PART 41

714 51 11
                                    

Rossa POV

Sekarang kami sudah berada di bandara, semuanya ada semuanya lengkap kecuali kaka kaka afgan mereka gak bisa ikut dan afgan bilang tanpa mereka semuanya juga akan berjalan lancar

Entah 'berjalan' tentang apa.

Afgan sedari tadi tak berhenti melepaskan tanganku, tanganku selalu berada dalam genggaman tangannya, bukan aku gak suka aku cuman merasa semuanya berubah drastis

Dia yang selalu bersikap manis tanpa malu diliat orang dia yang selalu kemana mana menjagaiku padahal siapa juga yang mau nyulik aku.

"Kamu laper gak bu?" Tanyanya lalu menaruh kepalanya di pahaku dan meluruskan kakinya.

"Laper sih dikit" jawabku sambil mengelus pelan rambutnya, dia memejamkan matanya sambil tersenyum.

"Kalau aku sih udah kenyang" ujarnya lagi aku mengangkat satu alisku
"Udah kenyang emang kamu makan apa?" Tanyaku masih setia mengelus rambutnya

"Kenyang sama cinta" ujarnya lalu membuka matanya saat aku reflek menarik hidungnya keras.

"Bubu sakittt" ujarnya sambil memegang hidungnya aku terkekeh hidungnya sudah memerah sekarang.

"Adududuuh" candaku lalu mengelus hidungnya yang aku buat merah tadi

"Tapi ada satu hal yang bikin aku gak pernah kenyang" ujarnyaa lagi

Aku diam

Dia diam

Aku menunggu

Dia tetap diam

"Bu tanya ke gitu bu romantis dikit" ujarnya sambil memutar bola matanya

Aku terkekeh "yaudah ulang ulang" ujarku lagi

Dia mengangkat tangannya lalu mengelus pipiku mesra

Pipiku terasa panas aku yakin pipi ini sudah semerah tomat segar yang dijual di pasar, aku tambah malu diliatin orang orang yang pesan tiket bisnis tambah orang tua dia orangtua ku dan rizky tentunya.

"Ada satu hal yang buat aku gak pernah kenyang di dunia ini bu" ujarnya sepertinya agak sedikt menambahkan kata katanya ya.

Aku menatapnya lekat membalas tatapannya yang mampu membuat hatiku sejuk dan tenang melihat matanya.

"Apa?" Tanyaku dengan lembut membelai pipinya dia tersenyum memejamkan matanya sejenak lalu mengelus pipiku.

"Perlakuan kamu ke aku bu" ujarnya

"Aku gak akan pernah kenyang,justru aku mau lagi mau lagi dan mau lagi, mau selalu merasakan setiap perlakuan kamu ke aku, belaian kamu ke aku, usapan kamu ke aku, aku gak pernah puas dengan segala yang kamu lakuin ke aku, yang aku puas aku puas memiliki kamu maka semua perlakuan itu cuman buat aku kan bu" ujarnya lagi

Aku tersenyum, semanis itu.

"Cuman buat kamu agan, buat afgansyah reza" ujarku sambil terkekeh

Dia tersenyum juga lalu memejamkan matanya dan memegang tanganku, dia terlelap sepertinya, aku membiarkannya terlelap.

***

Afgan POV

Kami sudah sampai di hotel sekarang orangtua berbeda kamar aku dan bubu? Kita satu kamar dan RLR tentuny tapi dia sekarang sedang di kamar omanya.

Aku berdiam sebentar memandangi perempuan cantik itu yang lagi bersender di balkon dan melihat pemandangannya, aku tersenyum berdiri lalu memeluknya dari belakang dengan lembut, menenggelamkan wajahku di pundaknya.

Jalan Terus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang