-X A-
"Aisshh..gue sebal banget sama tuh senior. Bikin gue badmood tau gak"dumel Ify sambil melempar tas punggungnya diatas meja membuat ketiga sahabatnya terpelonjak kaget.
"Emang kenapa, Fy? Apa mereka nyebut kata keramat itu lagi?"tanya Via yang sepertinya tau kenapa sahabatnya itu badmood. SA hanya mendengar saja. Karena sampai sekarang Ify belum mau cerita soal kata keramat yang dibilang Via. Toh, mereka percaya kalau Ify sudah siap pasti gadis itu akan menceritakan segalanya.
"100 buat lo, Vi. Argh! Gue jadi gak mood buat belajar kalau gini"teriak Ify frustasi. Mereka bertiga hanya membiarkan gadis itu. Mungkin ia butuh ketenangan, fikir mereka.
Kringgg~~
"Udah bel masuk, kan? Oke, gue pergi dulu"kata Ify lalu menyambar tasnya dan keluar kelas.
"Ify! Lo mau ke mana?!"teriak Via yang sudah ada didepan pintu. Ify yang sudah agak jauh dari kelasnya berhenti lalu menoleh.
"Bolos! Malas!"balas Ify lalu berjalan melalui koridor yang sudah mulai sepi. Via menghela nafas berat karena tak bisa menghalangi Ify pasalnya Pak Dave sudah jalan menuju kelas mereka.
***
"RIFYANA NYXABELLA JANGAN KABUR!!"kini murid 'langganan' Bu Dian sudah membiak(?) satu. Ya, tadi pas Ify lewat ruangan musik ia tak sengaja bertemu dengan Bu Dian yang sedang melakukan tugasnya. Setelah Ify menyapa Bu Dian dengan "Hai Bu Dian" serta cengiran khasnya, terjadilah aksi kejar mengejar antara wanita 40-an dan gadis belasan tahun.
'Aduhh..gue harus ke mana ini? Oh iya kalau gue gak salah ingat setelah belok ke kiri pagar belakang kan? Iya iya gue ingat pas kak Iel bawa gue keliling sekolah'sorak Ify dalam hati lalu berlari sekencang mungkin untuk sampai dibelokkan kiri setelah toilet.
'Gue benar'soraknya lagi setelah melihat pagar itu.
Brukkk
Entah siapa yang tabrakkan dengannya. Yang pasti dari arah yang berlawanan dengan Ify.
"Lo buta ya?"tanya seseorang tajam. Membuat Ify menatap orang yang tak sengaja tabrakkan dengannya tajam. Ia pun berdiri lalu membersihkan seragamnya.
"Lo yang buta. Bukan gue, minggir"ketus Ify lalu mulai memanjat pagar itu. Namun ia berhenti setelah menyadari orang yang tabrakkan dengannya adalah seorang siswa.
"Kenapa lo gak nahan gue. Mau ambil kesempatan dalam kesempitan lo"cibir Ify membuat orang itu berdecak kesal.
"Sorry, you're not my taste"
"Ck. Sok speaking banget sih lo"ketus Ify lalu berundur sedikit berniat untuk mendahulukan orang itu sebelum dirinya. Orang itu mengangkat alis bingung sambil bersedekap dan bersandar pada pagar.
"Kenapa lo lihatin gue kek gitu? Naksir? Terpesona?"tanya Ify pede.
"Ck. Geer banget sih jadi orang"cibirnya lalu mulai memanjat pagar. Tiba tiba..
"MARIO ETHAN! RIFYANA NYXABELLA! BERHENTI!"teriak Bu Dian. Kedua remaja itu kaget.
"Tuh kan udah datang. Cepatan Setan, dinosaurnya udah datang"kata Ify pada orang itu, siapa lagi kalau bukan si Mr Onar, Rio.
"Gara gara lo juga Bello! Cepat naik gue bantuin lo"ujar Rio. Entah kenapa ia malah membantu gadis itu bolos.
Happp!
Dengan sigap Rio menangkap tubuh mungil Ify setelah ia berhasil nyebrang duluan dari gadis itu.
"MARIO! RIFYANA! KEMBALI KE SINI!"
***
(ALVIA'S CAFE)
Disinilah kedua remaja beda kelamin itu berada. Di sebuah cafè milik keluarga gadis bernama Alviana Asteria. Ya, siapa lagi kalau bukan Via si gadis berpipi chubby. Entah kenapa setelah kabur dari sekolah bersama. Mereka juga setuju untuk menuju ke arah cafè keluarga Via bersama.
"Waiter"panggil Rio. Lalu seorang pelayan lelaki datang.
"Minum apa lo?"tanya Rio dengan nada tak bersahabat. Ify memutar bola matanya kesal. Apa pemuda didepannya ini tak punya sopan santun? Apa dia tak bisa bertanya dengan nada yang enak didengar? Ck, entahlah,fikir Ify kesal.
"Air comberan"jawab Ify asal.
"Yaudah. Satu jus alpukat sama satu air comberan buat cewek gila ini ya, Mas"pesan Rio membuat pelayan itu mengernyit bingung. Yaiyalah bingung. Mana ada orang yang minum air comberan melainkan orang itu mempunyai masalah jiwa. Tapi gadis didepannya itu sama sekali tak kelihatan tak normal. Cantik malah.
"Enak aja lo setan. Mas, jangan didengar omongannya dia. Kasih saya jus apel aja"ujar Ify. Pelayan itu mengangguk lalu pergi meninggalkan kedua remaja itu.
"Enak aja manggil gue setan. Nama gue Mario Ethan, bukan Setan, Bello"Ify melotot mendengar kata kata Rio.
"Enak aja manggil gue Bello. Heh! Gue tuh dengar sendiri kalau Bu Dian manggilnya gini "MARIO SETAN!" gitu. Lagian tuh ya nama gue RIFYANA NYXABELLA. Nama bagus begitu malah diubah"dumel Ify.
"Lo budeg, Bello. Jelas jelas gue dengar Bu Dian bilang gini "MARIO ETHAN! RIFYANA NYXABELLO! BERHENTI!" gitu"Rio meniru suara Bu Dian namun sengaja diubah saat menyebut nama Ify.
"Lo yang budeg, Setan. Jelas jelas gue dengar N Y X A B E L L A bukan B E L L O"kata Ify yang juga sengaja mengubah nama Rio. Panggilan 'sayang' gitu lho. Wkwk.
"E T H A N bukan S E T A N"
"Rio?"
"Ify?"
RiFy berpandangan.
'Mampus'ucap mereka dalam hati.
***
Sorry untuk typonya :)
Jangan lupa vomment juga :)
#Ica_97
YOU ARE READING
Mr.Onar vs Ms.Onar
FanfictionTantangan yang diberikan oleh Mr.Onar diterima dengan hati yang terbuka oleh Ms.Onar. Tantangan yang berbunyi: "Dalam waktu satu bulan ini gak ada yang boleh jatuh cinta diantara kita. Cuma diantara lo sama gue. Kalau lo jatuh cinta sama gue itu ber...