Part 4

1.1K 60 0
                                    

Selesai sudah,  rossa memeriahkan  panggung dengan suaranya yang merdu,  dengan senyuman khasnya,  dengan kecantikan wajahnya,  membuat semua penonton ikut merasakan lagu itu. 

Rossa turun lalu berpelukan dengan afgan,  afgan menyambutnya "bagus"  ujar afgan satu kata tapi beribu makna

Rossa terkekeh "biasa aja ah"  ujarnya

"nope,  setiap bubu tampil selalu beda dan selalu bagus" ujar afgan mengelus rambut rossa lembut,  rossa tersenyum di balik pelukan itu

"kamu juga" jawab rossa akhirnya.

"kita pulang? " tanya afgan saat mereka sudah melepaskan pelukan masing masing

"kita pulang"  jawab rossa lalu mengucapkan terimakasih kepada semuanya,  dan berjalan,  lagi,  kameramen mengikuti mereka berharap ada adegan lain,  dengan cepat afgan memegang tangan rossa,  ya mereka bergandengan,  percayalah walaupun kali ini tidak ditampilkan langsung di televisi,  tapi akan.

Di mobil afross

"agan iseng" ujar rossa setelah duduk di bangku mobil

Afgan lagi lagi tertawa

"iseng gandengan sama bubu mah gpp, kalau agan gandengan sama yang lain kan bingung orang" ujar afgan melirik rossa

Mendadak rossa diam,  menatap afgan sekilas lalu menatap luar jendela lalu afgan ketawa.

"hey bu!  Bukan berarti agan mau gandengan sama yang lain ya,  cuman bubu" ujar afgan lalu menarik tangan rossa untuk berada di pahanya. 

Rossa menatap afgan "ya,  bukan urusan bubu,  agan mau gandengan sama siapa aja"  ujar rossa ketus

Afgan menoel hidung rossa pelan,  rossa menggelengkan kepalanya dan membetulkan rambutnya "agan"

"bukan urusan bubu emang,  tapi urusan agan menempatkan mana yang agan gandeng depan kamera di belakang panggung tadi sama agan gandeng karna duet" ujar afgan lalu menatap kedepan fokus ke jalanan

Deg,  deg,  deg,  itu yang terasa di jantungnya rossa,  bingung mau menjawab apa rossa hanya diam

Rossa POV

Apa maksud perkataan afgan?  Aku pun tidak tahu,  tapi setidaknya bisa membuatku tersenyum dengan kalimat itu.

Kalimat dimana,  seakan dia meyakinkan aku bahwa cuman akulah yang dia gandeng di belakang panggung,  cuman aku lah yang dirangkul di depan kamera saat tidak perform,  dia meyakinkan aku.  Kalimat itu cukup bagi aku sekarang.

"bubu kok diem? " tanya afgan melirik ke arahku,  aku membalasnya

Tak sadar aku menguap,  sepertinya mataku mulai berat

"bubu tidur gih,  nanti agan bangunin"  ujarnya

"tapi agan gpp bawa mobil,  bubu gak nemenin ngobrol?" tanya ku

"gpp lah,  kalau ada bubu disamping agan tanpa bicarapun udah buat agan seneng kok" kalimat,  kata manis keluar lagi dari mulutnya

Aku tanya kepada kalian?  Bagaimana aku tak jatuh,  jatuh cinta kepadanya setiap saat,  setiap kita bertemu,  setiap mata kami menyatu,  setiap tangan kami berpautan,  dan kalimatnya yang manis buat ku?  Perempuan mana yang tidak jatuh cinta?  Apa ini salah ku?  Salahkan perasaan ini,  yang jatuh cinta pada saat yang tidak tepat.

Aku tersenyum "mungkin bubu bakal susah dibangunin,  mimpi indah karna kamu gan"  balasku

Dia terkekeh "kalau gitu jangan  mimpi indah"  ujarnya,  aku mengangkat alisku

"kamu pikir deh,  hidup kamu lebih indah dari mimpi" lagi,  kalimat singkat beribu makna buat aku,  tak tahan wajahku sudah memerah,  untung sudah malam tak kelihatan.

"agannn" ujarku,  mungkin dengan nadaku yang sedikit manja

Aku memejamkan mata,  sambil tersenyum mencari posisi yang pas untuk tidur.

Afgan POV

Sengaja memang aku mengutarakan kata-kata manis,  jangan pikir aku hanya mengatakan belaka!  Itu sungguh sungguh dari hati aku,  hanya ingin membuat dia percaya aku sungguh sungguh ingin bersamanya,  walaupun hubungan kita belum ada kepastian.

Tak terasa sudah sampai dirumahnya,  dia masih setia menutup matanya,  ku mendekat,  ku perhatikan lekuk wajahnya,  wajah yang tenang saat tidur,  aku ingin. ingin sekali melihat wajahnya tenang bukan hanya saat tidur tapi juga saat bangun

Ku tersenyum melihat wajahnya yang manis,  yang cantik,  yang,  aaa sudahlah terlalu panjang jika aku menjelaskan,  ku elus pipinya lembut berusaha membangunkannya dengan lembut dia melenguh

"udah nyampe ya gan? " tanyanya dan melihat sekeliling

" udah bu" jawabku dengan tenang

Sepertinya aku ketagihan melihat wajahnya saat tidur.

"agan deket  banget" ujarnya lalu menyentuh kepalaku untuk kebelakang aku terkekeh

"maaf,  agan langsung pulang yah" jawabku membetulkan posisi dudukku

Dia menatapku sekilas,  sepertinya ia masih ingin bersamaku,  tapi lihat muka bantalnya terlibat jelas,  dia kecapean.

"bubu istirahat"ujarku

Dia mengangguk "agan juga,  makasih buat hari ini ya,  i love you gan"  ujarnya

Aku mengangguk "i love you..  Bu"  ujarku

Dia mendekat mencium singkat pipiku

"good night" ujarnya,  ada jeda "mimpiin bubu ya"  lalu tertawa

Aku mengangguk "gak usah ditanya,  itu udah tertera di doa aku supaya mimpiin bubu"

Dia tersenyum "agan juga udah tertera di doa bubu"  ujarnya

Dia turun dari mobil menungguku untuk pergi,  sedangkan aku menunggunya untuk masuk

"bubu masuk gih" ujarku

Dia menggeleng,  aku terkekeh "agan pulang" ujarku,  dia mengamgguk "hati hati"  ujarnya.  Aku melajukan mobilku.  Tahu kenapa tak membalas ucapannya?  Percayalah semakin susah aku untuk pergi.

Jalan Terus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang