Traumanya Sang Senior #5

5.4K 222 9
                                    

"Lilis nyium kening si asep ya bu?" aku mencoba menebak

"hussh... maneh* mah mikirna kaditu bae" sanggah bu Diny

"apa atuh bu? penasaran nih." kata Hadli

"lilis ngebuka tali sepatunya satu dan diambil, terus dia buka telapak tangannya asep dia mulai mengikatkan tali sepatunya ke telapak tangan jasad asep. ibu biarin aja, terus pas selesai, ibu baru sadar kalau ternyata lilis bikin simpul mati di pergelangan tangannya asep. tuh ngertikan kenapa?" kata bu Diny

"ohh, jadi maksudnya si lilis mutusin ikatan mereka dengan simpul itu yah" kataku berpendapat

Bu diny senyum dan lanjut cerita "bener banget, habis bikin simpul mati lilis bilang ke asep sambil nangis tentang betapa terimakasihnya dia karena udah bikin hari-harinya seru, udah bikin dia ngerasa jadi orang yang paling spesial, udah nemenin harinya dikala panas maupun hujan. Dan dia bilang kalau dia udah ikhlas dan akan selalu ngedoain untuk asep supaya dikasih tempat terbaik di alam sana."

"wihh jadi kisah romantis yah, tapi bu belum diceritain kenapa atuh si asep bisa tenggelem gitu?" tanya hadli minta penjelasan lebih.

"iya bu, apa si asep kepleset atau gimana gitu" tanyaku menambahkan.

"bukan gitu jadi pas habis jasadnya diurus pihak yang berwajib, orang pinter  tadi cerita ke pembina ibu dan disitu ada beberapa alumni juga termasuk ibu. katanya di sungai itu ada jin perempuan yang sepertinya suka sama asep, entah bagaimana akhirnya jin itu berhasil mencelakainya. Makanya susah banget tim buat nemuin jasadnya, berkat doa kita semua akhirnya asep bisa ditemukan. Tapi percaya apa enggaknya itu mah terserah kalian yah, ibu mah cuma cerita tentang trauma ibu kalo bikin acara deket pantai, bisi keulang lagi."

"Oh jadi gitu ceritanya, atuh bu itu mah musibah mau kita cuma disekolah juga bisa aja kena musibah." kataku meyakinkan bu Diny

"tetep aja atulah masih trauma mah gimana bay, sejak saat itu tiap ibu kepantai ada aja perasaan serr serr gimana gitu dihati ibu. ga tenang aja pokoknya kalo lagi disana." bu Diny membela diri.

sebelum aku menambahkan argumen, mang jhon yang tadi ke TU balik nyamperin kita, buat nyambungin ceritanya diawal tadi. dan gak lama dia bilang ke kita "bu, ibu dari tadi disini kan?"

"Iya atulah da baru liat mang Jhon disini ini" Jawab bu Diny

"tadi pas urang ka ruang Guru ketemu ibu lagi bikin kopi, terus urang geh nanya ka ibu, ngopi tah siang-siang? terus ibu gak jawab cuman senyum senyum. atuh urang ngarasa aneh lanjut ke TU, eh disini malah ketemu ibu lagi. Kan serem jadinya" Cerita mang Jhon

"Nu bener mang Jhon?" Tanyaku tak percaya

"Bener ih suerr" jawab mang Jhon

"haduh kan serem, udah itu mah mungkin penghuni ruang Guru lagi pengen ketemu mang Jhon doang kali. udah jangan dibahas lagi ih bisi ngikutin ibu pulang" Kata bu Diny

"takut tah bu?" tanya hadli sambil nyalain rokoknya

"bisi bae dlii..." Jawab bu Diny

"Okelah, mudah-mudahan gak lagi-lagi deh kejadian kayak gini" Kata mang Jhon sambil pergi ke arah perpus, mungkin ada kerjaan.

"terus jadi kita tetep gak diijinin nih bu bikin acara di pantai?" Tanyaku masih ngeyel

"gak usah yah, tolong di buat aja yang di deket-deket sini bay, wayahna ini mah ngertiin ibu yah". jawab Bu Diny sedikit melas

"iyaudah bu, kita cari konsep yang lain, oke bay!" Kata hadli menenangkan bu Diny.

aku hanya mengangguk masih gak rela sih camping ke pantai belum terlaksana, tak lama Kalisa** nyamperin kita dan bilang kalo kita dicari Kak ilham di ruang Pramuka. Dan kita langsung bangun nyamperin ka Ilham.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

*maneh artinya kamu dalam bahasa sunda 

**Kalisa, anggota Dewan Penggalang Pramuka Putri yang aktif sering ikut kegiatan, orangnya manis tapi kadang keliat pahit kalo pas mikir lama kalo dikasih tugas :v nanti di chapter lain ada cerita tentang dia.

Pramuka Horror StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang