#9

1.4K 92 8
                                    

"Hai cantik lagi ngapain?"seorang pemuda duduk disamping Ify yang sedang memerhatikan ikan ikan di dalam kolam ikan yang ada di taman belakang.

"Merhatiin ikan"

"Aku ngambek nih. Aku kan pacar kamu cantik. Kenapa ikannya yang diperhatiin? Terus aku kamu mau ke manain?"tanya pemuda itu berpura pura sedang ngambek dengan Ify, pacarnya. Ify terkekeh mendengar kata kata pacarnya.

"Jangan lebay deh. Aku tuh cuma sayang sama kamu. Jadi jangan fikir yang aku merhatiin ikan berarti aku ngelupain kamu. Oke?"

"Oke sayang"

***

"Kak Iel, cepatan. Entar aku telat"teriak Ify.

"Iya bentar kakak ambil kunci dulu. Lagian pacar kamu aneh, masa ngajak kamu kencan tapi kamu gak dijemput?"omel Gabriel, sambil menstarter motornya.

"Katanya ada sedikit masalah sama mobilnya jadi dia gak bisa jemput"Gabriel hanya geleng geleng lalu mengantar adiknya menemui sang pacar yang janjian mau ketemu disebuah cafè.

***

Plakkk

"Gue..gue benci sama lo! Hiks.."Ify langsung berlari keluar cafè. Ia tak menyangka pemuda yang ia cintai selama ini punya pacar lain selain dirinya. Intinya ia diselingkuhin. Percaya atau tidak pemuda yang ia cintai sudah menjalin hubungan dengan gadis lain selama 2 tahun. Padahal hubungan ia dan pemuda itu baru saja menginjak yang ke-5 bulan. Berarti selama mereka pacaran Ify hanyalah yang kedua.

***

Hangat. Itu apa yang ia rasakan saat ini. Usapan lembut pada pipinya membuat ia merasa nyaman. Tapi tunggu..usapan? Pada pipi? Bukankah ia sedang tidur? Lalu siapa yang mengusap pipinya?

"Hei, kenapa nangis?"suara itu. Suara yang sangat ia rindukan. Suara yang sudah lama ia tak dengar.

"Kak..kak Rio?"kaget Ify setelah berhasil bangun dari mimpi buruknya. Ya, mimpi tentang masa lalunya. Tapi suara tadi? Apa karena ia terlalu merindui suara itu sehingga suara pemuda didepannya ia rasakan sama persis seperti suara orang yang rindui?

"Why are you crying? Bad dream?"tanya Rio yang masih setia menghapus air mata Ify. Ify hanya menggeleng. Keheningan terjadi diantara mereka. Sehinggalah Ify menyadari sesuatu.

"Yakkk, Setan, ngapain lo di kamar gue? Mau mesum lo? Hah?!"teriak Ify lalu mendorong Rio yang duduk dikasurnya.

Brukkk

"Sakit Bello!"balas Rio sambil mengusap pantatnya yang mencium lantai.

"Salah sendiri juga, kan. Dasar cowok otak mesum!! Yakkk, ngapain lo dekat dekat sama gue!"teriak Ify lagi karena pemuda itu tiba tiba saja menyeringai lalu berjalan mendekati Ify yang masih diatas kasur.

"Lo rasa Setan seperti gue mau ngapain, hmm?"Rio semakin mendekati membuat Ify takut. Degup jantungnya juga semakin bertambah. Wajah mereka kini benar benar sangat dekat bahkan mereka bisa merasakan hembusan nafas masing masing. Ify memejamkan matanya dan mencuba untuk menetralkan kembali detak jantungnya.

"Ayah lo suruh turun, makan"bisik Rio tepat dikuping Ify. Ify membuka matanya lebar lebar. Pemuda itu sudah berdiri diambang pintu sambil cekikan tak jelas. Ify baru menyadari bahwa pemuda itu baru saja mengerjainya.

"YAKKK, SETAN, AWAS LO!!"Ify mengejar Rio yang sudah keluar dari kamarnya.

"MUKA LO LUCU KALAU MERAH!!"balas Rio sambil masih terus melarikan diri dari gadis mungil itu sehingga ke dapur ia pun berhenti.

"Setan, lo..Eh, maaf. Hehe"Ify cengengesan. Ia baru menyadari dimeja makan sudah ada mama dan ayahnya.

"Wah, gak sia sia kamu datang sini, Yo. Makasih udah bikin Ify turun. Selalunya Ify gak akan mau turun kalau makan malam. Tapi ternyata kamu berhasil. Kakaknya saja gak bisa bikin adiknya turun"kata Doven sambil melirik anak sulungnya, Gabriel.

"Eh, curut. Mending lo pulang deh, merasa dianaktirikan gue sama orang tua sendiri"cibir Gabriel tentunya dengan nada bercanda.

"Haha..sama sama Om. Heh, Bello, udah sana makan. Lo tuh udah cungkring gak usah sok diet"Ify mencebik lalu duduk disamping sang kakak.

"Ini gue makan, kak Rio sayang. Nah, sekarang mending lo pulang. Gak usah modusin orang tua gue. Kalau perlu pergi sejauh jauhnya dari sini"ucap Ify penuh penekanan lalu menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.

"Kenapa harus jauh jauh sayang? Kan rumah aku cuma disebelah. Haha..yaudah Te, Om, Iel, Rio pulang dulu ya. Misi membangunkan kebo udah selesai. Hehe.."kata Rio dan diangguki oleh ketiga orang itu. Ify? Jangan ditanya gadis itu sekarang malah planga plongo mendengar ucapan Rio. Ia baru tau kalau si Setan yang menyebalkan itu adalah tetangganya!! Parahnya, si Setan itu ternyata adalah anak dari Om Pradipta dan Tante Miranda, pria dan wanita yang Ify anggap seperti orang tua keduanya!! Bagaimana ia tak tau soal itu?!! Arghhh!!

***

Jangan malas buat ngetik ⭐ cuma ngetik ⭐ doangkan guys gak susah 😉

#Ica_97

Mr.Onar vs Ms.OnarWhere stories live. Discover now