PART 36

666 51 4
                                    

Author POV

Afgan dan rossa sudah keluar dari dalam bioskop sekarang, mereka asik menceritakan pendapat mereka tentang film yang mereka tonton tadi, tak banyak juga orang orang yang ingin berfoto dengan mereka berdua, dan mereka tetap melayani orang itu dengan sepenuh hati mereka.

"Bagus banget kan gan" ujar rossa sambil menaik turunkan alisnya

Afgan mengangguk "bagus banget malah" ujar afgan

Rossa menaikkan alisnya "fav scene kamu apa?" Tanya rossa

Kembali mereka duduk disebuah restoran untuk makan setelah itu kembali ke rumah mereka.

"Apa yaa" tanya afgan pada dirinya sendiri

Rossa memutar bola matanya "jangan jangan gak nonton" celoteh rossa

"Nonton"
"Nonton apa?"
"Nontonin kamu" ujar afgan sambil tersenyum

Rossa terbatuk lalu tertawa "gak bosen nontonin aku mulu?" Tanya rossa sambil menatap lebih tajam mata afgan

"Gak, mau lagi,mau lagi, dan mau lagi" kata afgan memajukan wajahnya dan balik menatap tajam mata rossa, rossa mengedipkan matanya lalu memundurkan wajahnya.

"Gombal. Gombal. Gombal" ujar rossa sambil terkekeh

Afgan tertawa renyah "gak pernah gombal sama kamu sayang, selalu dan akan terus menyatakan kata dari perasaan aku sendiri buat kamu" ujar afgan sambil mencubit pelan hidung rossa, kebiasaan agan.

Rossa POV

tuhkan, selalu saja setiap bertemu dengannya gak pernah gak buat aku memerah, aku tersenyum lalu menaikkan alisku.

"Gak percaya" ujarku lalu memeletkan lidahku

Dia mengerucutkan bibirnya lalu berbisik kepadaku "mau aku buktiin?" Tanyanya

Aku diam, lalu mengangguk dengan mantap, jelas dong aku mau pembuktian dari segala yang dia ucapkan bahwa dia gak gombal.

Dia tersenyum lalu berkata "besok kumpulin mama papa kamu dan mama papa aku aku mau ngomong" ujar afgan

"NGOMONG APA?" Tanyaku sedikit kaget, jantung ini kembali berdegup dengan sangat cepat.

Dia tertawa terbahak-bahak "ngomong ke ortu kamu makasih udah lahirin bidadari buat aku, dan ngomong ke ortu aku kalo aku udah nemuin bidadari di hidup aku" ujar afgan sambil tersenyum lalu melirik sana sini dan mencium keningku dengan cepat

Aku diam
Aku bisu
Seakan semuanya kembali hening, sekali lagi pikiranku mencerna semua yang dia katakan
Kata demi kata
Aku tak ingin aku salah mendengar, kata kata yang ia sampaikan sangat membuat aku ingin berteriak sekarang.

Dia sangat pandai,
pandai membuat aku merona,
Pandai mengutarakan perasaannya dengan kata kata manis kepadaku.

Aku memandang wajahnya yang masih dalam menatapku sambil tersenyum, lesungnya membuat aku tersenyum lebih dalam.

"gimana bu?" Tanya afgan sambil mengangkat alisnya

Aku tertawa lalu menatapnya "besok kan aku ada jadwal" ujarku sambil memeletkan lidahku

Dia tersenyum simpul "yaudah kali ini gak berpihak ke aku berarti" ujar afgan sambil meminum jus pesanan kami yang sudah datang

"Apanya yang gak berpihak" tanyaku lagi
Dia memutar bola matanya "takdir" ujarnya

Aku tertawa lalu berkata "lah? Kalo bukan Tuhan yang membuat takdir mengijinkan kita sampai sekarang itu namanya gak berpihak ke kita gan? Belum waktunya, bukan belum takdirnya" ujarku sambil tersenyum kepadanya

Jalan Terus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang