part 7

643 30 2
                                    

Happy reading

Zahra pun berjalan mencari angkutan umum ia berharap ada angkutan umum yang lewat.

Tapi sudah setengah jam zahra mencari angkutan umum,namun hasilnya nihil ia tidak juga melihat ada angkutan umum yang lewat.
Akhirnya zahra memutuskan untuk berjalan kaki,dari pada harus menunggu angkutan umum yang tidak lewat lewat yang hanya akan menghabiskan waktunya saja.

Ternyata Arlen diam diam memperhatikan zahra yang sedang mencari angkutan umum dari kejauhan.

Setelah memperhatikan zahra dari tadi bahwa gadis itu tidak juga menemukan angkutan umum. Akhirnya Arlen memutuskan untuk mengantar zahra pulang.

Samar samar zahra mendengar ada motor yang mengikutinya dari belakang,dan kemudian sekarang motor itu berhenti dihadapannya.
Zahra melihat ke arah si pemilik motor yang sedang membuka helm nya dan ternyata itu Adalah Arlen.

"Mau ngapain Arlen berhenti dihadapan ku apa dia akan mengantarkan ku pulang atau malah akan mengerjai ku lagi"(batin zahra).

"Ayo cepet naik" ucap Arlen sambil memberikan helm nya kepada ku.

"Engga usah,Aku naik angkutan umum aja."tolak ku dengan nada lembut.

"Ini jalan tuh sepi ga ada yang lewat sini angkutan umum,nanti ada orang yang jahat gimana?,yaudah ayo cepet naik,ada orang yang berniat baik malah ditolak"ucap Arlen sambil memberikan helm nya kepada ku.

"Maaf Arlen bukan Maksud aku menolak kebaikan kamu, tapi kalo aku naik motor kamu, otomatis kita nanti bersentuhan, sedangkan kita bukan muhrim. Aku engga mau itu terjadi len, maaf ya sekali lagi, dan terimasih sebelumnya.

"Emmm oh iya, maaf ya ra gue ga kepikiran kesitu tadi, emm gimana kalo gue telfon Supir pribadi rumah buat jemput lo." Ujar Arlen.

Entah kenapa Arlen tidak tega jika harus melihat Zahra jalan sendirian.

"Engga usah Arlen. Aku mau jalan aja itung-itung olahraga, dan masalah jalan ini sepi inshaAllah aku engga akan kenapa-napa." Zahra tidak enak jika harus merepotkan Arlen.

"Yaudah kalo gitu aku dorong motor aku aja, sambil ikutin kamu." Ujar Arlen.

"Arlen engga usah, nanti kamu cape, kamu pulang aja." Ujar Zahra.

Zahra bingung, kenapa Arlen begitu peduli pada dirinya. Padahalkan kemarin-kemarin Arlen sempat sangat membenci Zahra.

"Engga ada penolakan." Ujar Arlen tegas.

"Seterah kamu deh." Ujar Zahra pasrah.

------------------------

Sesampainya Zahra dirumah, ia terus memikirkan kejadian tadi, dimana Seorang Arlen begitu sangat peduli padanya, sampai-sampai mau mendorong motornya agar bisa menemani Zahra pulang.

Zahra punmerebahkan tubuhnya diatas king size miliknya yang empuk itu.

Ketika Zahra sedang tiduran hp Zahra berbunyi. Zahra pun segera mengambil hpnya yang berada di nakas.

Ternyata yang menelfonnya adalah mamahnya.

"Hallo,Asalamualaikum mah"ucap ku dengan nada lembut.
-------
"Iya mah ara udah pulang kok"
-------
"I iya nanti ara makan,mamah juga jangan lupa makan ya"
-------
"Itu tadi nomor temen ara mah ara tadi minjem hpnya,soalnya ara tadi ga bawa hp"
------
"Iya,,mamah pulangnya jangan lama lama ya"
-------
"Iya yaudah dah mah,asalamualaikum"

-------------------------

Sekarang sudah menunjukan pukul 19:30 namun mamah dan papah zahra belum pulang juga.
Akhirnya zahra memutuskan untuk menelfon kedua orangtuanya

Ternyata mamah dan papah Zahra sekarang sedang ada di Bali sedang mengurus cabang perusahaan papah ku yang ada disana,mamah menemani papah disana.

Zahra sedih sekali biasanya dirumahnya selalu ada ke dua orangtuanya,biasanya jika jam segini mereka sedang asik menonton tv.
Namun zahra memaklumi keadaanya inih,kan orangtuanya juga bekerja demi Zahra.

Ketika zahra ingin tidur tiba tiba ada yang membuka pintu kamarnya.

Ceklekkkkk

Dan ternyata yang membuka pintu kamar zahra adalah sahabat sahabat zahra.
Yaitu  Airin dan Irfa.

"Haiiiiii" Ucap zahra antusias.

"Haiiii to zahraaa"Airin dan irfa zahra langsung memeluk zahra.

"Kita kesini karena kita khawatir ra sama kamu,tadi kata Bayu mobil kamu mogok ya di jalan?kok kamu ga hubungin kita kita sih kan kita bisa bantu ra"ucap Airin

"Iya tadi mobil aku mogok dijalan,aku bukan ga mau minta tolong kalian tadi tuh aku ga bawa hp. jadi aku bingung mau ngehubungin lewat apa,tapi aku di pinjemin hp sama Arlen terus aku hanya telepon mamah aku.aku ga enak kalo haris nelpon kalian juga takut pulsa arlen habis hahahaha ntar dia marah lagi"zahra menceritakan kejadian yang dialaminya tadi.

"Terus kamu pulang sama siapa ra?"

"Aku pulang bareng Arlen"ucap zahra polos.

"Hah Serius kamu ra." Airin melongo mendengar ucapan Zahra.

"Serius Zahraa." Ujar Irfa Tak percaya.

"Serius, eitsss tapi kalian jangan mikir yang engga-engga dulu, Aku engga naik motor dia kok." Zahra yakin pasti mereka mengira Zahra naik motor Arlen.

"Terus kamu naik apa ra." Tanya Airin penasaran.

"Gini ya aku ceritain tadi tuh Arlen ngajak aku pulang bareng dia, tapi aku engga mau naik motor bardua sama dia, pastikan aku bersentuhan dong kalo naik motor aku kan sama dia bukan muhrim. Jadi aku engga mau lah. Akhirnya setelah mendengarkan alasan aku engga mau dianter pulang naik motor dia, dia nawarin aku untuk dijemput supirnya, terus aku nolak aku engga enak kan sama dia. Yaudah akhirnya dia mendorong motornya sampai rumah aku, aku udah bilang padahal ga usah, tapi kata dia ga ada penolakan gitu." Zahra menceritakan kejadian tadi oada Airin dan Irfa.

"Arlen kok baik banget sih, So Sweet." Ujar Airin.

"Iya ya, sampai-sampai mau ngedorong motornya loh demi Zahra." Ujar Irfa

Saat Zahra hendak berbicara, langsung keburu diselang oleh ucaoan Aurin dan Irfa.

"Jangan-jangan Arlen ada something nih sama kamu, sampe-sampe peduli banget sama kamu ra." Ujar Airin.

"Bener rin, padahalkan Arlen kemarin-kemarin Benci sama Zahra ya Rin." Ujar irfa.

" iya bener fa, cieee Zahra." Ujar Airin.

"Dari musuh jadi Cinta nih." Ujar Irfa.

"Ihhhh kalian apa sih, kok jadi berfikiran kaya gitu, ya engga lah. Udah ah aku mau tidur." Ujar zahra sambil menarik selimutnya.

"Sama kita juga mau tidur, kan kita mau nginep disini temenin kamu." Ujar Airin.

"Kalian serius?." Ujar Zahra senang.

"Iya araaa kuuuu, kita tadi ditelfon mamah kamu buat minta tolong temenin kamu sayang." Ujar Irfa.

" Makasih." Ujar Zahra sambil memeluk Airin dan Irfa.

Hai hai hai ✋✋✋✋✋
Aku datang lagi

Gumana kalian suka ga?
Maaf ya kalo banyak sekali typo bertebaran dimana mana
Dan maaf juga kalo ceritanya ga danta.

Oia makasih ya buat readers yang udah mau baca cerita aku

Jangan lupa votement nya ya

Takdir Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang