Keke tersenyum memandang langit yang begitu cerah pagi itu. Langit yang cerah itu membuat ia teringat akan seseorang di masa lalunya. Taman belakang SMA Sinar Harapan menjadi tempat Keke melakukan aktivitasnya pagi itu. Aktivitas memandang langit dan mengingat masa lalunya.
"Aku kangen sama kamu. Tapi sayang kita gak bisa kayak dulu lagi"ucapnya lirih.
"Hei, lagi sendiri ya. Bisa gue temenin?"Keke memandang aneh pada seorang pemuda yang berdiri di depannya.
"Lo siapa ya?"tanya Keke heran.
"Maaf udah ngegangguin ketenangan lo. Kenalin gue Danu Nathan, panggil Nathan aja. Gue anak baru di sini. Baru masuk kemarin. Apa gue boleh duduk?"Keke hanya mengangguk. Pemuda itu yang ternyata adalah Nathan langsung duduk di samping Keke.
"Kenapa gue ngerasa familiar ya sama suaranya? Eum...mungkin perasaan gue doang. Di dunia ini kan bisa aja ada yang mukanya sama ada juga yang suaranya bisa sama. Ya, mungkin perasaan gue doang"batin Keke.
"Hei, lo gak apa apa kan?"
"Gak apa apa kok. Oh iya, kenalin gue Keke Adelliani, panggilnya Keke aja"Keke menghulurkan tangannya. Dan Nathan menerimanya dengan senyum di bibir. Seketika dahinya mengkerut melihat sebentuk cincin di jarinya Keke.
"Lo kok pakai cincin sih? Bukannya di sekolah gak boleh pakai begituan ya? Maaf kalau gue banyak nanya atau apalah gitu"ucap Nathan. Keke hanya tersenyum. Tiba tiba...
"Nathan! Elahhh...ternyata lo di sini. Lo ngapain sih, sini ikut gue. Gue pengen ngomong sesuatu sama lo"Nova tiba tiba datang dan menarik tangan Nathan agar pemuda itu berdiri dan mengikutinya.
"Apaan sih Nov? Gue kan lagi pengen ngobrol sama Keke. Lo kenapa narik gue. Maaf ya Ke"ucap Nathan pada Keke setelah ia berdiri. Tangan Nova lepaskan dari tangannya.
"Gue pengen ngomong sesuatu yang penting sama lo Nat. Ayo ikut gue. Maaf ya Ke, gue bawa dulu si Nathan nya"
"Iya gak apa apa kok Nov"
"Permisi Ke"Nova pamit sambil tersenyum pada Keke dan di balas dengan sebuah senyuman juga sama gadis itu.
***
"Lo apaan sih Nov? Gue tuh pengen ngobrol sama Keke"protes Nathan tak terima. Nova membawa Nathan ke ruang musik yang anti bunyi. Maksudnya suara dari dalam tak akan kedengaran dari luar.
"Oke, gue minta maaf karena udah narik lo. Sebelumnya, gue mau nanya sama lo. Apa lo masih pengen hidup?"Nathan mengernyit bingung.
"Maksud lo?"
"Elahhh...ditanya dia malah nanya balik. Kalau ditanya yah jawab dong bukannya malah bertanya balik"Nathan memutar bola matanya kesal.
"Haftt...iya deh iya. Gue itu belum mau mati. Punya pacar aja belum apa lagi nikah. Mana mau gue mati di usia gue yang masih muda. Gila kali kalau gue mau mati di usia yang masih muda gini"dumel Nathan.
"Nah itu dia Nat. Kalau lo mau hidup, lo harus ngejauhin Keke"Nathan mengernyit bingung lagi.
"Lho, emangnya kenapa?"
"Oke, sebenarnya gue juga anak baru di SMA Sinar Harapan tapi udah lama sih. Beberapa bulan gitu sebelum lo datang. Gue juga mulanya dekat sama Keke tapi ada siswi yang nyuruh gue buat ngejauhin dia karena mereka bilang tunangannya Keke itu bahaya. Siapa yang dekat dan sakitin Keke akan di bunuh. Walau orang itu sahabatnya Keke sekali pun kalau ia nyakitin atau bikin Keke ngalirin air mata. Tunangannya itu bakalan bunuh orang itu"jelas Nova panjang lebar.
"Lo yang benar aja Nov. Jangan bercanda bisa gak. Lo pikir kematian itu bisa di bawa main main apa"
"Gue gak main main Nat. Gue cuma mau ngingetin lo aja supaya lo gak jadi mangsa. Mereka bilang lagi lebih parah di kerjain kalau yang dekat sama Keke itu cowok. Nah, lo kan cowok Nat gimana kalau lo mati di bunuh dengan sadis sama tunangannya. Mau lo?"Nathan bergidik ngeri mendengar cerita Nova. Ia tak bisa bayangin jika itu terjadi pada dirinya.
YOU ARE READING
Mr.Onar vs Ms.Onar
Fiksi PenggemarTantangan yang diberikan oleh Mr.Onar diterima dengan hati yang terbuka oleh Ms.Onar. Tantangan yang berbunyi: "Dalam waktu satu bulan ini gak ada yang boleh jatuh cinta diantara kita. Cuma diantara lo sama gue. Kalau lo jatuh cinta sama gue itu ber...