Part 14

421 18 2
                                    

HAPPY READING

Sekarang Arlen sudah berada dilapangan. Ia menjalankan hukuman yang diberikan oleh Bu Alin padanya.

Sekarang cuacanya sangat panas sekali. Arlen bercucuran keringat di dahinya.

Setelah lama Arlen berjemur ditengah terik matahari. Jam pelajaran Bu Alin pun akhirnya selesai. Dan itu artinya Arlen sudah bisa kembali ke kelas.

Saat Arlen hendak masuk ke kelasnya. Ia melihat Zahra dan teman-temannya sedang berjalan. Arlen berniat untuk menghindari Zahra. Tapi niat untuk menghindari eh malah akhirnya mereka berpaspasan.

Saat mereka berpaspasan. Mereka berdua tidak saling sapa satu sama lain.

Arlen pikir Zahra akan menyapanya. Tapi dugaannya salah, Zahra tidak menyapa Arlen sama sekali. Bahkan Zahra tidak menoleh sedikitpun kepada Arlen.

Si zahra marah banget deh kayanya sama gua( batin Arlen)

Sepanjang menyusuri  koridor sekolah. Arlen masih kepikiran soal Zahra. Dia bingung apa dia harus minta maaf duluan ke Zahra. Supaya dia engga jutek lagi.

Sampainya di Kelas.
Arlen langsung menghampiri teman-temannya, Yang sedangmengobrol.

" Aduh bro lu lama banget. Kita-kita pada nungguin lu nih. Ayo ah kita ke kantin. Udah laper nih." Doni menarik tangan Arlen.

Baru juga Arlen sampai kelas. Teman-temannya sudah mengajaknya pergi.

" Sabar elah. Gua masih cape nih."

" hayo ah, Duduknya nanti aja di Kantin." Ucap Bayu.

Akhirnya mereka pun pergi ke kantin. Sebenarnya Arken malas sekali jika harus pergi Kekantin. Karena jika ia pergi Ke kantin sekarang. Pasti ia akan bertemu dengan Zahra.

Sesampainya Dikantin Arlen dan teman-temannya. Langsung duduk dan memesan makanan.

Arlen terus mencari keberadaan Zahra di kantin ini. Arlen celingukan mencari Zahra.

" Len lu kenapa sih. Kaya nyari seseorang." Tanya Bagas. Yang sedari tadi memperhatikan Arlen, Seperti sedang mencari seseorang.

" Engga kok. Gua ga nyari siapa-siapa." Bohong Arlen pada temannya.

Saat mereka sedang mengobrol. Akhirnya pesanan merekapun datang.

Arlen dan teman-temannya. Melahap makanan mereka itu. Dengan lahap.

Setelah selesai makan. Arlen berniat langsung pergi kembali ke kelasnya.

" Udah yu ah. Balik ke kelas."

" Ntar ajah ah len. Lagian masih ada watu inih. Lagian juga kan belum bel."  Ucap Bayu.

Akhirnya Arlen pun mengikuti permintaan temannya itu.

Ketika Arlen sedang asik mengobrol. Samar-samar ia mendengar gelak tawa dibelakangnya. Arlen pun penasaran ia pun memutuskan untuk menoleh kebelakang. Memastikan siapa yang mengumbar gelak tawa itu.

Saat Arlen menoleh kebelakang. Betapa kagetnya Arlen. Ternyata yang tertawa di belakangnya itu adalah Zahra dan teman-temannya. Sedari tadi Arlen mencari Zahra. Ternyata Zahra ada dibelakangnya.

Arlen melihat pemandangan dibelakannya itu. Membuatnya sakit hati. Kenapa, Karena disana di tempat duduk Zahra dan teman-temannya. Ada Abi.

Arlen melihat sepertinya Zahra sangat senang Abi berada bersamanya dan teman-temannya. Pasalnya sedari tadi mereka tertawa terus menerus.

Sekarang Muka Arlen memerah. Ia seperti orang yang sedang marah besar.

Teman-teman Arlen yang melihat wajah Arlen yang memerah. Mereka beranggapan bahwa Arlen pasti cemburu melihat zahra dan abi yang sedang mengobrol. Dan keliatannya mereka Akrab sekali.

" Balik ke kelas yu." Ucap Arlen.

Kemudian Arlen langsung berjalan meninggalkan teman-temannya itu. Setelah mengajak mereka untuk kembali ke kelas.
Arlen tidak menunggu jawaban mereka mau atau tidak. Arken langsung bergegas pergi meninggalkan mereka.

Sesampainya di kelas Arlen duduk di pojokan bangku. Teman-teman yang melihat tingkah laku temannya itu pun bingung.

" si Arlen kenapa sih?kayanya dia cemburu deh." Ucap Doni.

" Iya kayanya tuh, Si Arlen suka sama Zahra." Ucap Bayu.

" Bener banget. Kayanya sih nih ya Arlen cemburu karena ia melihat Zahra tadi Sama Abi lagi ngobrol dikantin." Ucap Doni.

" Bener kata lo."sambung Bayu.

Akhirnya teman-teman Arlen pun sudah beranggapan Bahwa Arlen suka sama Zahra.

Karena selama ini. Ia baru melihat arlen bersikap seperti itu. Akhirnya Seorang Arlen jatuh cinta juga.

Sebenarnya banyak sekali wanita yang menyukai Arlen. Tapi Arlen tidak pernah merespon wanita-wanita itu.

Kenapa hati gua sakit ngeliat lu berdua sama Abi.( Batin arlen).

Arlen sebelumnya tidak pernah merasakan hal seperti ini. Rasanya begitu sakit ketika melihat Zahra dan Abi akrab sekali.

Melihat Arlen yang sepertinya sedang galau. Bagas, Arno, Dan danis pun menghapiri mereka.

" lo kenapa sih len?." Tanya Bayu.

Arlen hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan temannya itu. Arlen masih memikirkan tentang zahra.

Sekarang yang ada dipikiran Arlen hanya zahra, zahra  dan zahra.

" len." Bagas menepuk pundak Arlen.

Arken bingung apa dia harus cerita pada teman-temannya bahwa ia suka sama Zahra. Tapi Arlen takut teman-temannya Akan meledeknya. Pasalnya selama ini Arlen paling anti sama perempuan.

Akhirnya Arlen pun jujur kepada teman-temannya. Bahwa Arlen menyukai zahra.

" Gua suka sama Zahra. Dan setiap kali gua ngeliat zahra dekat-dekat sama laki-laki lain gua merasa cemburu." Ucap Arlen.

Teman-temannya masih tidak menyangka apa yang diucapkan arlen barusan. Ternyata anggapan mereka benar bahwa Arken menyukai zahra.

" lo serius len." Tanya Bayu penasaran.

" len ini elo kan." Tanya lagi Doni.

" len lu lagi ga ngigo kan." Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh teman-teman Arlen.

" Gua juga tmga tau kenapa gua punya lerasaan ini ke Zahra. Yang jelas gua suka Sama zahra." Ucap Arlen menegaskan.

" Wah ini mah judulnya benci jadi cinta. Ya kan." Ucap Doni.

" Hahahahha iya ya. Udah kaya ftv ftv benci jadi Cinta." Sambung Bayu.

" Akhirnya seorang Arlen. Jatuh cinta juga." Ucap Doni.

" Nyesel gua cerita ke lo pada." Arlen langsung pergi meninggalkan teman-temannya itu.

" Ah Arlen mah baper. Kita kan seneng len." Ucap Doni.

" Len tunggu dong." Ucap Bayu.

" Arlen. Kita bakal bantu lo buat deket lagi sama Zahra len." Ucap Doni.

Ucapan bagas tadi. Menghentikan langkah Arlen. Arlen langsung berbalik ke arah teman-temannya itu.

" Beneran lo pada mau bantu gua." Tanya Arlen.

" iyalah len. Kita kan sahabat lo jadi kita bakal bantu lo lah." Ucap Bayu.

" Iyalah len." Ucap Doni.

" Tentu bro. Kita semua bakal bantu elo." Bayu.

TBC

Hai readers.
Makasih yang udah mau baca cerita aku.
Maaf ya kalo ceritanya makin kesini makin ngawur.mohon dimaklumi ya.

Kalo kalian suka ceritanya jangan lupa vote ya.

Kalo ada saran-saran atau apalah boleh langsung koment ajah guys.

Makasih😊.

Takdir Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang