Part 18

399 14 2
                                    

Semakin Hari zahra dan Arlen semakin akrab sekali. Tidak ada lagi pertengkaran diantara mereka sekarang, yang ada hanya canda tawa saat bersama.

Tetapi saat mereka bersama bukan berarti Arlen dan Zahra hanya berdua, ada teman-teman Zahra dan juga teman-teman Arlen bersama mereka.

Hari ini Arlen sudah tidak akan menunda-nunda lagi. Dia akan mengatakan Cintanya kepada Zahra. Arlen sudah menyusun rencana bagaimana ia menyatakan perasaannya itu pada Zahra.

----------

Zahra sedang duduk didepan kelasnya. Ia sedang membaca buku Novel kesukaannya.

Melihat Zahra yang sedang duduk sendiri. Arlen berniat untuk menghampiri Zahra. Namun lagi-lagi niat Arlen itu keduluan oleh Abi.

" Asalamualaikum neng Zahra." Ujar Abi.

Abi adalah sahabat Zahra sejak Kecil. Mereka sudah bersahabat sejak kecil, karena rumah mereka berdekatan.

" waalaikumsalam Abi."

" lagi ngapain ra." Tanya abi basa-basi.

" Lagi makan."

" Hah?." Ucap Abi bingung, Padahal jelas-jelas bahwa Zahra sedang membaca buku novel. Masa iya dia bilang lagi makan.

" Ya engga lah bi. Aku lagi baca buku. Lagian udah tau aku megang buku, Masa iya lagi makan." Ucap Zahra sambil tertawa.

" Kamu bisa juga ya ngelawak.hahahaa." kata Abi sambil tertawa juga.

" Btw. Bolehkan aku duduk disini bareng kamu?."

" Boleh kok. Tapi jaga jarak ya jangan terlalu dekat. Bukan mahram." Ucap zahra.

Abi menganggukan kepalanya. Menandakan ia mengerti.

Arlen hanya bisa melihat pemandangan dua insan itu dengan perasaan kesal. Abi selalu saja mendekati Zahra.

Abi yang merasa dirinya dan Zahra diperhatikan oleh sosok laki-laki dari ujung kelas sana. Ia langsung memandang laki-laki itu dengan mimik wajah meremehkan. Laki-laki itu adalah Arlen.

Arlen yang merasa Abi meremehkan dirinya hanya bisa menggeram kesal.

" liat ajah nanti zahra bakal jadi milik gua." Ujar Arlen.

" Lo kenapa sih len. Pagi-pagi muka udah ditekuk kaya gitu." Kata Doni.

" Apaan sih lo." Jawab Arlen sinis.

Engga tau apa orang lagi sakit hati. Eh malah ditanya gitu. Malah makin kesel.

Sekarang Arlen mengambil ponselnya. Ia ingin mengirim sebuah message pada Abi.

-----------

Abi merasa ponselnya bergetar segera mengecek ponselnya.

From: Arlen
Lo jangan berani-berani deketin Zahra, Karna zahra itu milik gua.

Abi yang melihat pesan dari Arlen tadi. Ia hanya tertawa membacanya. Arlen tidak membalas pesan dari Arlen tadi. Ia hanya membaca saja pesan dari Arlen itu.

" Kenapa bi kok ketawa." Tanya Zahra. Pasalnya Abi tertawa tepat disampingnya dan itu membuat konsentrasi membaca Zahra jadi buyar.

" Engga. Ini ada orang gila kirim pesan ke aku. Lucu banget." Ujar Abi sambil tertawa.

" hah orang gila?."

" Engga bukan orang gila ra. Aku cuma bercanda kok. Abis nih orang lucu banget chatnya."

" Ohh. Aku kira orang gila beneran."

Bel masuk sekolah pun berbunyi. Menandakan jam pelajaran akan segera dimulai.

Zahra dan Abi masuk keruang kelas mereka masing-masing.

Selama mata pelajaran berlangsung. Semua siswa di setiap kelas sangat hening.
Pasalnya mereka hari ini sedang diadakan latihan ujian Nasional bagi kelas Xll baik jurusan Ipa Maupun Ips.

------------

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Menandakan usainya pembelajaran hari ini.

Arlen menyuruh temannya untuk membawa Zahra ke lapangan basket untuk menemuinya.

" Zahraaaa." Teriak Bagas.

" Iya kenapa?."

" Itu Arlen mau ketemu kamu dilapangan." Ujar Bayu.

" maaf tolong kasih tau Arlen, Aku ga bisa. Soalnya aku harus buru-buru pulang."

" Plis ra sebentar aja. Gua mohon. Temuin Arlen sebentar aja." Ucap Bayu memohon.

Akhirnya Zahra pun menemui Arlen dilapangan. Sesampainya dilapangan Zahra sangat bingung. Pasalnya dilapangan basket ini. Sekarang banyak sekali siswa-siswi yang berkumpul.

" apa maksud semua ini." ' batin Zahra.

Tiba-tiba Arlen datang dengan membawa setangkai mawar merah. Dan menghampiri zahra yang sedang berada ditengah lapangan.

Mereka berdua seperti penyayi yang akan konser saja. Pasalnya mereka berdiri ditengah pusat kerumunan. Semua siswa berkumpul dilapangan ini menyaksikan mereka berdua.

Zahra tidak mengerti apa maksud dari semua ini.

" Fahra Azzahra Pratama. Would you be my girlfriend?."  Ucap Arlen sambil memberikan setangkai mawar merah kehadapan zahra sambil berlutut dihadapan zahra.

Penggemar Arlen yang menamakan diri mereka Arvers( Arlen Lovers) sangat kecewa menyaksikan Arlen menembak zahra dengan sangat romantis ditengah lapangan.
Para Arvers menatap Zahra dengan penuh kebencian.

Zahra hanya terdiam tidak merespon ucapan Arlen tadi.
Arlen yang melihat Zahra hanya terdiam akhirnya memberikan Zahra dua pilihan.

" Zahra. Kalo kamu mau, Ambil Bunga ini dan jika kamu tidak mau, kamu buang bunga ini." Ujar Arlen dengan penuh harap. Ia berharap Zahra akan mengambil Bunga itu.

Aku mencintaimu dan aku berharap kau juga begitu.'Batin Arlen.

----------

TBC

Apakah zahra akan menerima cinta Arlen atau sebaliknya'menolak cinta Arlen?.

Hai readers makasih ya yang udah mau baca cerita aku ini.
Mohon maaf jika ceritanya engga danta.
Selerti biasanya maaf juga jika banyak sekali typo bertebaran.
Silahkan jika ada saran-saraan atau apaalah komen ajah guys.
Dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian membaca yang dengan memberi vote😄😊.

Makasih.

Takdir Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang