Part 14

1K 55 7
                                    

afgan POV

hari seakan cepat berlalu, rasanya ingin lebih lama berada di Hongkong, bersama dua kesayangan aku. tapi kami juga mempunyai beberapa kerjaan di jakarta.

kami sedang menunggu untuk duduk di pesawat sesekali kami tertawa renyah.

"agan, passport?" tanyanya

aku menegang, dia menatapku tatapan cemas, lalu aku mencari di tasku, dan. ada.

"akhirnya agan" ujar bubu lalu tersenyum

"kalau gak bawa passport agan gak pulang, kalau agan gak pulang, gak ketemu bubu, agan kan gak bisa jauh dari bubu" ujarku

dia tertawa renyah "aduh agan, jauhan mah bisa kali" ujar bubu

aku menggeleng "bisa sih, tapi akunya gak mau" ujarku

bubu diam, rizky tertawa "ibu bilang juga dong, gak bisa jauh dari om agan" ujar rizky

bubu tersenyum "ibu mah bisa lah" ujarnya

rizky bersandiwara batuk "uhuk, bisa apa bisa?" matanya rizky bermain dengan mata bubu, bubu langsung tertawa

"iya, aku juga gak bisa jauh tapi bukan dari kamu" ujarnya

aku menghela nafas, dia tertawa. "gak bisa jauh dari hati kamu agan" ujarnya

aku tersenyum mendengar perkataannya "bercanda doang tadi ya gan" jawabnya lagi

aku terkekeh lalu mengangkat alisku "ohh bercanda" ujarku

bubu tertawa renyah "haha, gak bener kok" ujar bubub

aku merangkulnya lembut "sudah kuduga" ujarku

dia tersenyum lalu tertawa renyah.

❤️

kami sudah sampai di jakarta, dengan berbagai senyuman kami lontarkan kepada orang orang yang melihat kami, aku harap tak ada gosip. walau kalin tahu kan? afross lovers sudah mengetahuinya kami pergi bersama. dan actually aku tahu, akun "gakjelas" dan segala macam sudah mengetahui juga. aku harap bubu tak mengetahui itu.

"agan bubu ngeri nih kalau misalnya kita ketahuan gimana" ujar bubu

aku tersenyum, tersenyum kikuk "gak akan kok bubu" ujarku lalu tersenyum

kami bertiga sudah di dalam mobil, rizky dibelakang aku dan bubu di tengah. dia menatapku

"dan sebenernya mereka emang udah tahu kan agan" ujarnya lalu menatapku, aku tahu tatapan itu.

dia menghela nafas "dan bahkan pun kamu juga tahu, ini udah tersebar" ujarnya lagi

aku memegang tangannya "hey! kenapa kalau mereka tahu? its ok bubu its ok" ujarku lalu tersenyum, senyum paksa. tahu kan?

dia tersenyum "kok kamu nanya kenapa kalau mereka tahu si gan? ya pasti banyak yang gak suka agan" ujar bubu

aku menatapnya "kalau mereka gak suka, itu urusan mereka bubu. yang penting kita dan mereka, mereka yang ngedukung kita" jawabku

bubu mengerutkan keningnya " terserah " jawabnya lalu menarik tangannya dari genggaman tanganku dia melihat kearah luar, aku diam. aku haru buat apa?

Rossa POV

aku menatap pemandangan diluar, aku malas kalau sudah seperti ini, kalian tahu kan? aku tak masalah jika mereka tahu. malah, honestly aku mau mereka mengetahui, tapi jika mengetahui untuk dijelekkan mending jangan.

karna itu bukan ke kita agan. itu ke aku. aku menghela nafas sekali lagi. berat ya jadi aku. jadi kita. berat tentang hubungan mereka.

actually kalau mereka gak suka, its ok, bener kata agan itu urusan mereka kan? cuman. gak usah menjelekkan bukannya bisa?

agan menarik daguku lembut untuk menatapnya "gak usah dipikirin bisa?" tanyanya

aku menutup mata sebentar lalu membukanya perlahan melihat matanya dalam "mungkin" jawabku

dia mengelus rambutku lembut, sangat lembut "senyum dong" ujarnya

aku menarik bibirku keatas hanya sedikit, dia tertawa "senyum bubu" ujarnya lagi

aku tersenyum, kali ini benar tersenyum, dia tersenyum dan mengangguk "thats my girl" ujarnya

layar handphoneku terus menyala sedari tadi, agan mengambilnya, aku tahu tag tag kan dan bahasa yang tidak sopan mulai bertebaran, aku memegang tangan agan

"aku gpp" ujarku lalu mengambil handphone ku lagi, dia menggeleng

"you're not" ujarnya lalu menarik handphone ku lagi

aku diam, sesungguhnya dia memang paham, aku gak baik baik saja. aku menghela nafas lagi
dia menatapku lagi

"bubu udah ah jangan dipikirin" ujarnya

aku terkekeh "im not" jawabku

"actually bu, mau kamu sembunyiin i will always know it" ujarnya lagi

aku terkekeh "actually you are not" emang bener kan? waktu itu ajah saat dengan tika, ah sudahlah lupakan.

"kalau gitu, i will" ujarnya lagi

aku terkekeh "dan semoga kamu berhasil" jawabku

dia menangkup wajahku menatap mataku dalam, kadang kala aku merasakan gugup jika dia menatapku seperti ini, dan ah, wajah kami, berdekatan.

"kapan aku gak berhasil tentang kamu? dapetin hati kamu aku bisa. aku bakal bisa juga mengetahui kamu" ujarnya

pipiku memanas, darahku berdesir, dan dialah orang yang setiap bertatapan denganku membuat aku jatuh cinta terus menerus. aku tersenyum, jantungku berdegup kencang.

"agan ih" dan kalian tahu aku malu aku menjauhkan wajahku darinya lalu menatap keluar, dan dia tertawa renyah. lagi aku menatapnya

"agan iseng" ujarku

dia mengangkat alisnya "aku gak iseng. aku cuman bilang apa yang aku rasa, aku sanggup" ujarnya

aku tersenyum "agan stop. dengan semua gombalan receh kamu"  ujarku

dia menangkup wajahku lagi, aku memejamkan mata, dia mau membuat aku semerah apalagi? aku malu. dan jantungku udah berdegup mau berdegup semana lagi?

"kalau itu receh, kamu gak mungkin semerah ini kan? sayang." ujarnya pas ditelingaku

aku tersenyum ingin membuka mata, saat aku membuka mata, cup. lagi dia mencium keningku lembut. aku tersenyum. ingin rasanya berteriak. minggu ini dia membuat aku   diam tak dapat mengungkapkan dengan kata kata. hanya ingin teriak setiap dia mencium ku.

"kalau itu gak receh kan? bukan gombalsn juga" ujarnya

aku melihat matanya "stop buat aku malu agan" ujarku

dia terkekeh "why? aku suka lihat kamu blushing, too cute" ujarnya lagi

dan lagi membuat aku memerah "agan" ujarku, kalian tahu? aku sudah melayang. ah, indahnya jika kita berdua? iyakan? setiap aku berpikir tentang hubungan manis kita kenapa selalu ada keraguan?

yooo hehe 😂😂 aku bingung mau kayak gimana wkkwk jadi yaudah ikutin alurnya ajah yah

😂😂

vote and comment

3comment ?
next

Jalan Terus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang