Part 24

288 8 0
                                    

Sesampainya di kafe, aku langsung menemui Doni. Namun sebelum menemi dia, aku menelfon dia terlebih dahulu, untuk menananyakan dia duduk disebelah mana.

Assalamualaikum, don lu dimana gue ada luar kafe nih, lo kesini dong-Arlen

Waalikumussalam len, lu masuk aja kedalam, gue ada di meja paling pojok-Doni

Oke,jangan dimatiin dulu telfonnya-Arlen

Iya bawel-Doni

Arlen pun masuk kedalam.

Gue udah didalam ni, lo dimana-Arlen

Hey, gue disini.-Doni

Doni memanggil Arlen sambil melambaikan tangannya.

Oia gue liat lo, yaudah gue matiin nih telfonnya-Arlen

" Assalamualaikum." Ujar Arlen Semangat.

" Waalaikumussalam." Ujar Doni lebih semangat.

" Ada apa nih bro, lo ngajak gue ke kafe."

" tar dulu len, kita tunggu si Bayu dulu, lama banget dia nih, dari tadi bilangnya sih otw tapi engga nyampe-nyampe."

" eh itu dia orangnya."

" Wey, Assalamualaikum." Ujar Bayu semangat.

" Waalaikumussalam." Ujar Arlen dan Doni tak kalah semangat.

" ada apa nih, gue mau belajar tau sebenernya, tapi karena lo yang minta gue pun turutin." Ujar Bayu dengan nada Sombong, eh tapi bercanda ya ini.

" wedehhh Bayu Belajar." Ujar Doni sambil tertawa.

" eh eh Ngapain lo ketawa, gue serius tau." Ujar Bayu.

" udah udah ah, langsung ke topiknya aja mau ngomongin apa nih kita." Ujar Arlen menengahi mereka berdua.

" Pesen makan dulu dong." Ujar Doni.

" iya gue juga laper nih." Ujar Arlen.

" sama gue juga." Ujar Bayu.

Setelah memesan makanan, dan makanannya pun sekarang sudah tersedia di meja mereka. Mereka menyantap makanan tersebut.

Setelah mereka semua selesai makan, Donu pun memulai pembicaraan.

" jadi gue tuh minta kalian pada kesini, gue mau ngomongin masalah kuliah bro." Ujar Doni.

" oia lo pada mau kuliah dimana." Lanjut Doni.

" ehhhh ternyata seorang Doni mau kuliah." Ujar Bayu meledek.

" yeeee, iyalah gue mau kuliah dong." Ujar Doni.

" Kalo gue kayanya kuliah Di Bandung deh, soalnya bokap gue Nanti ada tugas di Bandung." Ujar Bayu.

" kalo gue, inshaallah mau kuliah di Universitas Oxford, inggris." Ujar Arlen.

" widihhh mantapp Arlen nih, semangat bro." Ujar Bayu.

" semangat juga buat lo Bay." Ujar Arlen.

" kalo lo gimana Don, lo mau kuliah dimana?." Tanya Arlen.

" gue sih rencananya kata Bokap, disuruh kuliah di Belanda, kan kebetulan kakak gue kerja disana jadi sekalian gue tinggalnya disana gitu, di rumah kakak gue. Sebenernya gue mau ajak kalian berdua ikut gue kuliah disana nanti tinggalnya dirumah kakak gue, tapi kalian udah ada rencana. And nanti kita engga bakal bisa bareng-bareng kaya gini lagi dong" Ujar Doni sedih.

" udah Don jangan sedih, Walaupun kita engga bisa kaya gini lagi, tapikan kita masih bisa ketemu pasti. Ya jujur gue juga sedih sih, bakal pisah sama kaliam, tapikan ini sementara, dan kita pasti bisa kumpul lagi." Ujar Bayu.

" iya bener apa kata Bayu, gue juga sama sedih, ya tapi apa boleh buat kita kan punya impian yang berbeda-beda, ya kita harus kejar impian kita itu walaupun mungkin kita sementara ini ga bisa sama-sama kaya dulu, tapi kita kan masih bisa kumpul nanti, dan jangan sampai putus kontak ya kita bertiga." Ujar Arlen.

" iya bener kata lo len." Ujar Doni.

Akhirnya mereka bertiga berpelukan bersama, ada rasa sedih dihati masing-masing mereka, karena pasti mereka nanti tidak bisa kaya dulu Kemana-mana bertiga, main game, nongkrong dsb.

Tapi Ini hanya masalah jarak, sedangkan persahabatan mereka akan terus berlanjut sampai kapanpun, mereka yakin itu.

" Udah ah, jadi pada melow gini." Ujar arlen melepas pelukannya sambil tertawa.

Tertawa ini hanya untuk menutupi kesedihan ku saja. Batin Arlen

" hahahah iya juga ya, kaya mau pisah selama-lamanya aja, padahal kan kita masih bisa ketemu kapan-kapan juga." Ujar Doni.

" Tapikan ga akan sesering kaya dulu, pasti sibuk sama urusan masing-masing." Ujar Bayu.

" iya juga sih." Ujar Arlen.

" hmmm." Ujar Doni.

" udah ah, jadi pada melow lagikan, mening kita pulang yu, kita harus belajar bentar lagi Ujian nih." Ujar Arlen.

" iya, kita harus belajar yang rajin, kita harus bisa sukses sama-sama." Ujar Bayu.

" iya gue setuju, kita harus sukses sama-sama." Ujar Doni.

" Aamiin." Ujar Arlen.

Akhirnya mereka bertiga pulang kerumah masing-masing.

Kadang kita harus rela berpisah dengan sahabat-sahabat demi mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, tapi percayalah perpisahan ini hanya sementara.

Kita hanya terbentang olehjarak yang memisahkan, tapi hati kita selalu bersahabat.

Di lain tempat, Zahra, Airin dan Irfa sedang belajar bersama di rumah Zahra.

Hening tampak saat mereka sedang belajar, mereka bertiga fokus pada buku mata pelajaran mereka masing-masing.

Akhirnya setelah 2 jam mereka belajar dan tidak ada obrolan dianatar mereka, akhirnya mereka bertiga memtuskan untuk istirahat terlebih dahulu dan dilanjutkan belajar dirumah masing-masing.

" Alhamdulillah." Ujar Zahra.

" eh nanti kita kuliah Di Jakarta kan guys, disini." Ujar Irfa.

" iya kalo aku lanjut kuliah disini kata papah dan mamah ku. Kalo kalian gimana?." Ujar Zahra.

" sama aku juga Ra." Ujar Irfa antusias.

" Kalo kamu Airin? Gimana?." Tanya Zahra.

" Aku." Ujar Airin sambil bersedih.

Zahra dan Irfa mulai sedih, ia tau sepertinya Airin tidak melanjutkan kuliahnya disini.

" Akuuuuuuu kuliah disini dong." Ujar Airin sambil tertawa.

" ih kamu mah Rin, aku udah sedih tau ga, aku kira kamu engga lanjut kuliah disini." Ujar Zahra.

" sama aku juga." Ujar Irfa.

" uuuuuu maafin aku, aku kan cuma bercanda." Ujar Airin sambil memeluk Zahra dan Irfa.

Hai hai hai.😊
Terimakasih buat readers yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ku ini.

Mohon maaf banyak typo bertebaran dimana mana

See you next part.

Takdir Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang