Air 19

267 21 0
                                    

Aldino mengaduk makanannya dengan tidak minat. Raganya ada di sana tapi jiwanya pergi entah kemana. Ya, Aldino melamun.

"Kamu kenapa sih Al? Ayo di makan" kata Ronald. Iya sedari tadi memperhatikan gerak gerik putranya yang aneh itu. Tak biasanya Aldino diam seperti orang putus cinta. Ah, apa jangan jangan Aldino sedang jatuh cinta?

"Kamu galau ya Al?" Tanya Ronald. Kinan yang hanya diam menyimak kini mendongak fokus pada suami dan anaknya. Menurutnya topik kali ini menarik, Aldino yang anti cinta, tiba tiba jatuh cinta? Iya sih cinta datang kapan saja, tapi ya aneh aja.

"Al."

Aldino menggelengkan kepalanya seperti menyingkirkan sebuah fikiran. Ronald dan Kinan yang melihat itu makin bingung, ada apa dengan anaknya?

"Al kenapa sih?" Kata Ronald dan Kinan bersamaan. Aldino tersentak lalu melihat ke arah kedua orangtuanya yang sedang menatapnya intens. Aldino menghela nafas lalu menggeleng. Ronald dan Kinan saling pandang seperti sedang berkomunikasi dengan mata, lalu detik berikutnya mereka mengedikan bahu bersamaan. Setelah itu mereka lanjut makan makanannya lagi.

Sedangkan Aldino masih bergulat dengan fikirannya.

***

"Tha, eh liat tuh si Azzyra, dia tiba tiba ngejauh dari kita kok sekarang tiba tiba bareng sama si macan tutul sih?" Kata Caramel.

Mereka sedang duduk di kursi panjang depan kelasnya, sehingga dapat melihat siswa siswi yang berlalu lalang. Caltha dan Vinna otomatis menoleh pada apa yang di tunjuk Caramel. Dan benar kini Azzyra tengah membully salah satu siswi berkaca mata. Sudah satu hari ini Azzyra tak menghiraukan Caltha, Caramel, dan Vinna, lalu sekarang malah bergabung dengan gengnya Cherry si tukang Bully.

"Macan tutul Mel?" Tanya Vinna bingung ketika ia ingat panggilan apa yang Caramel tuju untuk Cherry.

"Iya si Cherry, muka totol totol bekas jerawat kayak gitu sok kecentilan." jawab Caramel sekenanya. Caltha tertawa namun tidak keras. Ada ada saja Caramel itu. Sedangkan Vinna hanya geleng geleng kepala.

"Gue nggak nyangka, muka Azzyra kan muka muka orang polos baik gitu, eh ternyata, depan bagus dalem ancur." sambung Caramel. Di sambut dengan gelengan tak habis pikir dari Caltha. Manusia, ada saja yang seperti itu. Bermuka dua, alias munafik.

Lalu Azzyra, Cherry dan lainnya lewat di hadapan Caltha dkk. Mereka melihat ke arah Caltha dengan senyum sinis.

"Ih najis keganjenan banget, nggak tau apa ya dia yang lebih famous kan gue!" Caltha berdiri ingin mengejar orang sok ke ganjenan kayak Cherry. Vinna dan Caramel menahan Caltha karena tidak mau sesuatu yang buruk terjadi. Bahaya jika Caltha marah. Caltha akhirnya hanya menghela nafas lelah lalu duduk kembali di antara Caramel dan Vinna.

***

Caltha baru saja mengganti baju olahraga nya dengan baju seragam Andromeda. Ya, ia habis melaksanakan pelajaran olahraga. Caltha yang tadinya hendak ke kelas mengurungkan niatnya dan berniat menuju kantin. Vinna dan Caramel pasti sedang duduk manis di depan kipas. Nanti saja ia menghubungi sahabatnya jika ia ada di kantin.

Caltha duduk di salah satu meja kantin, kantin tampak begitu sepi karena sekarang sedang dilaksanakan belajar mengajar. Ia memanggil tukang somay dan memesannya. Lalu ia mengambil satu botol air mineral dan langsung meneguknya hingga setengah. Caltha mendesah ringan karena lega karena dahaganya telah hilang. Tenggorokan nya yang kering kini tidak lagi.

Ia mengambil ponselnya dan langsung membuka group bersama sahabatnya itu.

Girls squad.

Caltha: Gue ada di kantin, kalo kangen ke kantin aja.

Setelah mengetikan itu ia memasukan kembali ponselnya ke rok abu abunya, bertepatan dengan somay yang di pesannya datang. Ia memakan somaynya dengan tenang.

Ia mendongak saat merasa bahwa kursi di hadapannya ada yang menduduki. Caltha mengerjap bingung menatap pemuda yang ada di hadapannya. Tak biasanya pemuda itu berkeliaran di jam pelajaran. Sedangkan pemuda di hadapannya hanya bersandar pada kursi kantin dan memejamkan matanya.

"Lho Al? Tumben banget." tanya Caltha. Ia menggeser piring somaynya yang sudah kosong menjauh padanya. Pemuda itu- Aldino hanya bergumam tidak jelas. Caltha memutar bola mata malas. "Lo ngomong apa sih? Nggak denger gue." sungut Caltha.

"Duduk."

"Ish, iya gue tau lo duduk tapi tumben banget, apalagi sekarang lagi KBM." kata Caltha sengit.

"Jamkos."

Caltha menghela nafas lelah, percuma ia berceloteh panjang lebar, pemuda di hadapannya pasti hanya menanggapi secukupnya. Kayak lagi masak saja memasukan bumbu secukupnya.

Caltha mengangkat bahu acuh lalu bersender di kursi kantin itu. "Tumben banget lo nyamperin gue." kata Caltha tiba tiba. Aldino yang sedang memejamkan matanya membukanya. "Kepengen." lalu Aldino menutup matanya lagi.

"Astaghfirullah, sabarkan hamba ya Allah." Caltha mengelus dada. Ia berdiri hendak masuk ke kelasnya dari pada disini bersama dengan patung, mau ngobrol sepanjang kereta pun tak akan di tanggapi panjang juga. Namun pergerakan nya terhenti ketika sebuah tangan menahannya. Ia berbalik melihat ke arah Aldino yang sedang menatapnya datar.

"Disini aja, temenin gue."

***

"Ih si Caltha mana lagi," sungut Caramel sambil berkacak pinggang di ambang pintu masuk sesekali ia menoleh ke kanan kiri mencari tanda tanda datangnya sahabatnya itu. Namun, tak kunjung nongol.

"Nyari sapa mbak? Nyari gue ya."

Caramel hampir terjengkang ke belakang kalau saja ia tidak bisa menstabilkan tubuhnya. Ia membalikkan badan lalu menatap sengit seseorang yang ada di hadapannya. "Idih, ge'er banget lo, gue tuh nyari Caltha dia kagak nongol nongol dari pas jam olahraga tadi, terus sekarang udah mau pergantian pelajaran nya Bu Yuna." Caramel lagi lagi menengok ke kanan kiri mencari keberadaan Caltha.

Wajah konyol Hilary kini berubah jadi wajah serius. "Caltha juga ngilang?" Tanya Hilary. Caramel mengangguk, namun matanya masih kesana kemari tak menatap Hilary. "Sama kayak Aldino dong, dia juga ngilang."

Kini Caramel fokus sepenuhnya pada Hilary. "Serius lo?" Tanyanya memastikan. Tidak bisa disangka mereka menghilang di waktu yang sama. Aldino menghilang, Caltha menghilang. Caramel dan Hilary saling berpandangan lalu tersenyum jahil.

"Aldino sama Caltha ilang-"kata Caramel.

"Jadi berarti?-"

Hilary dan Caramel tertawa geli.

***
HALLO SEMUANYAAA!1!1!1!

Kangen nggak sama aku? Kangen dong? Harus!1!1!

Mulmed Hilary.

Eh aku di part sebelumnya pernah ngasih mulmed Hilary sama Favian nggak? Kalo udah maaf ya.

Dadah

Siders😘

AirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang