part 15

1K 48 3
                                    

rossa POV

sekarang aku dan afgan, hanya kami berdua ada di taman rumahku, baru saja sampai dirumah, rizky sudah masuk di dalam kamarnya. aku dan afgan sibuk dengan pikiran kami masing masing. melihat bunga bunga indah dan langit biru.

sesekali kudengar dia bersenandung kecil, aku suka, suka suaranya yang romantis

"kalau dipikir pikir, kalau kamu gak milih aku jadi duet sama kamu, kita bakal kayak gini ya gak bu?" tanyanya tibatiba

aku  mengangkat alisku, iya ya? apa kita bakal kaya gini

"bubu juga bingung" jawabku lalu mengayunkan kakiku pelan, aku menatap ke langit

"konyol gak sih jadi kita?" tanyanya lagi

aku menatap ke arahnya, memiringkan wajahku sedikit "kamu yang konyol bubu mah gak" ujarku lalu mengelus kepalanya lembut berhenti dipipinya. dia memegang tanganku lalu menempelkan pipinya ditanganku dan menahannya

"kita punya sense of humor yang yang sama" ujarnya lalu dia menatap mataku "dan hatinya" ujarnya

aku tersenyum "iya. hati." jawabku masih terus mengelus pipinya dengan ibu jariku. dia memejamkan matanya sambil tersenyum, aku suka melihatnya seperti ini

susah. susah menjelaskan tentang perasaan aku terhadapnya, aku sendiri pun bingung, bingung dengan perasaan ini, bahkan bingung dengan hubungan kami. entah, aku hanya, hanya merasakan senang saat berdua bersamanya, iya berdua. tanpa dia atau tanpa mereka.

dia membuka matanya perlahan, aku tersenyum melihat matanya yang terbuka dan menangkap sosok aku di depannya, dia mengambil kedua tanganku lalu memegangnya.

"cantik" ujarnya, satu kata terucap dari mulutnya.

walaupun banyak orang yang bilang, aku akan tetap salting saat dia yang mengatakannya, beribu ribu kali dia mengatakan kepadaku, beribu ribu kali juga aku memerah, hanya dengan satu kata. kalian tahu kenapa?

tatapan matanya mengartikan itu. sungguh, mengartikan lebih dari sekedar dia hanya mengucapkan cantik.

"ntar malam buka puasa bareng?" tanyaku, iya mengalihkan pembicaraan

dia terkekeh, lalu menggeleng "gak bu, maaf agan ada janji lain" ujarnya

aku mengangguk paham "its ok" jawabku lalu tersenyum

dia tersenyum menatap mataku, aku tak fokus, dia tertawa lalu menahan wajahku

"stop mengalihkan pemandangan gitu bu, mata kamu indah" ujarnya

lagi kan. stop agan, jangan bikin aku melted sekarang.

"gak nahan lihat alisnya kamu" ujarku lalu tertawa

"aku juga gak nahan lihat mata kamu, indah banget sih" ujarnya lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku, dia menatap mataku, aku tertawa geli, lalu menaruh keningku di dadanya, dia memelukku.

"yah, pdahal aku masih pengen lihat matanya" ujarnya

"agan lihatnya biasa ajah, bubu malu tahu" jawabku jujur

dia tertawa renyah. "ngapain sih malu sayang?" tanyanya

aku memeluknya erat "malu lah" jawabku

"gak boleh malu kalau sama aku, biasanya juga malu maluin" ujarnya

aku tertawa lalu memukul dadanya pelan, dan membetulkan dudukku, dia menatapku lalu terbahak bahak

"iyakan? gak tahu malu kan bubu biasanya" katanya lagi

aku tertawa, lalu mendekat kearahnya dan berbisik "cuman kamu yang bisa buat aku kayak gini agan"

aku menjauhkan wajahku dari kupingnya lalu menatapnya dengan memainkan alisku, dia tersenyum manis, lesung pipitnya terlihat jelas aku tersenyum.

"i love u bu.." ujarnya, hanya itu yang dia katakan aku tersenyum. setiap mendengar kata itu, hatiku hangat.

"i love u too agan" jawabku

dia tersenyum dan mendekat kearahku mencium lama puncak kepalaku tangannya mengelus punggungku "and i will never leave you bubu" ujarnya

aku mengangguk "and, show it" jawabku

kalian tahu? he never leave me? iya kan? aku gak mau dia meninggalkan aku, and also i hope he never did. aku mau dia tunjukin ke aku bahwa dia gak akan meninggalkan aku seperti omongannya

"i will" jawaban dia mampu membuat aku tersenyum

❤️

Rossa POV

aku memasuki kamarku lalu tersenyum menatap diriku di cermin, sesekali merapikan rambut, rizky menghampiriku

"udah cantik ibu" ujarnya lalu mengambil ipadnya di tasku

aku melihatnya lalu tertawa "apasih kamu" ujarku

"beneran udah cantik, oh ya, kakak lupa ibu percayanya kalau om agan yang bilang yah?" tanyamya

aku tersenyum, lalu menggeleng "gak, ibu percaya juga sama kamu" ujarku

dia mengangguk paham lalu menghampiriku mencium pipiku dan memelukku erat, aku membalas pelukannya tak kalah erat.

"kakak seneng banget deh pas di hongkong" ujarnya

aku menatap matanya, sama kak, ibu juga seneng kok.

"seneng ya? apapun yang buat kakak seneng ibu lebih seneng" jawabku

dia mengangguk "tapi tetep aja lebih enakan di sumedang" ujarnya

aku terkekeh geli, mau dibawa kemana ajah, dia lebih memilih sumedang.

"kan nanti kita ke sumedang" jawabku

dia mengangguk "ajak om agan ya?" tanyanya

aku menggeleng "gak lah kak, kan om agan sama keluarganya sendiri" jawabku

"oh iya, kita kan keluarga masa depannya om agan ya bu?" jawabmya

pertanyaannya terdengar seperti pernyataan aku tersenyum lalu mengangguk "pokoknya kakak berdoa ajah ya" jawabku

dia mengangguk patuh "siap ibu" aku tersenyum dan mencium keningnya lembut.

❤️

aku menatap rizky yang sudah tertidur pulas, melirik jam yang sudah menunjukan pukul 10 malam, entah aku tidak bisa tidur, aku mengambil handphone.

Rossa= malam agan?
Afgan= belum tidur ?

aku tertawa, apa kami benar sehati ya? entah.

Afgan= sehati banget kita ya bu
Rossa= gak biasa aja
Afgan= gemes deh tuh yang disana udah senyam senyum ✌️

aku tersenyum membaca pesan itu, bahkan dia tidak melihat tapi dia tahu

Rossa= gak wlee 😝
Afgan= bohong dosa
Rossa= yaudah gak jadi bohong
Afgan= 😂 bisa gitu ya?
Rossa= apa ajah mah bisa di aku
Afgan= iya yah, kamu mah bisa apa ajah, contohnya bisa dapetin hati aku

aku terkekeh, membaca dua kali kalimat yang ia lontarkan melalui ketikan.

Rossa= banyak yang bisa dapetin hati kamu
Afgan= emang hati aku banyak?
Afgan= tapi. hati aku. cuman. buat. cewek mungil,lucu,imut yang ada disana sambil senyum baca kalimat ini

aku tersenyum, iya dia benar, aku membaca kalimat itu sambil tersenyum, aku harap, bahkan sangat menginginkan, bahwa hatinya memang buat aku kan? bukan dia kan?

Afgan= buat kamu. kamu. Rossa.

lagi aku tersenyum, dia menjelaskannya, dia menyebutkannya

Rossa= dan aku juga gitu
Afgan= tidur gih nanti sahurnya telat, night sayang ❤️
Afgan= i love u bu.. 😘
Rossa= i love u gan.. 😙

actually, i can't. aku gak bisa nahan perasaan aku saat sama dia. dengan segala perlakuannya dia, hanya menatapnya ajah aku bisa terus terusan jatuh cinta. apalagi dengan segala perlakuan dan segala perkataannya yang manis? dengan segala kekonyolannya yang membuat aku selalu tertawa? kenapa bisa?

sekali lagi, aku berharap, sangat berharap, kita bisa saling menjaga perasaan kita, iyakan? i love u gan..

Jalan Terus (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang