part 23

1K 48 16
                                    

Author POV
satu bulan telah berlalu, tak ada apa apa. semuanya baik. bahkan sangat baik dan sekarang.

afgan sedang memperhatikan rossa yang sedang sibuk latihan disana, seakan matanya sudah ditakdirkan untuk selalu mengawasi rossa.

iya. mereka latihan untuk hari spesial rossa. 21 tahun berkarya di bidang musik. dan afgan benar benar ingin menjadi konser ini indah, bahkan jauh lebih indah dari yang rossa dan afgan harapkan.

afgan memperhatikan rossa yang sedang fokus mendengar arahan arahan yang dilontarkan oleh orang orang profesional.

sesekali afgan tersenyum melihat wajah serius rossa, sesekali gadis itu juga melirik kearahnya dan berkata "capek" atau bahkan hanya senyuman atau "i love you" tanpa suara memang tapi afgan bisa mengartikan itu semua. sesekali gadis itu juga memainkan rambutnya kesana kesini membuat afgan ingin menghampiri gadis itu lalu memeluknya.

senyuman afgan berubah menjadi senyuman kecut saat melihat rossa dan tulus berdekatan sambil tertawa renyah, afgan memutar bola matanya. tak berapa lama rossa berjalan mendekat

"hai agan" ujar rossa lalu duduk di samping afgan dan meminum air.

afgan diam.

rossa memperhatikan afgan lagi lalu berkata "hai agan?"

afgan diam.

"heii kok diem sih? sakit gigi?" tanya rossa sambil mendekat ke arah afgan matanya rossa memancarkan ke  khawatirannya.

afgan mengendus lalu menatap mata rossa "aku yang merhatiin kamu dari sini, aku yang nunggu kamu, terus kamu selesai latihan pas ada break bukannya langsung nyamperin aku malah ke tulus. aku penting gak sih?" afgan berkata panjang lebar

rossa yang kembali minum hampir menyemburkanny karna ketawa, di melirik afgan sekilas

"apa yang lucu?" tanya afgan dingin lalu menatap kearah yang lain.

rossa memegang tangan afgan lalu berkata pelan "hei... aku tau kamu merhatiin aku... aku tau banget malah." ujar rossa

afgan mengangkat alisnya pertanda 'terus'

rossa berdehem menetralkan tenggorokannya untuk berkata
"aku ke tulus karna nyanyi dia tadi bagus banget, mau aku kemanapun aku bakal selalu kembali ke kamu afgan. selalu ke kamu, dont think about that" ujar rossa lalu melepaskan genggaman itu

afgan mencerna semua perkataan yang dilontarkan rossa terhadapnya, rossa tersenyum lalu merapikan rambutnya

"i love you gan.." ujar rossa lalu tersenyum

afgan tersenyum lalu menatap rossa "i love you more bu" ujar afgan

beberapa menit kemudian waktunya mereka yang latihan. afgan melirik rossa lalu menggandeng tangan rossa untuk latihan rossa terekekeh "santai mas" ujar rossa lalu terkekeh.

"gak bisa" jawab afgan lalu mengedipkan sebelah matanya genit membuat rossa tertawa geli lalu memegang perutny afgan tertawa lalu berkata

"shh bubu udah" ujar afgan

rossa bukannya berheni tertawa malah semakin menjadi sampi akhirnya musik beralun membuat rossa seketika berhenti untuk fokus latihan.

kerja bersama afgan. bukan kerja yang rossa rasakan, bukan sama sekali. mereka seperti menghabiskan waktu mereka bersama, bukan buat kerja melainkan buat mendekatkan diri mereka lebih lagi.

mereka latihan, suara merdu nan romantis mereka beradu menjadi satu melodi yang indah penuh diruangan itu, suara orang berbicara memang banyak. tapi mereka berdua tetap fokus kepada lagu itu. ah ralat, kepada hati mereka yang menyampaikan perasaan mereka melalui lagu. lagu yang membawa mereka sedekat ini, lagu yang membuat perasaan mereka kian tumbuh.

Jalan Terus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang