PART 42

591 52 12
                                    

Rizky POV

Aku tersenyum melihat keakraban dari keluarga ini, dan juga melihat ibuku yang tersenyum bahagia sekarang, aku bahagia, aku bahagia melihat ibuku bersama dengan laki laki yang ia cinta, dan tentunya laki laki itu juga mencintai ibuku.

Ah aku menertawakan diriku sendiri sejak kapan aku tau tentang cinta? Saat aku melihat sirat mata ibu dan papagan.

Mungkin awalnya aku marah, ah tidak aku anak yang ramah ko, awalnya aku masih belum bisa menerima ibuku menemukan yang lebih baik dari papaku yang dulu, but its okay.

Aku percaya dan aku bisa melihat betapa sayangnya papagan kepada ibuku, dan sebaliknya, aku juga merasakan seberapa sayang papagan terhadap aku.

Mungkin dulu aku pernah berpikir bahwa aku anak yang tidak beruntung karna sesuatu 'broken home' but im wrong, aku anak yang beruntung

Lahir dari rahim ibuku yang cantik
Lahir dari rahim ibuku yang baik
Yang ramah
Yang mempunyai kasih sayang yang besar walau dia sibuk
Walau dia berjuang untung menghidupi aku dan keluarga.

Pikiranku selama ini salah, salah tentang ibu yang selalu sibuk, tapi aku tau sekarang dia sibuk demi aku dan ditengah kesibukannya dia gak pernah ninggalin atau bahkan mengentingkan kerjaanny dibanding aku.

Dan aku beruntung,

Mempunya dua orang papa, bukan begitu?

Bukannya aku jadi lebih banyak mendapat kasih sayang yang tulus?

Intinya aku senang, senang melihat mereka berdua ibuku dan calon papaku.

"Yaudah udah mulai tambah dingin kita kebawah duluan aja ya? Kalau kalian mau disini, disinia aja" omaku bersuara "ayo rlr kita kekamar duluan" ajak omaku

Aku mengangguk

Semuanya juga oma opa dari papagan juga menyetujui kami semua berdiri,

Aku berjalan pelan melewati papagan lalu berbisik pelan di telinganya

"Jagain ibu ya pagan, jangan sampai dia kedinginan" ujarku lalu tersenyum dan mencium pipi papagan dan menyampiri ibuku dan memeluknya sebentar lalu berlari dan menggandeng tangan oma.

Afgan POV

Setelah semuanya pergi, bubu memandangku aneh, aku memandangnya dengan tatapan yang mengartikan "kenapa?"

Seolah membaca pikiranku "tadi rlr bisik apa?" Tanyanya penasaran

Aku tertawa lalu berdiri, membawanya jauh dari tempat makan itu, ke tempat dimana sofa bed tersedia.

Aku tiduran dan diikuti dengan dirinya, ia menaruh kepalanya di dadaku, aku dan dia sama sama melihat keatas.

Melihat bintang yang terang bercahaya di tengah gelapnya malam.

"Indah banget" ujar dia dengan tersenyum, aku mengangguk

"Tapi tetap aja, gak ada yang bisa ngalahin indahnya kamu bu" ujarku lalu tersenyum

Dia menatapku lalu merotasikan matanya, membuat aku tertawa

"Jangan kayak dilan kebanyakan gombal tapi gak bersama" ujar bubu lalu kembali melihat ke atas langit

Aku tertawa lalu mengelus pelan kepalanya "aku kan udah bilang ke kamu, aku bukan dilan aku gak suka gombal, aku yang nyata nyata aja" ujarku lalu tersenyum

Dia melingkarkan tangannya di perutku yang membuat sekarang dia menghadap kearahku, lalu memainkan jarinya di dada bidangku, aku berdehem, jarinya dingin. Dia pasti kedinginan.

Jalan Terus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang