part 25

1K 49 8
                                    

Afgan POV

disana. sekarang dia sedang diatas panggung dengan segala auranya dengan segala potensi dan kemampuannya, aku di belakang memperhatikannya dengan saksama, sedetikpun tak pernah aku mengalihkan pemandanganku darinya

melihat penonton yang sangat banyak, dan selalu ikut bernyanyi dengannya, sampai akhirnya aku dipanggil untuk wawancara.

sekitar 10 menit berlalu aku masih memperhatikan dia lagi disana, gadisku, milik ku. hari ini aku entah merasa sangat bangga dengannya mencapai titik karir sampai sekarang. tak sadar akupun ikut tersenyum melihatnya.

suara indahnya yang berpadu dengan musik yang bagus menjadikan sesuatu yang memukau di atas panggung.

sekarang saatnya kami berdua yang akan tampil, aku sedikit nervous. ah ralat, aku sangat nervous.

naik ke panggung dengan jantung yang berdegup kencang, musik beralun jantungku mulai membaik saat berpikir tentang tekat untuk menyukseskan konser ini. konser berharganya gadisku. berharga untuknya, berharga untukku

dengan beberapa tarikan nafas aku mulai bernyanyi begitu juga dengan dia bernyanyi 'cinta dalam hidupku' dan salah satu cinta dalam hidupku adalah dia. gadis yang sedang bernyanyi dihadapanku.

kami saling mengutarakan lirik itu dengan tatapan mata kami, aku tahu dia mengatakan hal yang sama. "hanya wajahmu yang terukir di dalam hatiku" saat kalimat itu dia mengangkat tanganny di sebelah pipiku.

sedikit geli karna dia tak menyentuhnya, hanya hampir tapi tak menyentuh. sedikit kecewa namun tidak apa.

kami berjalan kearah penonton. jantungku masih berdegup antara berdegup karna nervous dan berada di samping 'cinta dalam hidup ku'

lagu pertama selesai. aku bercerita tentang apa yang aku rasakan, dan aku lakukan tadi. saat memperhatikan dia dari backstage dia tertawa renyah, penonton bersorak 'cie' aku mengutarakan perasaanku "sebagai teman yang sudah lama. bangga banget oca bisa sampe titik karir sekarang" dan lagi ada sorakan 'bohong' 'temen ap demen' mulai terdengar,aku hanya bisa tertawa renyah sekarang.

actually i wanna tell the world kalau dia itu milik aku. punya aku. dan hanya untuk aku. tapi aku harus menunggu waktu. dan biarkan takdir yang menjawab itu kapan.

aku juga bercerita bagaimana aku nervous dia bilang kita tukeran energi its ok menurut ku agar dia baik dan aku tidak. gak apa. yang penting hanya kebahagiaan dia pertama.

aku mengambil nafas lalu membuangnya dengan sedikit bergetar. dia mengelus punggung ku pelan sambil terkekeh "udah.. kita udah satu lagu" ujarnya sedikit menenangkan.

aku mengangguk.

Author POV

dan kini melodi mulai bermain, dua insan manusia di atas panggung sedang sibuk dengan hatinya mereka masing masing

entah mengapa sang pria ingin mengeluarkan dan menyanyikan lagu itu dari hatinya benar benar dari hatinya bukan karna kemauannya bukan karna untuk chemistry mereka agar orang lain terasa. tapi karna keharusan hatinya, dan ternyata sang perempuan pun merasakan hal yang sama.

lirik demi lirik mereka nyanyikan, afgan tersenyum melihat rossa yang bahagia. sedangkan rossa tersenyum karna afgan salah satu orang yang membuat di sukses sampai sejauh ini

sampai pertengahan afgan merangkul pinggul rossa mesra sebentar lalu melepaskanny terlihat rossa beralih menatap afgan, dengan cepat afgan mengganti yang tadinya mic dipegang sebelah kanan menjadi tangan sebelah kiri.

Jalan Terus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang