#13

703 48 0
                                    

Dingin. Itu apa yang Ify rasakan saat ini. Namun rasa dingin itu tiba tiba berubah menjadi hangat. Ia merasakan sesuatu yang menyelimuti dirinya. Dengan terpaksa gadis tirus itu membuka matanya perlahan. Pertama yang ia lihat saat membuka mata adalah jaket hitam yang menutupi dirinya. Ify mendongak, ia kaget melihat seorang pemuda yang tengah tersenyum manis padanya.

"Lo siapa?"tanya Ify yang kemudiannya mengundurkan diri ke sudut rumah pohon. Ya, gadis itu masih berada disana.

"Kamu lupa sama aku ya, Na? Masa iya sahabat sendiri dilupain. Padahal aku udah sering banget nungguin kamu disini setelah pulang dari London"kata pemuda itu lirih. Ify mengerutkan dahinya. Sahabat? Apa benar pemuda itu adalah Nathan, sahabat kecilnya? Ify agak ragu karena pemuda yang ada didepannya sangat berbeda. Natham yang dulu itu kulitnya hitam, pendek dan gantenglah. Nah, kalau yang didepannya itu kulitnya putih, terus tingginya kayak tiang listrik dan gantengnya bertambah pemirsah..ya ampun..Oke Ify mulai lebay -,- Tapi mengingat sekarang mereka berada dirumah pohon tak mungkin jika pemuda itu bukan sahabat kecilnya karena hanya ia dan sahabat kecilnya lah yang tau akan tempat itu. Jadi, apa benar pemuda itu Nathan?

"Kamu Nathan?"Ify memastikan. Pemuda itu tersenyum lalu mengangguk. Tanpa membuang waktu, Ify langsung menubruk tubuh Nathan. Pemuda yang ia sudah anggap seperti kakaknya sendiri. Ya, Nathan dan Gabriel seumuran. Ify tak memanggil Nathan dengan embel embel kakak karena Nathan yang meminta seperti itu.

"Aku kangen kamu, Nat. Jangan tinggalin aku lagi ya"pinta Ify.

"Iya, Na. Aku gak akan ninggalin kamu lagi. Karena aku, Nathan akan selalu ada buat kamu, Ana"Nathan mengelus rambut Ify yang masih dalam pelukkannya.

"Aku antarin kamu pulang ya. Lagian ini udah malam tapi kamu malah tidur disini"Ify nyengir kuda lalu mengangguk menyetujui ajakan Nathan. Jujur, ia sangat merindui sahabat kecilnya itu setelah terpisah beberapa tahun yang lalu karena Nathan yang harus berpindah ke London bersama keluarganya. Apa mungkin karena sudah lama di London, membuat kulit pemuda itu menjadi putih? Entahlah.

***

"STOPPP!"

Cittt

Rio menginjak rem mendadak karena kaget mendengar teriakan Gabriel.

"Lo gila ya? Kalau kita kecelakaan gimana?"sewot Rio. Gabriel cengengesan.

"Hehe..maaf Yo. Gue tadi reflek soalnya gue lihat Ify boncengan sama cowok"

"Cowok? Emang Ify udah punya pacar?"tanya Rio.

"Eum..setau gue. Setelah masa lalunya dia udah gak pernah dekat sama cowok kecuali ayah dan gue. Dan setau gue juga dia sekarang lagi dekat sama cowok yang dia panggil Setan, bukan dekat sih tapi sering adu mulut"sindir Gabriel. Rio berdecak kesal karena mengerti maksud Gabriel.

"Terus sekarang gimana? Pulang atau cari lagi? Ya mungkin aja tadi lo salah lihat kan"

"Pulang aja. Ify barusan sms kalau dia udah pulang"Rio hanya mengangguk. Gabriel mengotak atik ponselnya. Mengantar pesan pada Alvin dan Cakka untuk berhenti mencari Ify karena sudah ditemukan.

***

Rio memasukkan mobilnya di dalam garasi. Setelah itu mereka ke rumah Gabriel yang hanya ada disamping rumahnya. Mereka melihat sebuah motor terparkir didepan rumah Gabriel. Tanpa membuang waktu, mereka pun masuk ke dalam.

"Siapa dia, Fy?"tanya Gabriel. Ia duduk disamping kiri Ify manakala Rio disamping kanan Ify.

"Ini Nathan kak"kata Ify. Gabriel mengangguk lalu bersalaman dengan Nathan.

"Nathan?"celetuk Rio. Ify memandang ke kanannya.

Degh

Wajah mereka begitu dekat membuat jantung Ify berdetak tak karuan. Namun ia mencoba sebisa mungkin untuk tenang.

"Eh, elo Tan. Ngagetin aja deh. Iya, ini Nathan sahabat kecil gue"Gabriel mengernyit bingung. Gabriel memang tak mengenal Nathan karena waktu itu Gabriel ke Bandung nemenin kakeknya yang sakit. Setelah Nathan ke London baru lah Gabriel pulang semula ke Jakarta.

Rio mengerutkan dahinya melihat Nathan yang tersenyum sinis padanya. Mengerti dengan senyuman itu, Rio membalas dengan senyum meremehkan.

'Ternyata si brengsek. Kali ini gue gak akan biarin lo ngerebut apa yang akan menjadi milik gue. Cukup satu kali. Dan gue gak nyangka kalau lo bego karena udah membuat satu rencana yang sia sia'batin Rio.

"Oh. Kalau gitu kenalin gue Rio. Pacarnya Ify"ucap Rio. Nathan agak kaget namun ia mencoba menutupi kekagetan itu dengan sebuah senyum kaku. Gabriel terkekeh pelan mendengar itu karena ia yakin pasti ada sesuatu yang membuat Rio berkata seperti itu.

"Ka.."

"Udah malam nih. Gue pulang dulu ya, Hon. Good night sleep tight ya, Hon"ucap Rio memotong kalimat Ify. Ia mencium puncak kepala Ify sebelum ia pulang ke rumah. Ify terdiam. Wajahnya memerah detik itu juga. Ia malu pemirsah...

***

Vomment jangan lupa oke 😉

#Ica_97

Mr.Onar vs Ms.OnarWhere stories live. Discover now