afgan POV
hari seakan cepat berlalu, rasanya ingin lebih lama berada di Hongkong, bersama dua kesayangan aku. tapi kami juga mempunyai beberapa kerjaan di jakarta.
kami sedang menunggu untuk duduk di pesawat sesekali kami tertawa renyah.
"agan, passport?" tanyanya
aku menegang, dia menatapku tatapan cemas, lalu aku mencari di tasku, dan. ada.
"akhirnya agan" ujar bubu lalu tersenyum
"kalau gak bawa passport agan gak pulang, kalau agan gak pulang, gak ketemu bubu, agan kan gak bisa jauh dari bubu" ujarku
dia tertawa renyah "aduh agan, jauhan mah bisa kali" ujar bubu
aku menggeleng "bisa sih, tapi akunya gak mau" ujarku
bubu diam, rizky tertawa "ibu bilang juga dong, gak bisa jauh dari om agan" ujar rizky
bubu tersenyum "ibu mah bisa lah" ujarnya
rizky bersandiwara batuk "uhuk, bisa apa bisa?" matanya rizky bermain dengan mata bubu, bubu langsung tertawa
"iya, aku juga gak bisa jauh tapi bukan dari kamu" ujarnya
aku menghela nafas, dia tertawa. "gak bisa jauh dari hati kamu agan" ujarnya
aku tersenyum mendengar perkataannya "bercanda doang tadi ya gan" jawabnya lagi
aku terkekeh lalu mengangkat alisku "ohh bercanda" ujarku
bubu tertawa renyah "haha, gak bener kok" ujar bubub
aku merangkulnya lembut "sudah kuduga" ujarku
dia tersenyum lalu tertawa renyah.
❤️
kami sudah sampai di jakarta, dengan berbagai senyuman kami lontarkan kepada orang orang yang melihat kami, aku harap tak ada gosip. walau kalin tahu kan? afross lovers sudah mengetahuinya kami pergi bersama. dan actually aku tahu, akun "gakjelas" dan segala macam sudah mengetahui juga. aku harap bubu tak mengetahui itu.
"agan bubu ngeri nih kalau misalnya kita ketahuan gimana" ujar bubu
aku tersenyum, tersenyum kikuk "gak akan kok bubu" ujarku lalu tersenyum
kami bertiga sudah di dalam mobil, rizky dibelakang aku dan bubu di tengah. dia menatapku
"dan sebenernya mereka emang udah tahu kan agan" ujarnya lalu menatapku, aku tahu tatapan itu.
dia menghela nafas "dan bahkan pun kamu juga tahu, ini udah tersebar" ujarnya lagi
aku memegang tangannya "hey! kenapa kalau mereka tahu? its ok bubu its ok" ujarku lalu tersenyum, senyum paksa. tahu kan?
dia tersenyum "kok kamu nanya kenapa kalau mereka tahu si gan? ya pasti banyak yang gak suka agan" ujar bubu
aku menatapnya "kalau mereka gak suka, itu urusan mereka bubu. yang penting kita dan mereka, mereka yang ngedukung kita" jawabku
bubu mengerutkan keningnya " terserah " jawabnya lalu menarik tangannya dari genggaman tanganku dia melihat kearah luar, aku diam. aku haru buat apa?
Rossa POV
aku menatap pemandangan diluar, aku malas kalau sudah seperti ini, kalian tahu kan? aku tak masalah jika mereka tahu. malah, honestly aku mau mereka mengetahui, tapi jika mengetahui untuk dijelekkan mending jangan.
karna itu bukan ke kita agan. itu ke aku. aku menghela nafas sekali lagi. berat ya jadi aku. jadi kita. berat tentang hubungan mereka.
actually kalau mereka gak suka, its ok, bener kata agan itu urusan mereka kan? cuman. gak usah menjelekkan bukannya bisa?
agan menarik daguku lembut untuk menatapnya "gak usah dipikirin bisa?" tanyanya
aku menutup mata sebentar lalu membukanya perlahan melihat matanya dalam "mungkin" jawabku
dia mengelus rambutku lembut, sangat lembut "senyum dong" ujarnya
aku menarik bibirku keatas hanya sedikit, dia tertawa "senyum bubu" ujarnya lagi
aku tersenyum, kali ini benar tersenyum, dia tersenyum dan mengangguk "thats my girl" ujarnya
layar handphoneku terus menyala sedari tadi, agan mengambilnya, aku tahu tag tag kan dan bahasa yang tidak sopan mulai bertebaran, aku memegang tangan agan
"aku gpp" ujarku lalu mengambil handphone ku lagi, dia menggeleng
"you're not" ujarnya lalu menarik handphone ku lagi
aku diam, sesungguhnya dia memang paham, aku gak baik baik saja. aku menghela nafas lagi
dia menatapku lagi"bubu udah ah jangan dipikirin" ujarnya
aku terkekeh "im not" jawabku
"actually bu, mau kamu sembunyiin i will always know it" ujarnya lagi
aku terkekeh "actually you are not" emang bener kan? waktu itu ajah saat dengan tika, ah sudahlah lupakan.
"kalau gitu, i will" ujarnya lagi
aku terkekeh "dan semoga kamu berhasil" jawabku
dia menangkup wajahku menatap mataku dalam, kadang kala aku merasakan gugup jika dia menatapku seperti ini, dan ah, wajah kami, berdekatan.
"kapan aku gak berhasil tentang kamu? dapetin hati kamu aku bisa. aku bakal bisa juga mengetahui kamu" ujarnya
pipiku memanas, darahku berdesir, dan dialah orang yang setiap bertatapan denganku membuat aku jatuh cinta terus menerus. aku tersenyum, jantungku berdegup kencang.
"agan ih" dan kalian tahu aku malu aku menjauhkan wajahku darinya lalu menatap keluar, dan dia tertawa renyah. lagi aku menatapnya
"agan iseng" ujarku
dia mengangkat alisnya "aku gak iseng. aku cuman bilang apa yang aku rasa, aku sanggup" ujarnya
aku tersenyum "agan stop. dengan semua gombalan receh kamu" ujarku
dia menangkup wajahku lagi, aku memejamkan mata, dia mau membuat aku semerah apalagi? aku malu. dan jantungku udah berdegup mau berdegup semana lagi?
"kalau itu receh, kamu gak mungkin semerah ini kan? sayang." ujarnya pas ditelingaku
aku tersenyum ingin membuka mata, saat aku membuka mata, cup. lagi dia mencium keningku lembut. aku tersenyum. ingin rasanya berteriak. minggu ini dia membuat aku diam tak dapat mengungkapkan dengan kata kata. hanya ingin teriak setiap dia mencium ku.
"kalau itu gak receh kan? bukan gombalsn juga" ujarnya
aku melihat matanya "stop buat aku malu agan" ujarku
dia terkekeh "why? aku suka lihat kamu blushing, too cute" ujarnya lagi
dan lagi membuat aku memerah "agan" ujarku, kalian tahu? aku sudah melayang. ah, indahnya jika kita berdua? iyakan? setiap aku berpikir tentang hubungan manis kita kenapa selalu ada keraguan?
yooo hehe 😂😂 aku bingung mau kayak gimana wkkwk jadi yaudah ikutin alurnya ajah yah
😂😂
vote and comment
3comment ?
next
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Terus (COMPLETED)
FanfictionCerita tentang kehidupan bintang yang sedang jatuh cinta Berat, perih, aneh, bimbang, semua bercampur dalam diri mereka. Ingin bersama, ingin berdua, tapi ragu. Masalah terus datang, mereka harus bagaimana? Lari dari masalah? Tidak! Mereka...