Hurt 2

1.2K 173 18
                                    

Tekadang hidup emang selucu ini.. aku berjuang keras melupakan rasa sakit saat cintaku hanya bertepuk sebelah tangan ehhhh, kini malah aku membuat seseorang berada di posisi yang sama denganku, sama2 di cintai juga sama2 mencintai orang lain..

Malam itu aku membiarkan chanyeol menciumku beberapa kali, aku tahu apa maksud ciumannya, dia hanya merasa bersalah padaku. kenapa aku berpikir seperti itu, karna besoknya chanyeol meminta maaf untuk ciumannya dia bahkan terlihat sangat menyesal karna menciumku, dia juga memintaku merahasiakan ciuman itu, terutama dengan baek hyung. Miris memang, saat aku menciumnya dengan seluruh hati, jiwa dan ragaku  hanya di anggap biasa saja olehnya bahkan dia menyesalinya.

Untuk saat ini aku suda tidak terlalu memikirkan chanyeol. Aku menyibukan diriku dengan berbagai kegiatan. Apapun pekerjaan yang di tawarkan manager aku akan menerimanya. Bahkan saat ini aku mulai syuting drama dan sekarang aku juga tinggal di rumah mungilku. Akhir2 ini tidak terlalu banyak kegiatan yang melibatkan exo hanya beberapa konser saja, kami belum mengadakan comeback lagi, jadi masih banyak waktu luang untuk kami gunakan dengan kegiatan solo ataupun beristirahat.

Aku berlari menuju halte bus, sial aku bangun kesiangan karna malamnya ku habiskan dengan meratapi nasib buruk yang selalu menimpaku, aku sangat kaku dalam mengekspresikan kesedihanku, yang ku lakukan hanya diam memandang ribuan  lampu kota yang terlihat seperti bintang, berdoa untuk semua kesialan yang terjadi dalam hidupku, agar segera lenyap yang mana pada pagi ini aku mengerti,,  tuhan belum berniat mencabut kesialan itu. Buktinya sekarang aku terlambat.. belum, tapi sekitar lima belas menit lagi pesawat yang akan mengantarkan exo ke hongkong akan take off dan sialnya aku termasuk salah satu member exo yang akan di angkut oleh pesawat itu, sementara itu aku di sini masih setia menunggu bus yang sepertinya berniat sekali membuatku geram, itu terbukti dengan begitu lambatnya dia mampir di halte ini, otakku sekarang bahkan mencurigai si supir, mungkinkah dia punya masalah denganku. Aku tidak membawa mobil tadi malam, aku diantarkan managerku dan pagi ini dia menyuruh ku naik taxi, yang sangat di sayangkan taxi ini tidak akan muncul tampa penumpang di jam segini, ngomong - ngomong soal mobil kalau saja aku tidak terlambat aku pasti sudah mengomeli pemilik mobil yang dengan seenaknya parkir di depan gerbangku, aku bahkan harus mengeluarkan tenaga saat ingin membuka gerbang, sebenarnya aku bisa saja masuk di selah sempit gerbang yang ku buka dengan usaha keras tapi karna ada koper hitam yang lumayan besar  ikut serta bersamakulah yang sedikit menyulitkan.

aku mengumpat kesal saat porsche hitam yang tidak asing berhenti di depanku, ingatan ku kembali pada mobil yang terparkir di depan gerbangku tadi, aku melangkah dan mengetuk jendelah kacanya. Ku cabut lagi kata2ku tadi, ternyata hari ini aku masih bisa memarahi seseorang dan dia sendiri yang datang padaku. Kaca mobil terbuka,  baru saja mulutku ingin menyemburkan muatannya seseorang dengan muka bantal menatapku.

"masuklah, kalau kau tidak ingin terlambat." Mulutku sukses menganga lebar. Manusia satu ini selalu mengerti bagaimana cara membuat otak gue mendidih seketika, tarik napas..  aku membuka pintu mobilnya dengan pelahan. kemudian berjalan ke arah bus yang baru saja sampai, ku abaikan teriakan chanyeol yang terus memanggilku, dasar caplang bodoh seharusnya aku yang marah2 karna kelakuan bodohnya memarkirkan mobil itu di gerbangku sekarang malah dia menyuruhku masuk mobilnya seolah aku ini sangat membutuhkannya, ishh lebih baik aku terlambat daripada harus ikut mobilnya, yang membuatku sangat jengkel adalah kenyataan dia terlihat sangat terpaksa menjemputku.

Aku berlari ke arah manager hyung, yang melambaikan tangannya.

"Kyung kenapa berlari sih. Kalau jatuh malu sendiri ntar." Manager hyung memarahiku saat aku sampai di depannya.. pelan ku atur kembali napasku yang ngos~ngosan..

"aku sedang berusaha supaya tidak terlambat tapi hyung malah memarahiku." Aku kesal dengan manager hyung.

"ehh terlambat apanya, sekarang kan masih jam 10 kita berangkatnya jam sebelasan juga." Kali ini aku menatap manager hyung melotot, ahh aku sudah malas marah dan berdebat jadi aku langsung menuju sofa di ruang tunggu mendudukan diriku dengan nyaman mengambil posisi berangkat ke alam mimpi. 

aku membuka mataku saat seseorang dengan bodohnya menusuk pipiku, wajah  dengan senyum bodoh itu memenuhi pandanganku, tangannya masih menarik pipiku dengan semangat, ku tepis tangannya, namun percuma karna si bodoh ini tak tertarik melepaskan pipiku, dari pada harus berdebat panjang lebar aku lebih memilih tidur kembali, ku senderkan kepalaku dengan nyaman, dan beberapa detik kemudian aku menegakkan badanku ,aku mengedarkan pandanganku dengan raut bingung , ini bukan ruang tunggu pesawat tapi sebuah kamar asing, aku menduga ini kamar hotel, aku menatap seseorang yang dari tadi sibuk bermain dengan pipiku.

"kita dimana..?" aku bertanya sarkatis.  

"hotel." jawabnya singkat. aku melongo drastis. maksud pertanyaanku tadi kita ada di mana sekarang masih di korea atau udah sampai hongkong. dan kenapa juga aku sudah di kamar hotel seingatku tadi aku masih di ruang tunggu bandara siapa juga yang memindakanku, pasti terlihat memalukan, ku alikan tatapanku ke arah cowok bodoh di sampingku ini kecurigaan ku semakin memuncak saat cengiran anehnya bertambah lebar, aku menunduk membayangkan diriku dibopong seperti karung beras olehnya, apa yang exo-l pikirkan, aku berteriak kesal dan melemparkan chanyeol dengan bantal hotel, seketika rasa kantukku hilang.

 "hyung kok nggak membangunkanku sih," sekarang ini aku sedang protes dengan suho hyung.

"sudah kyung, tapi kamu sepertinya sangat mengantuk jadi sedikit tidak tega membangunkanmu dan kebetulan chanyeol bersedia menggendongmu." jawaban suho hyung membuatku semakin stress, ku usak rambutku kasar.

"hyung kenapa aku sekamar dengan chanyeol, lagian ada banyak kamar kosong kenapa harus tidur berdua sekamar." kali ini manager hyung yang menjadi sasaranku.

"nggak papa kyung, lagian kan nggak masalah kamu sekamar sama chanyeol bukannya di dorm kalian juga sekamar," aku meninggalkan manager hyung dengan menghentak - hentakan kakiku, sial banget rasanya..

Selama konser di hongkong yang ku lakukan cuma mengomel dan memanyunkan bibirku. Hanya di panggung aku tersenyum, itupun karna aku tidak tega dengan exo~l yang sangat antusias menunggu kedatangan kami. Masa iya.. aku menanmpilkan muka cemberut..

Kembali ke korea pun aku masih jengkel. Sebenarnya rasa jengkelku sempat berkurang tapi setelah membuka internet tadi malam kejengkelanku kembali memuncak bagaimana tidak chanyeol menggendong ku ala ala pengantin baru, ishhhhhh.. memalukan sekali.. dan sekarang aku mendaptarkan chanyeol sebagai orang yang tidak akan ku ajak berbicara selama satu bulan ke depan...

Tbc...
Hullllaaaaa aku kembali maafkan diriku ini ya kkkkk
Kemaren gara2 bos ngajak nginap di villanya yang jauh di cina sana dan udah gitu nggak ada sinyal.. akhirnya apa mau di kata saya terpaksa tidak update
Tapi sebagai gantinya aku akan mengupdate 2 chap sekaligus.. love love😄

Maafkeun typo dan bahasa yang kurang di mengerti silakan komen sesuka hati.. saya terima selama itu membuat tulisan ini menjadi lebih baik😊

Chap berikutnya nyusul bentar lagi😄😄😘

Refrain (Chansoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang