Air 12

279 18 0
                                    

Motor Aldino memasuki gerbang sekolah yang mulai ramai. Aneh, sekarang masih pagi, biasanya gerbang tak seramai ini. Namun, Aldino ya tetap Aldino. Tak peduli dengan keadaan.

Ia melepas helmnya dan turun dari motor dengan gaya 'bodoamat' nya. Sesekali ia memperbaiki tali tasnya yang hanya ia sampirkan di bahu kanannya.

Aldino berjalan dengan sengak melewati beberapa siswa siswi yang berlarian menuju lapangan. Sesekali ia tertabrak. Aldino mendengus. Ada apa di sana?

"Murid barunya cantik sama ganteng banget najis!"

"Kembar anak barunya?"

"Itu yang cowoknya ganteng banget! Aldino ke 2 itu!"

"Itu ceweknya manis banget gila!"

Aldino mendengar beberapa obrolan dari siswa siswi yang melewatinya.

Murid baru? -batin Aldino.

Lalu Aldino mengangkat kedua bahu acuh, dan kembali berjalan dengan sengak ke arah kelasnya.

"Aldino!"

Aldino memberhentikan langkahnya ketika suara cempreng has perempuan memanggilnya.

Bukan, bukan Caltha yang memanggilnya.

Aldino ingat betul suara Caltha. Suara Caltha cempreng kasar. Dan suara Caltha tidak sehalus ini. Tunggu? Apa tadi? Aldino hafal suara Caltha?

Aldino menggelengkan kepalanya lalu perlahan menengok ke belakang.

Matanya sedikit melebar.

Semua siswa siswi menatap ke arahnya dengan tatapan bingung. Dan yang paling menarik perhatian adalah 2 murid baru siswa dan siswi yang berada di tengah kerumunan. Siswa sedang tersenyum lebar sedangkan siswi sedang tersenyum manis ke arah Aldino.

Azzyra dan Azzyro.

***

Caltha dan kedua sahabatnya kini sedang bercanda gurau di kelas mereka. Bel masuk masih lama, namun entah kenapa sekolah sudah seramai ini.

Ada yang bilang ada murid baru. Namun, Girls Squad ini tak peduli. Mereka hanya menghabiskan waktu di dalam kelas dengan bermain mejikuhibiniyu, ABC lima dasar, atau yang lainnya. Kini, mereka sedang bermain Truth or Dare. Permainan makin menyenangkan bagi Caltha dan Caramel karena sekarang Vinna yang kena.

"Ish, jangan kayak gitu ah dare nya. Malu gue!" Vinna mengerucutkan bibirnya menatap memelas kedua sahabatnya yang keukeuh pada pendirian mereka.

"Nggak papa Vin, lagian cuma bilang ke Ucup 'Ucup aku Cinta kamu' gitu doang kok nggak susah." Caramel menyeringai.

Vinna merengek agar kedua sahabatnya itu mengganti atau menggagalkan Dare ini. Tapi, tetap saja Caramel dan Caltha memilih melanjutkan Dare itu. Caltha setuju di ganti dare nya, tapi itu lebih parah dari yang ini.

"Ayo, nggak papa." Caltha tersenyum menggoda ke arah Vinna yang kini sedang mati matian ingin menangis.

Vinna menghela nafas pasrah. Caltha dan Caramel makin senang. Dasar jahat mereka ini.

Vinna menarik nafas dan mengeluarkannya. Ia melakukan itu berkali kali mengumpulkan keberanian.

Lalu Vinna berjalan mendekati meja Ucup.

"Cup!" panggil Vinna. Laki laki berkaca mata itu menatap Vinna heran.

"Ng...itu... anuu," Vinna menengok ke arah Caltha dan Caramel yang sedang tersenyum lebar sambil mengangguk meyakinkan.

"Aku C—"

Kriing....Kriing...kring...

Vinna tersenyum lega. Keberuntungan berada di pihaknya. Sebelum Vinna menyelesaikan kalimatnya. Bel masuk berbunyi.

"Nggak jadi Cup, hehe." Vinna lalu berlari ke arah bangkunya. Caramel dan Caltha menghela nafas kecewa.

Padahal mereka ingin melihat drama singkat.

Tak lama setelah bel berbunyi. Wali kelas mereka datang dengan seorang siswi di belakangnya. Otomatis Caltha, Caramel, Vinna mengernyit bingung.

"Ni, Ni, itu murid barunya?" Tanya Caramel pada Nia yang duduk di belakang Caramel. Nia hanya mengangguk.

"Siapa Car?" Tanya Caltha setengah berbisik pada Caramel yang baru saja membalik kan badan ke arah depan. "Murid baru Tha." jawab Caramel berbisik.

Caltha dan Caramel menghadap ke depan, ke arah Wali Kelas mereka yang sedang berbicara. Merasa mengingat sesuatu Caramel menimang nimang. Lalu ia mematap Caltha tajam.

Yang di tatap tidak merasa karena masih fokus pada guru di depannya.

"Lo manggil gue Car ya?" Desis Caramel pada Caltha. Caltha menengok ke arah Caramel dengan dahi mengernyit. Sedetik kemudian ia tersenyum lebar.

"Huft, yaudah deh, panggil aja gue Car, nggak papa, gue terima." kata Caramel dengan nada mendramatisir. Caltha memutar bola mata jengah lalu menatap ke depan lagi.

"Nama gue, Azzyra Gabriela Putri Afrans, gue orang Indonesia, tapi gue kelas sepuluh sekolah di Los Angeles, semoga kalian bisa nerima keberadaan gue disini," kata Azzyra.

"Buset, itu nama apa kereta api mbak?" Gumam Caramel, matanya menatap lurus Azzyra yang masih berkomat kamit di depan. Caltha lagi lagi memutar bola mata jengah.

Azzyra tersenyum. Dan senyumnya itu sangat manis. Azzyra memiliki kulit putih, bibir mungil, mata sipit, rambut panjang, dan wajah yang manis. Tidak jauh beda dengan Caltha.

Tak lama, Azzyra berjalan ke arah bangku di belakang Caltha, lebih tepatnya di samping Nia. Caltha tersenyum ketika pandangannya bertemu pada pandangan Azzyra. Dan Azzyra balas tersenyum.

"Oke, anak anak, sekarang ibu mau keluar, tunggu guru pelajaran sekarang." lalu Wali Kelas itu keluar kelas. Dan seketika kelas riuh.

Semua yang ada di kelas mengerubungi Azzyra. Azzyra sempat melebarkan matanya saat semua menuju ke arahnya.

"Hai Azzyra, nama gue—"

"Azzyra lo mau jadi temen gue nggak?"

"Azzyra lo kok manis banget sih?"

"Gimana pengalaman lo di Los Angeles?"

"Lo mau nggak jadi pacar gue?"

Krik..krik..krik..

Semua yang ada di situ langsung menengok ke arah pemilik suara yang baru saja bicara. Terlihatlah Riko yang sedang salah tingkah menutupi kegugupannya.

"Hahahahahahahaha!" seketika tawa sekelas berderai. Azzyra pun mau tak mau ikut tertawa. Tapi, tawanya terkesan lembut, di bandingkan tawa yang lainnya.

Lalu, semua orang yang mengerubungi Azzyra pun kembali pada singgasana masing masing.

"Hai Azzyra!" sapa Caltha. Tatapannya beralih ke arah Nia yang sedang berdiri bersiap ingin pergi. Nia pun pergi ke tempat duduk sahabat sahabatnya.

Vinna yang melihat bangku kosong pun langsung pindah ke tempat Nia duduk tadi.

"Hai juga!" Azzyra tersenyum ke arah Caltha. "Nama gue Caltha, Caltha Cymenia Damara." Caltha mengulurkan tangannya ke arah Azzyra. Azzyra tersenyum, tangannya terulur membalas jabatan tangan Caltha.

"Dia cerewet ati ati aja Ra." Kata Caramel, matanya melirik sekilas ke arah Caltha yang sedang menatap tajam Caramel.

"Canda. Nama gue Caramel Varanian, tapi sumpah deh Caltha cerewet." kata Caramel.

Caltha mendengus.

"Nama gue Vinna, Vinna Putri Gemini, lo bisa tau Zodiak gue apa." Vinna mengulurkan tangannya sambil terkekeh.

Azzyra ikut terkekeh. "Oke jadi sekarang lo temen kita!" kata Caramel.

Tak lama guru pelajaran pun datang.

***

Hai hai haii....

Aku datang lagi, maaf ya nggak update² aku baru bisa beli kuota soalnya hehe, maklum aku miskin kuota. Jadi kalo aku nggak update² itu berarti kuota aku abis, atau aku lagi nggak ada inspirasi.

Oke deh jangan lupa Voment😘

Yang di Multimedia itu Caltha ya.

AirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang