#5

1.2K 73 1
                                    

Hari ini adalah hari kelima Ify bersekolah di Lucent High. Gabriel bernafas legah karena adiknya itu masih belum membuat ulah. Dalam hati Gabriel berharap semuanya akan menjadi baik. Namun sepertinya do'anya itu tak di dengar oleh Tuhan, karena seorang siswa telah membuat satu kesalahan fatal yang bisa membuat adiknya itu membuat ulah.

Ketika itu, Gabriel dan Ify baru sampai di sekolah dengan menaiki mobil Gabriel. Waktu itu juga, Via sampai dengan diantar oleh supirnya.

"Pagi, Fy. Pagi kak Iel"sapa Via. Dan hanya dijawab dengan senyuman oleh keduanya.

Mereka bertiga pun berjalan menuju kelas. Gabriel dan Via meneguk ludah apabila melihat sepanjang koridor dipenuhi dengan siswa siswi Lucent High, namun yang paling banyak adalah siswa.

"Gimana nih kak? Kalau ada yang nyebut kata kata keramat itu gimana?"bisik Via, takut didengar sama Ify yang berjalan di depan mereka.

"Kakak juga gak terlalu yakin, Vi. Semoga aja gak ada yang nyebut kata kata itu ya"Via hanya mengangguk.

Ify memakai earphone pada kupingnya namun tanpa musik karena ia masih sibuk mencari lagu yang bagus buat di dengar. Sewaktu mencari lagu, Ify mendengar beberapa sapaan dari siswa siswi yang ada dikoridor itu. Dan ia hanya membalas dengan sebuah senyuman manis.

"Hai, kenalin. Aku Difa, kamu Rifyana ya?"tanya seorang siswa. Ify hanya mengangguk.

"Eum..boleh tanya gak?"

"Tanya? Boleh aja, emang mau nanyain apa?"tanya Ify ramah.

"Kamu itu suka main barbie ya sewaktu kecil?"

"Iya, kok tau"Ify mengernyit, heran melihat pemuda aneh didepannya itu.

"Iyalah aku tau, karena wajah kamu mirip barbie. Eakkss!!"gombal Difa, heboh sendiri.

"Wuuu!! Bangke!"koor semua siswa siswi yang ada di sana. Gabriel dan Via menahan tawa.

"Makasih. Kalau gitu.."

"Etss..tunggu dulu. Mau nanya lagi nih. Kamu kenal sama Preity(read: pretty) Zinta, gak? Itu lho pemain film India"Ify menghela nafas kemudian mengangguk saja karena malas meladeni pemuda gila di depannya itu. Ya, walau dia tak tau siapa Preity Zinta itu.

"Wah, pantesan. Dia pretty kamu juga pretty"gombal Difa lagi. Gabriel dan Via meneguk saliva.

'Hampir'ucap keduanya dalam hati.

"Oh ya, thanks deh kalau gitu. Aku pergi dulu ya"pamit Ify lalu berjalan melewati Difa, namun teriakan Difa membuat langkahnya terhenti lalu ia berbalik menatap Difa.

"RIFYANA KAMU..."

Prakkk!

"Arghh!"teriak Difa. Semua melongo kecuali Gabriel dan Via yang menepuk jidat. Ya, Difa tanpa sengaja telah mengucapkan kata kata keramat itu, membuat si kelinci imut berubah menjadi si singa ganas lalu memelintir tangan Difa yang notabane adalah teman sekelasnya.

"Jangan pernah sebut kata kata itu lagi"ucap Ify tajam tepatnya berbisik. Dan sudah pasti yang mendengarnya hanyalah dirinya dan Difa.

"I..iya. Ta..tapi lepasin tangan gue dulu"kata Difa terbata bata. Ify langsung melepaskan pelintirannya.

"Awas lo"Ify pun pergi. Semua langsung mendekati Difa.

"Maafin adik gue ya, Fa. Permisi"setelah mengucapkan maaf bagi pihak Ify. Gabriel pun beranjak dari situ diikuti Via.

***

Ify kembali membuat onar setelah kejadian itu. Entah kenapa, mereka semakin mengucapkan kata kata keramat itu setiap kali ketemu sama gadis itu. Mereka seolah olah ingin membangunkan singa yang sedang tidur. Kini, Ify mendapat julukan "Miss Onar" di Lucent High.

"Duhh..gak nyangka ya. Si Mr Onar gak ada tapi digantiin sama Miss Onar. Gue fikir sekolah kita bakalan aman kalau gak ada si Mr Onar, eh, gak nyangka aja ada pengganti si Mr Onar"

"Bener banget tuh. Eh, tapi kalau gak salah si Mr Onar sekarang pasti udah balik dari London, kan? Aduhh..makin gak aman nih sekolah"

"He'em. Tapi kalau di lihat lihat, si Mr Onar itu ganteng banget terus si Miss Onar juga cantik banget. Kalau disatuin pasti cocok"

"Iya, gue setuju. Do'ain deh mereka jodoh"

"Amin"ucap kedua siswi itu lalu terkekeh pelan. Tanpa mereka sadari taman belakang tempat mereka bergossip ria tadi, ada seseorang yang mendengar semua obrolan mereka termasuk do'a mereka tadi. Orang itu tengah berbaring. Sebenarnya, ingin melelapkan mata namun ia urungkan setelah mendengar gossip gossip kedua siswi itu.

"Miss Onar? Siapa dia? Jadi, selama gue di London ada pengganti gue? Hebat banget cewek itu sampai bisa menggantikan gelaran gue sebagai Mr Onar di sekolah ini. Oke, gue akan cari siapa cewek itu. Setelah gue tau siapa dia, gue akan kasih tantangan ke dia"gumam orang itu. Ya, siapa lagi kalau bukan si Mr Onar, MARIO ETHAN!!

***

Sorry untuk typonya :)

#Ica_97

Mr.Onar vs Ms.OnarWhere stories live. Discover now