Tok tok tok tok! Tok! Tok! Tok!! Tok!! Tok!!
Ketukan demi ketukan terdengar dipintu kamar milik Rio. Semakin lama ketukan itu semakin kuat. Pemuda itu menutup kepalanya menggunakan bantal. Tentunya ia merasa kesal karena hari ini hari minggu. Hari yang seharusnya ia tidur sepuas puasnya. Karena tak tahan dengan bunyi ketukan itu akhirnya ia bangkit. Ia sempat melirik jam dinding. What?! Jam 6?! Menurut Rio itu adalah waktu yang sangat salah untuk bangun di hari minggu ini. Ia berjalan dengan aura gelapnya karena merasa terganggu dengan ketukan terkutuk itu.
Bughh
"Aduhhh..sakit bego. Ngapain lo mukul gue?"orang yang mengetuk kamar Rio dengan brutal itu hanya nyengir kuda.
"Hehe..morning Setanku. Gimana pijatanku enak gak?"tanya orang itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Ify si Miss Onar. Setelah tau kalau rivalnya hanya tinggal disebelah ia pun berhasrat untuk membalas dendam. Dengan cara mengganggu tidur ganteng pemuda tampan itu.
"Ya ampun Belloku, pijatanmu enak sekali. Saking enaknya pijatan lo sampai sampai gue pengen nyengik lo"cibir Rio. Lalu ingin menutup kembali pintu kamarnya, namun di tahan Ify.
"Etss..menurut pakar psikologis orang yang udah bangun gak boleh tidur lagi"ujar Ify. Rio berdecak kesal.
"Ck. Pakar darimana ngomong kayak gitu? Perasaan gak ada deh"
"Ada kok. Namanya Rifyana Nyxabella"balas Ify asal.
"Itu kan nama lo, Bello. Udah deh ya, gue pengen tidur. Jadi lo pulang aja, atau lo mau tidur bareng gue?"Rio menaik turunkan alisnya menggoda Ify.
"Yakkk, dasar mesum. Udah sana mandi, lo gue hukum karena udah ngeganggu gue kemarin kemarin. Hukumannya lo temenin gue jogging. Cepatan!!"Ify mendorong pemuda itu masuk ke dalam kamar mandi yang ada dikamar itu.
"Yakkk, Bello, gue gak mau. Lo sendiri aja gue mau tidur"protes Rio. Ia ingin keluar dari kamar mandi namun ia terhenti saat ia melihat Ify mengangkat sebuah figura berisi foto dirinya dan seorang gadis.
"Gue pecahin foto ini kalau lo gak nemenin gue"ancam Ify namun itu hanyalah satu candaan yang dibuat Ify.
"Oke gue akan nemenin lo. Asal lo gak mecahin fotonya"Rio kembali ke dalam kamar mandi. Ify tersenyum puas. Misi menganggu kebo selesai, batin Ify. Ia bernasib baik karena sewaktu ia datang ke rumah Rio, Pradipta papa Rio baru saja ingin berangkat ke kantor begitu juga dengan Miranda dan Shilla yang katanya ingin ke butik milik Miranda sendiri.
"Bentar deh. Wajah cewek ini kok gue ngerasa familiar ya. Tapi dimana?"Ify bingung sendiri setelah melihat foto Rio bersama seorang gadis. Dimana wajah gadis itu sangat familiar baginya. Namun sepertinya ia lupa dimana ia melihat wajah tersebut. Jadi ia membiarkan saja lalu menaruh kembali foto itu tempat asalnya, iaitu diatas nakas disamping kasur Rio.
***
"Huh, capek"keluh Ify. Ia duduk disalah satu kursi taman untuk menghilangkan lelahnya. Kemudian Rio datang lalu menyodorkan mineral water ke arah gadis mungil itu. Ya, mereka baru saja selesai dari jogging.
"Lain kali gak usah sok sokan jogging pagi bawa orang. Gue belum capek tapi lo apa? Udah kayak nenek nenek yang belum makan"dumel Rio. Ify hanya memandang tak suka pada pemuda itu lalu meneguk air yang dikasih Rio sehingga habis.
"Lo haus apa doyan sih?"
"Gue lapar, hehe"
"Ngehh..gak nyambung Bello. Udah ah, ayo pulang. Gue ngantuk pengen tidur"
"Tapi gue lapar, kak Rio. Please, kita ke warung itu"rengek Ify, manja. Pemuda itu ngeri sendiri melihat Ify yang mendadak manja. Tapi tadi ia tak salah dengar bukan? Gadis itu memanggilnya dengan sebutan 'Kak Rio' kan? Entah kenapa ia malag merasa senang. But..NO MARIO!! Lo gak boleh jatuh cinta sama cewek itu, batin Rio.
"Kita pulang aja, Fy. Mending lo makan dirumah"
"Gak mau, kak Rio. Malas jalan, lagian gak ada mama dirumah. Kak Iel gak bisa masak. Bi Ina pulang kampung, gak ada yang masakin"Ify malah bertambah manja. Ia kini sudah duduk lesehan diatas rerumputan ditaman itu.
"Aishh..yaudah ayo kita ke sana"Rio pasrah. Daripada ia terus terusan mendengar rengekan manja Ify yang kemungkinan ia bisa 'cair'. Mending diturutin kemauannya.
"Yes! Thanks, ya kak Rio"ucap Ify sambil berdiri dan mencium pipi pemuda itu tanpa sadar membuat siempunya pipi mematung. Dan..
Blushhh
Wajahnya langsung merona merah. Nasib baik gadis itu sudah jalan duluan ke arah warung bubur yang ada didekat taman. Jika saja gadis itu melihat wajah merahnya. Pasti gadis itu akan meledeknya. Dan mungkin wajahnya akan bertambah merah. Argghh!! Rio jadi malu!! :3
***
Biasakan diri untuk mengetik ⭐ setelah selesai membacanya. Please respect us as author 😉
#Ica_97
YOU ARE READING
Mr.Onar vs Ms.Onar
FanfictionTantangan yang diberikan oleh Mr.Onar diterima dengan hati yang terbuka oleh Ms.Onar. Tantangan yang berbunyi: "Dalam waktu satu bulan ini gak ada yang boleh jatuh cinta diantara kita. Cuma diantara lo sama gue. Kalau lo jatuh cinta sama gue itu ber...