Menata hati

1.1K 188 5
                                    

Aku dan jongin kembali hampir jam 10 pagi sempat mampir membeli sarapan buat para member

Saat melewati ruang tamu ku lihat semua member dengan muka masam, aku terseyum dan meletakan plastik besar berisi makanan di depan mulut monyong chen hyung.

Dia menatapku dan menatap plastiknya

"kenapa dengan mukamu hyung." Tanyaku langsung mengambil posisi di sampingnya

"itu si caplang sialan, masa dari tadi melarang kami mendekati ruang makan dan dapur," chen hyung mengajukan protes masih dengan muka yang masam, ku tatap member lain yang mukanya tak kala asam, dan lebih dari yang lain di pojok sofa bukan di atasnya tapi di lantainya baekyoun dengan muka kusut, kusam, dan masam seperti baju yang belum di setrika(lebay bet gue) pokoknya intinya muka dan kondisinya mengenaskan, aku mendekatinya tapi di halang suho hyung

"kyung lo urus chanyeol di dapur de,"pinta suho hyung aku mengangguk dan berjalan menuju dapur

"chan sebenarnya apa yang terjadi sih," aku menggerutu dan langsung terkesiap melihat meja makan yang udah penuh dengan makanan 8 porsi kecil dan satu porsi jumbo

"ahh kyungi kau sudah pulang, ayo sarapan aku membuatkan makanan kesukaanmu, ya walaupun rasanya gak sama dengan buatanmu tapi aku berusaha semampuku." Dia menjawabku sambil menggosok2 matanya ku rasa dia baru saja memotong bawang

Aku hanya menganga menatap apa yang di depanku meja makan sih sangat rapi dan bersih tapi bagian dapurnya itu membuatku mengelus dada oh jangan lupa dengan orang yang membuat semua ini jadi begini dia seperti manusia yang baru di temukan aku benar2 ingin memukul seseorang, tapi aku sedikit terharu dengan usahanya di tambah lagi dengan melihat tangannya yang terluka aku jadi meringis menatapnya, segera ku tarik tangannya membawanya melewati member yang langsung menyerbu masuk dapur

"hey mangkuk yang besar itu punya kyungi jangan ada yang makan atau menyentunya," chanyeol berteriak ke arah member yang pastinya tidak mungkin mendengarkan chanyeol
 
Aku hanya menggelengkan kepalaku dengan pelan menariknya ke dalam kamar melepas apronnya, mengambil baju kaos hitam dan celana pendek miliknya, ku sodorkan ke arahnya dan mendorongnya masuk ke kamar mandi, 7menit kemudian dia keluar dengan rambut masih basah, aku menghela napas bagaimana bisa aku mencintai anak kecil ini

"duduk." Aku menunjuk kasur yang langsung di patuhinya ku ambil kotak obat dan mulai mengobati tangan dan kakinya

" aku gak suka kamu melukai dirimu sendiri" aku menatapnya serius

"hehehe kyungi kau perhatian sekali, lagian aku memasak untukmu kau kan semalam sakit." Jawabnya dengan muka bocahnya, hhhh bagaimana caranya aku berhenti mencintainya

Aku menghela nafas mengabaikan kata2 chanyeol tentang perhatianku padanya

"yeol bukannya aku gak mau, aku berterima kasih padamu tapi masalahnya tadi kau sangat berlebihan dan aku gak suka kalau kamu lebih pentingin aku daripada baekhyun hyung, aku tidak mau dia kecewa padamu," aku mendongak menatapnya posisi kami saat ini adalah posisi yang sangat aku sukai aku berlutut di depannya dan dia duduk di kasur menundukan kepalanya sedikit kalau orang lain melihat pasti akan mengira kami sedang pacaran, posisinya sangat indah.

"hhmmm maaf hyung aku mengganggu tapi kau harus menenangkan baek hyung dulu," kai beriri di ambang pintu kamar

Aku berdiri dan menarik tangan besar chanyeol mendorongnya keluar kamar, aku meletakan kotak obat di laci samping tempat tidur membereskan sedikit air yang menetes akibat chanyeol tadi

"hyung," suara manja kai menghentikan aktifitas ku

"kenapa,hhmmmm," aku memgembalikan alat pel ke kamar mandi

"hyung, aku sudah memutuskan,"kai kembali berbicara saat aku sudah duduk kembali di atas tempat tidur..

"memutuskan apa jonginna," aku menepuk kasur di sampingku isyarat supaya dia duduk

"aku akan memperjuangkan seseorang yang ku cintai, yang tadi malam aku ceritakan ke hyung," kai menatapku dengan mantap

Aku mengangguk pelan, mengusap kepalanya aku sangat berharap cintanya terbalas, cukup aku yang merasakan sakit, aku tidak berharap kai juga merasakannya

"hyung maukah kau membantuku,?"

"apa yang bisa ku lakukan,"

"dengarkan curhatku tentang calon pacarku ini setiap malam, bagaimana hyung mau kan,? Dia menatapku dengan mata kucing yang sangat menggemaskan

"oke, aku akan mendengarkannya, jadi apa aku boleh tahu namanya siapa? Calon pacarmu ini,?" Aku menatap matanya

"itu sedikit sulit, biarkan aku berjuang dulu hyung, saat aku berhasil nanti aku akan memberi tahumu,"

"baiklah, berjuanglah," aku mengepalkan tanganku dan mengibaskannya ke udara sebagai tanda aku ikut mendukungnya

Aku kembali ke dapur semua kekacauan tadi sudah beres entah siapa yang berbaik hati melakukannya tapi yang pasti semua kembali normal dan tak ada bekas yang tersisa

Ku buka kulkas mencari sedikit makanan siapa tahu masih ada tersisa karna sekarang aku benar2 lapar, memarahi chanyeol menghabiskan banyak tenagaku.

Malang adalah gambaran ku saat ini tak ada secuil pun sesuatu yang bisa di makan, menghela napas panjang aku berjalan ke ruang makan siapa tahu saja masih ada buah, ternyata mereka masih memikirkanku buktinya makananku dengan porsi besar ala chanyeol juga satu porsi makanan yang aku beli tadi ada di.atas meja dengan tulisan "aku memasaknya dengan cinta, makan yang banyak kyungi cepat sembuh," di tambah emoticon love di akhirnya

Tak perlu ku jelaskan siapa yang menulisnya, hanya yoda bodoh itu yang memanggilku kyungi, aku tersenyum dan mulai menikmati makanan ku

Aku selsai dengan semua aktivitasku 25 menit kemudian, aku melajukan mobilku perlahan dengan senyum yang mengembang aku bahkan mengikuti suara merdu ed sheraan yang melantunkan lagu shape of you dengan bahagia

Mengingat perhatian kecil chanyeol aku melupakan sakit ku sedikit yaaah hanya sedikit

Ku tatap ruangan latihan yang masih kosong, aku mengerutkan kening kemana semua member padahal tadi mereka jalan duluan

Aku melangkahkan kaki mencari mereka di gedung ini,  beberapa kali aku berpapasan dengan artis2 yang bernaung di bawah sm ini aku hanya mengangguk dan mengucapkan salam seperti biasa

Langkah kakiku terhenti saat mendengar isak tangis seseorang, aku berusaha tidak perduli tapi tak berhasil dengan berat hati aku mengintip ke ruang praktik dance

Di sanalah chanyeol dan baek sedang berpelukan jarum itu menusukku lagi, aku bahkan berjengkat kaget dengan sensasi yang tubuhku berikan.

Saat hendak pergi aku mendengar baek bicara niatku langsung pergi aku tidak boleh menguping pembicaraan orang itu bukan hal yang baik tapi otak dan kakiku tak ingin berkompromi, aku tetap di sana mendengar semuanya

"kenapa kau perhatian sekali dengan kyungsoo, tadi pagi aku juga sakit perut, di tambah aku menahan lapar karna kau tak mengijinkanku masuk dapur, apa kau tak ada niat buat hubungan kita ini yeol, apa kau memang tak menginginkannya,?" Suara baek bergetar di iringi isakan pelan

Chanyeol tak berbicara sama sekali dia hanya mengeratkan pelukanya di badan mungil baek, hatiku menggelinding begitu saja.

Aku kecewa, sangat2 kecewa bukan pada dua mahluk yang sedang jatuh cinta itu tapi kecewa dengan diriku sendiri

Bagaimana aku tetap menikmati semua perlakuan chanyeol padaku padahal ada orang yang lebih berhak mendapatkannya kenyataan itu menghantamku sangat kuat.

Apa aku sebrengsek itu, mereka adalah saudaraku bagaimana bisa aku menjadi manusia menjijikan seperti ini, aku membenci diriku sendiri aku membenci perasaanku ini tapi aku aku tidak tahu cara menghilangkannya

Tbc
Hai semua
wooooaaahhh  ternyata ada juga yang baca ff amburadul ini
Hikks mian aku lama up soalnya aku sangat sibuk(sibuk membaca ff lain😆) habis ada aja ff yang bikin gue sibuk, banyak author kece yang baru aku tahu

Dan buat yang udah sempat mampir aku sangat berterima kasih juga buat yang sempatin vote dan komen saranghe😚
Maaf kalau cerita makin gaje untuk typo dan bahasa yang kurang bisa di mengerti tolong caci maki saja gue😂😘😙😚

Refrain (Chansoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang