperjalanan Sasuke hanya mendesah lelah. Efek ceramah panjang kedua wanita tadi masih berefek padanya.

Hinata tahu, Sasuke masih bete akibat ceramah panjang kedua ibu mereka. "Sudahlah Sasu, namanya ibu akan cemas meninggalkan putra dan putrinya. Biarkan saja, nanti setelah kita sampai di rumah aku akan membuatkan teh herbal untukmu. Aku rasa kau kelihatan letih?" ucap Hinata, sambil mengelus-elus lengan Sasuke.

Sasuke menoleh kearah Hinata, yang saat ini telah sah menjadi istrinya. Ia merasa membaik melihat Hinata perhatian padanya. Bahkan ia mengelus-elus lengannya penuh kasih sayang.

Complicated Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang