~10~

3.8K 264 22
                                    

Hari ini jadwal Hinata untuk cek kandungan. Sasuke sebagai suami dengan senang hati mau menemani Hinata untuk cek kandungan.

Dokter Yugao-lah yang bertugas pada hari itu. Ada banyak sekali yang memeriksakan kandungan. Setelah lama menunggu akhirnya giliran mereka yang dipanggil. Kandungan Hinata sudah memasuki usia enam bulan, kurang tiga bulan lebih sepuluh hari lagi ia akan melahirkan.

Sasuke dapat melihat janin yang Hinata kandung mulai terbentuk seperti sosok bayi, namun tubuhnya sangatlah kecil. Sasuke berdebar-debar menatap layar monitor yang ada di sana.

"Apakah kalian ingin melihat jenis kelamin bayinya?" tanya dokter cantik tersebut yang sebentar lagi akan menjadi kakak ipar mereka. Ya, Yugao adalah kekasih dari Uchiha Itachi, namun Itachi belum mengenalkan wanita itu pada Fugaku dan Mikoto.

"Tidak dokter, biarkan saja itu sebagai kejutan untuk kami nanti. Kami senang melihat bayi kami tumbuh dengan sehat." Terang Sasuke kepada wanita itu.

Yugao tersenyum menatap mereka. Sasuke menggenggam tangan Hinata, dan Hinata melanjutkan perkataan Sasuke. "Nee dokter, biarkan itu sebagai kejutan untuk kami berdua. Entah nanti laki-laki atau perempuan kami akan menerimanya dengan penuh sukacita." Lanjut Hinata. Senyum Yugao semakin melebar mendengar perkataan mereka berdua.

Dikatakan oleh sang dokter jika kesehatan ibu dan bayinya sangat sehat. Hinata harus hati-hati menjaga kandungannya dan terus mengkonsumsi makanan yang bergizi bagi bayi mereka. Baik Hinata dan Sasuke mendengarkan saran dokter dengan baik dan mereka akan melaksanakannya.



❇❇❇



Sakura kesal, pagi-pagi sekali Naruto datang ke apartemennya. Pria kuning itu memaksanya untuk periksa kandungan. Sakura tidak mau dan ia juga tidak peduli dengan janin yang ia kandung. Ia malah ingin menggugurkan kandungannya. Tapi Naruto malah membentaknya.

"HENTIKAN PIKIRAN PICIK MU ITU! APA KAU SADAR, APA YANG KAU LAKUKAN ITU SANGAT KEJAM. JANIN YANG KAU KANDUNG ITU TIDAK BERSALAH! KAU SEHARUSNYA BERSYUKUR, KARENA BANYAK WANITA DILUAR SANA YANG INGIN MEMILIKI BAYI TAPI BELUM DIBERI OLEH TUHAN DAN KAU DENGAN KEJAM INGIN MEMBUNUHNYA!" Bentak Naruto emosi.

"IYA, AKU MEMANG JAHAT. BENIH INI BUKAN KEINGINANKU! AKU TIDAK MAU ANAK INI LAHIR! AKU BAHKAN TIDAK TAHU SIAPA AYAHNYA! AKU TELAH BANYAK TIDUR DENGAN BANYAK LAKI-LAKI." Sakura menjeda kalimatnya, wanita itu menahan tangis. Ia merasa jika hidupnya hancur, karier yang ia bangun dengan susah payah akan segera berakhir.

"A-aku,,, Hiks, tidak tahu lagi Naruto,,, A-aku,,, Hiks, patah hati lalu melakukan tindakan bodoh d-dan sekarang hiks, hidupku hancur. Aku tidak tahu anak siapa yang ku kandung. Huhuhu,,,, hiks, hiks, hiks..." Isak Sakura tergugu.

Lagi-lagi Naruto lemah dibuatnya. Ia dengan penuh kasih sayang memeluk Sakura menenangkan. Sakura menerima pelukannya dan ia kembali menumpahkan segala kemelut hati pada Naruto. 

Dan disinilah Sakura berada. Di rumah sakit pusat Konaha. Ia diantar oleh Naruto untuk memeriksakan kondisi kandungannya.

Biarpun Naruto bukan ayah biologis dari janin yang Sakura kandung tapi Naruto bersedia menemaninya.

Setelah mengambil nomer, Sakura ditemani Naruto duduk diruang tunggu.

"Sakura-chan kau duduklah disini. Aku hendak ke toilet sebentar." Pamit Naruto. Sakura mengangguk mengizinkan. Setelah itu Naruto pergi meninggalkannya di ruang tunggu.

Sakura melihat banyak juga yang datang. Kebanyakan dari mereka ditemani oleh pasangan masing-masing.

Mata Sakura melebar kala melihat pasangan yang tidak ingin ia lihat tengah keluar dari ruang pemeriksaan. Dapat ia lihat jika kedua pasangan tersebut sangat bahagia ditambah tampak sekali perut Hinata yang membesar. Rasa sakit hati dan benci kembali melanda.

Complicated Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang