~17~

1.9K 201 14
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto.
Saya hanya meminjam pemainnya dan cerita ini pure milik saya.

NB: Tulisan Cetak miring bisa berarti percakapan di dalam hati bisa juga flashback. Cermati-lah tulisan yang kalian baca.

Warning: Typo, OOC, bahasa tidak baku, EYD berantakan, Dll.

DLDR


Happy Reading.

.



.



Sasuke memohon kepada keluarga mereka untuk tidak bertanya macam-macam mengenai status Hinata saat ini. Hinata butuh waktu untuk mengingat dan menerima keadaannya yang sekarang.

Hinata yang saat ini mereka temui bukan Hinata yang mencintainya. Melainkan Hinata yang menganggapnya sahabat. Bahkan orientasi seksual wanita itu masih belok.

Sasuke menjenguk Hinata, wanita itu senang melihatnya.

"Sasu, apakah kau telah menikah?" tanya Hinata penasaran. Pasalnya sejak kemarin ia bertanya-tanya siapa anak yang di bawa Sasuke kemarin?

"Hn."

"Apa itu? Jawaban yang tidak asik." Gerutu Hinata kesal. Wanita itu bahkan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Jika aku sudah menikah, memangnya kenapa?"

Mendengar kata-kata Sasuke entah kenapa membuat sesuatu di dalam dadanya terasa nyeri. Ada perasaan tercubit kala Sasuke mengatakan jika pria itu telah menikah.

"Souka, kalau begitu selamat. Kau jahat tidak mengundangku!" Balas Hinata sambil cemberut.

"Jika kau telah menikah, berarti kau telah sembuh Sasuke. Aku turut bahagia. Aku jadi iri padamu." Hinata merasa ada perasaan kurang suka mendengarnya. Sasuke telah menikah entah kenapa membuatnya sedih.

Sasuke mengusap surai indigo Hinata. "Kau juga telah berubah Hinata, hanya saja kau tidak menyadarinya." jawab Sasuke. Hinata yang mendengarnya bingung dengan jawaban Sasuke.

'Berubah?'

'Aku tidak mengerti?' Batinnya.

"Sudah jangan di pikirkan. Kelak kau akan mengerti."

Sasuke tidak ingin membuat Hinata berpikir berat. Ia percaya sedikit demi sedikit Hinata pasti akan mengingatnya dan saat itu tiba ia tidak akan pernah melepaskan mereka.

Mungkin ini ujian Kami-Sama sekuat apakah cinta mereka saat ini? Ia percaya tak selamanya badai itu datang.

Badai pasti berlalu.



.


.




Zelo merasa kecewa pasalnya ia harus berpura-pura tak mengenal Hinata sebagai mamanya. Ia sangat ingin mengatakan pada Hinata jika ia adalah anaknya.

Seharian ini dia menangis karena tak boleh mengatakan jika dirinya adalah anak dari Hinata.

Melihat Zelo menangis seperti itu membuat Sasuke -mmerasa bersalah. Tak seharusnya ia memutuskan semua ini. Disisi lain ia tak ingin Hinata tertekan dan shock dengan apa yang akan Zelo katakan. Ia tak ingin membuat Hinata kenapa-napa.

"Zelo maafkan Papa saat ini mama sedang sakit. Zelo ingatkan kata papa jika ingatan Mama sedang terkunci? Nah kita harus pelan-pelan membukanya? Jangan di paksakan nanti kotak memori Mama bisa rusak karena itu papa berbuat begini." kata Sasuke membujuk Zelo.

Complicated Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang