#4

1.3K 84 2
                                    

-X-A-

"Selamat pagi anak anak. Hari ini kalian kedatangan teman baru, lho. Ayo, Fy masuk"ucap Bu Dinda ramah. Ify pun melangkah masuk ke dalam kelasnya dan tersenyum ramah. Siswa dikelas itu ngiler(?) melihat Ify. Biasa orang cantik ;> hoho.

"Hm. Hai semuanya, kenalkan nama saya Rifyana Nyxabella. Saya pindahan dari Paris. Semoga kita bisa berteman ya"ucap Ify ramah sambil tersenyum. Senyuman Ify mengembang melihat seorang gadis yang duduk dipojok kelas. Gadis itu tersenyum dan melambai kecil pada Ify.

"Baiklah, sekarang kamu bisa duduk disampingnya Alviana"kata Bu Dinda. Ia tak perlu menyuruh gadis bernama Alviana untuk mengangkat tangan karena ia tau Ify mengenali gadis itu.

"Guru guru lagi ada rapat, jadi kalian boleh keluar"lanjutnya lagi. Setelah pemergian Bu Dinda semua siswa siswi kelas X berhamburan keluar.

***

-Kantin-

"Hai, kita belum kenalan, kan? Okay, kenalin gue Shielana Adelie, panggilnya Shilla aja"Ify tersenyum lalu menyambut huluran tangan Shilla.

"Gue Cagniana Lycra, panggil Agni aja"kata gadis tomboy disamping Shilla.

"Salam kenal Ag, Shill"ucap Ify dan hanya diangguki sama kedua gadis itu sambil tersenyum.

"Eh, Fy, lo tau gak. Pertama kali gue lihat lo, lo itu...mpphhh"sebelum perkataan Shilla habis, Via lebih dulu membekap mulutnya lalu nyengir.

'Bisa mati ni anak kalau dia nyebut kata kata keramat itu'Via membatin, Ify mengernyit, bingung.

"Gue kenapa Shill?"tanya Ify penasaran.

"Ar..eh, makanannya udah sampai tuh"Via merubah topic, kebetulan pesanan mereka sudah dianter sama ibu kantin. Via bernafas lega karena sahabat sahabatnya itu tak lagi membicarakan soal tadi.

Via atau Alviana Asteria adalah sahabat Ify sejak kecil mereka terpisah karena Ify yang dipindahkan ke Paris oleh ayahnya. Dan Via juga tau kata kata keramat yang bikin sahabat kecilnya itu berubah dari kelinci yang imut kepada monster yang menyeramkan. Sekarang Ify adalah kelinci yang imut, lihat saja gadis itu ramah kepada semua orang termasuk kaum adam, bukan? Tapi harus kalian ingat! Jangan sampai pernah mengubah kelinci itu kepada monster karena kalau itu terjadi gadis yang ramah itu akan hilang dan semua kaum adam akan berada dalam kondisi yang merbahaya tak terkecuali kaum hawa jika mereka menyebut kata kata keramat itu. Bagi Via kata kata keramat itu adalah satu musibah untuk semua orang yang menyebutnya.

"Woi! Jangan ngelamun!"

"Kak Alvin kodok sipit ganteng"latah Via, kaget mendengar teriakan Shilla.

"BUAHAHAHA..."semua orang didalam kantin langsung ketawa mendengar latahan Via. Wajah Via bertukar merah, malu.

"Iihh..kamu tuh ya sama aja kayak Cakka"ujar seseorang, ngambek. Via menoleh dan langsung menutup mulutnya.

Opss! Kekasihnya ternyata mendengar latahannya. Yup! Kalian benar, Alvin dan Via adalah sepasang kekasih sejak SMP. Dan mereka semua tau soal itu termasuk Ify.

"Maaf kak, lagian tadi kan aku bilang ganteng juga"ucap Via yang melihat Alvin sudah manyun.

"Oh iya. Yaudah"Alvin pun duduk disamping kiri Via. Via bernafas lega lagi karena Alvin tak marah padanya.

"Kak Rio mana? Kok gak kelihatan?"tanya Shilla dan sukses mendapat jitakkan gratis daripada SA dan CAG. Ify hanya tertawa kecil melihat Shilla yang meringis kesakitan, jujur ia tak tau kenapa sahabatnya itu mendapat jitakkan daripada sahabat sahabatnya dan kakaknya.

"Kenapa gue dijitak?"Shilla kesal.

"Masih gak tau atau pura pura gak tau? Masa kakak sendiri gak tau ke mana?"Shilla yang manyun langsung nyengir.

"Oh iya gue lupa kalau dia kakak gue. Soalnya gue kan putih dia item, jadi gue amnesia kalau dia itu kakak gue"

"Dasar adik durhaka lo"Agni menjitak kepala Shilla lagi. Shilla cuma cengar cengir taj jelas. Mereka pun menghabiskan waktu itu untuk kenalan dan bercanda.

***

-London, Hotel-

Seorang pemuda duduk dikasur dengan novel berjudul Sacria Fevo ditangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang pemuda duduk dikasur dengan novel berjudul Sacria Fevo ditangannya. Ia nya focus membaca sehingga sang bunda masuk ke dalam kamarnya pun ia tak sadar.

"Serius banget Yo bacanya. Bunda masuk aja gak sadar, kalau rampok yang masuk gimana?"Rio, pemuda itu, menoleh sebentar lalu membaca novel itu lagi. Miranda, bunda Rio, menghela nafas. Ia tau bagaimana sifat anaknya itu, kalau sudah membaca seperti itu anaknya itu tak ingin diganggu dan tak akan terganggu dengan sekitarnya. Intinya ia membaca seperti ia didalam cerita itu*kayak author :D*

Tok tok tok

"Mario Ethan, anda sudah siap? Acaranya sudah mau mulai, kalau sudah siap bisa ke dewan hotel sekarang"

"Baik, nanti kami akan ke sana"ujar Miranda mewakili anaknya. Pelayan itu mengangguk lalu beranjak dari sana. Miranda bangun dari sofa lalu menarik novel ditangan anaknya. Rio kaget.

"Ar..bunda. Rio tuh..."

"Focus dulu sama lombanya baru sambung baca novelnya lagi"potong Miranda. Rio menghela nafas lalu turun dari kasurnya. Menuju dewan hotel bersama bundanya.

***

Jangan lupa vommentnya ya :) supaya makin semangat. Maaf kalau pendek, ini aku cuman copas dari buku aku yang dulu, sekali lagi maaf kalau pendek :(

Sorry untuk typonya :)

#Ica_97

Mr.Onar vs Ms.OnarWhere stories live. Discover now