part 22

1K 52 6
                                    

Author POV

"ngapain masih mau kerja sih gan.. istirahat aja dulu, pasti pada ngerti kok" ujar rossa yang jengah menatap afgan ke rumahnya pagi pagi kini karna akan ada kerja bersama.

"kamu kerja. aku kerja lah, lagian di rumah gak ada yang temenin bosen" suara manjanya terdengar menatap rossa memohon.

seakan bukan memohon untuk mengijinkan dia kerja, tapi memohon untuk rossa tinggal di rumah bersamanya. rossa mendekat mencubit pipi afgan gemas

"bawel" ujar rossa lalu duduk

afgan menatap rossa sebal, sebal tapi manja, biar kalian yang mencerna sendiri maksudnya. afgan mendekat lalu menaruh kepalanya di pundak rossa

"jadi??" tanya afgan

"aku disini nemenin cowok manja" ujar rossa diakhiri dengan tawa

afgan melingkarkan tangan kirinya di perut rossa memeluk gadis itu. hanya satu di pikiran afgan, nyaman.

setiap dekat dengan rossa hanya kenyamanan yang dia rasakan, begitu juga sebaliknya. intinya mereka saling nyaman. bukankah memang begitu yang dinamakan cinta?

perasaan yang berkembang menjadi kenyamanan yang berkembang menjadi cinta. tanpa ada kenyamanan, itu bukan cinta.

rossa  diam. memperhatikan tangan kekar afgan yang memeluknya, merasakan kepala afgan  yang  ada di pundak rossa . rossa  tersenyum

"ihh.. bubu sakit ya? senyum senyum sendiri" ujar afgan tiba tiba. kalian tau afgan memerhatikan rossa. selalu seperti itu.

"enak aja! agan ngapain liat liat" jawab rossa

afgan membetulkan posisinya menjadi duduk tegak, menatap bola mata rossa lalu terkekeh sebentar

"why? kalo liat kamu mah boleh! liat wajah mungil imut tapi pipinya besar" goda afgan yang membuat muka rossa memerah.

"afgannnnnnnnnn" teriakan rossa menggelegar dia memukul lengan afgan sebal.

teriakan seperti di film alvin bedanya kini. bukan alvin. tapi afgan.

"iya kan. emang lihat tuh pipi udah segede bakpao" goda afgan lagi memeletkan lidahnya

"yaudah sih" ujar rossa lalu menghela nafas, bibirny kembali mengerucut membuat afgan gemas

kalau saja! kalau saja sudah muhrim afgan yakin dia akan langsung mencium bibir rossa. tapi sayang ini bulan puasa dan mereka belum muhrim. kalian tahu?
mereka mesra? iya
mereka sangat dekat? banget
tapi mereka selalu tahu batasannya.

afgan terkekeh lalu membawa gadis itu ke pelukannya mengelus rambut gadis itu " 'gpp chubby yang penting afgan sayang sama aku'  gitu dong bilangnya" ujar afgan lebih ke menyuruh.

rossa melepaskan pelukan "hihhh! pengen ?" tanya rossa memancing

"pengenlah" suara manja terdengar lagi dari mulut afgan

"males ngomong" ujar rossa lalu memeletkan lidahnya ke arah afgan memutar bola matanya. lalu melihat afgan yang mukanya sudah masam

rossa terkekeh mendekat ke arah afgan dan.

cup...

rossa mencium kening afgan lalu kembali seperti semula.

afgan diam perlu beberapa detik untuk menyadarkannya dengan cepat afgan merengkub tubuh rossa lagi lalu mencoum puncak kepala rossa berkali kali sambil berkata

" i love you"

rossa hnya bisa pasrah sambil tertawa, mungkin sekarang mereka lagi bersama, tapi besok?
mungkin sekarang mereka baik baik saja, tapi besok?
who knows?

apa besok menjadi hari yang bahagia? atau menyakitkan?
seengaknya di dua pihak ingin sama sama mewujudkan impiannya

afgan berbisik pelan di telinga rossa "kali ini aku gak akan ngehilangin pelangi buat kamu bu"

rossa yang tadinya tertawa, beku seketika, seakan ada kupu kupu yang bertebangan di dalam perutnya. hatinya menjerit bahagia. tapi sayang pikiran menghianati. bayangan yang rossa ingin hapus kembali menyeruak masuk, seakan ingin meyakinkan rossa untuk jangan percaya dengan perkataan afgan.

sedetik kemudiaan afgan berkata lagi tepat di telinga rossa dengan lembut dan tulus "aku tau, gak semudah itu kamu percaya sama aku. tapi kali ini aku benar benar mau berubah. aku benar benar mau bikin pelangi kamu gak akan hilang" ada jeda "bukan cuman sebentar"

rossa tersenyum mendengar itu, rossa mengangguk, kali ini dia percaya. afgan akan menepati janji itu.

"aku percaya" jawab rossa yang membuat afgan tersenyum lagi afgan mencium kening rossa mesra dan lama.

rossa diam memejamkan matanya, kali ini dia benar benar berharap, bahwa afgan benar benar menepati janji.
kali ini dia juga benar benar berharap, bahwa dirinya tak akan lagi termakan tentang kesalah pahaman.

hari ini, mereka berjanji, akan terus mendengar penjelasan terlebih dahulu. karna cinta tanpa penjelasan tidak ada artinya.

terlalu bodoh jika afgan menyakiti rossa lagi.
terlalu bodoh jika afgan mengganti pelangi rossa menjadi awan hitam.
terlalu bodoh jika afgan kembali jatuh ke kesalahan yang sama.
itu bukan afgan.
dan hari ini di depan gadisnya dia berjanji tidak akan pernah menghilangkan pelangi itu.

terlalu bodoh jika rossa melihat satu sisi.
terlalu bodoh jika rossa menjadi egois lagi.
dan kini rossa janji akan mendengarkan penjelasan terlebih dahulu.

masing masing mereka mempunyai harapan.

afgan berharap agar dia benar benar mewujudkan itu.
sedangkan rossa.
rossa berharap agar afgan benar benar mewujudkan omongannya.

tapi balik lagi. apakah takdir akan baik? apakah alam tidak akan usil lagi untuk membuat mereka berbalik dari janji mereka?

percaya. alam dan takdir kini mengikuti mereka. dengan dua kali masalah dua kali mereka kembali. itu membuktikan. cinta mereka lebih dari omongan di luar sana.

terus? tentang rencana alan dan tika? jika takdir berpihak kepada afgan dan rossa.
untuk apa memikirkan rencana alan dan tika?

haihaihai holahola

😂😂

vote dan comment

salam sayang dari author= michelle 😘

Jalan Terus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang