~16~

1.8K 199 10
                                    

Sudah 3 tahun berlalu, tetapi kondisi Hinata tak mengalami kemajuan yang berarti. Bahkan putranya yang bernama Zelo - Uchiha Zelo tumbuh dengan sehat. Tingkahnya sama persis dengannya. Gen Uchiha sangat kental mengalir di nadi anak 3 tahun ini.

"Papa, apakah hali ini papa akan mengajakku menemui Mama?" tanya anak itu senang tak lupa memperlihatkan gigi susu yang baru tumbuh.

"Hn, kita akan menjenguk mamamu sayang. Ingat Zelo tidak boleh nakal oke?" jawab Sasuke sambil mengelus surai raven sang putra.

Zelo biarpun terlahir prematur namun kini kondisi kesehatannya jauh lebih baik ketimbang saat lahir. Itu karena Sasuke, sang ayah betul-betul memperhatikan kesehatannya. Bahkan ia tak tanggung-tanggung mengeluarkan uang puluhan milyar Yen untuk biaya anak dan juga sang istri.

Setelah mereka tiba di rumah sakit ayah ada anak berjalan menuju ranjang dimana terdapat wanita yang terbaring tak sadarkan diri. Berbagai peralatan penunjang hidup terpasang di tubuhnya. Sasuke membelai surai indigo si wanita sayang. Matanya memancarkan kerinduan dan cinta yang mendalam padanya.

"Papa, kapan Mama akan sadal dari tidulnya?" tanya Zelo padanya.

"Entahlah Nak, kita doakan selalu supaya mama cepat sembuh dan kita bisa kembali berkumpul." Terang Sasuke pada sang putra.

Zelo hanya mengangguk mengerti. "Huum, thelo telalu mendoakan Mama dan Papa." jawabnya jujur.

Sasuke tersenyum. Dielusnya surai raven sang putra sayang.

"Iya sayang kita jangan pernah berhenti mendoakan mama, ya?" Sahutnya dan di balas anggukan mantap sang anak.

Sepulang dari rumah sakit, mereka mampir membeli es krim.

Zelo putra pertamanya sama seperti Hinata, menyukai makanan manis. Biarpun secara fisik ia seperti dirinya tapi dari segi sifat seperti ibunya.

Sangat manis bukan.

Sasuke bersumpah akan menjaga keluarga kecil mereka dari marabahaya, apapun itu biarpun nyawa taruhannya.

.

.

Setelah memulangkan Zelo ke rumah orangtuanya Sasuke kembali lagi ke rumah sakit. Dilihatnya tubuh sang istri yang sangat nyaman dalam tidurnya.

"Hime sadarlah, sudah 3 tahun berlalu, kau tau anak kita sudah tumbuh besar. Dia sangat tampan biarpun gen Uchiha sangat kental di dirinya tapi ada satu yang menurun darimu. Kebaikan dan senyumnya. Kau tau, dia juga suka manis sepertimu. Dia juga suka cinnamon roll, makanan favoritmu, serta es krim. Setiap kali ku ajak ke sini pulangnya kami akan membeli es krim. Dia sangat lucu, jadi kau harus bangun dan melihatnya." Terang Sasuke sambil menangis.

Sasuke menangis, sambil menggenggam tangan Hinata. Kerinduannya sudah tidak terbendung lagi.

Ia rindu senyum Hinata yang meneduhkan, ia juga rindu tawa riangnya, rindu sentuhannya, semua yang ada di diri Hinata ia merindukannya.

Ia sangat mencintai Hinata. Hinata wanita satu-satunya yang mampu merubahnya.

Sasuke menatap lekat Hinata, lalu mencium bibir pucat istrinya.

Air mata masih terus berderai. Biarlah kali ini ia membuang ke-Uchiha-nan-nya. Ia adalah manusia yang lemah, yang bisa menangis dan itu sangat manusiawi.

Seperti putri tidur yang di bangunkan oleh pangeran. Perlahan-lahan mata bulan Hinata terbuka.

Sasuke terkejut, rasa bahagia menyeruak dari dalam kalbu. Tanpa pikir panjang ia menekan tombol di samping ranjang.
Berbondong-bondong tim medis datang ke kamar untuk memeriksa kondisi pasien.

Complicated Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang