18

1.1K 81 0
                                    

Lucifer memeluk gadisnya semalaman, angin pagi mulai berhembus. Rea terbangun dan membangunkan Verdane

"Ada apa?"

"Aku dan putri harus kembali. Ini sudah subuh, pelayan akan datang saat matahari terbit. Jika kami tidak ada habislah kami"

Verdane mengangguk. Verdane memikirkan cara untuk membangunkan sang raja, berhubung sang raja bukanlah tipe iblis yang bersahabat jika menyangkut masalah bangun pagi. Verdane dan Rea mendekati sang raja yang sama sekali belum merubah posisi. Masih terduduk dengan Lánya di pelukannya

"Bukakan portalnya" titah Lucifer

Verdane terlonjak kaget. Dia mengira Lucifer tengah tertidur, ternyata Lucifer terjaga semalaman sambil memeluk Lánya

"Rea?" Tanya Verdane

Rea tidak menjawab dia bingung

"Buka portalnya atau kalian tidak usah pulang ke kerajaan kalian!" ancam Lucifer

Rea mengangguk. Dia segera membuka portal menuju kamar Lánya. Lucifer menggendong Lánya perlahan dan masuk ke dalam portal penghubung padang indah dengan kamar gadisnya. Lucifer menidurkan gadisnya di tempat tidur, dia melepaskan lapisan jubah dan pakaiannya dari badan gadisnya. Lucifer melepaskan riasan rambut, anting, kalung, gelang dan cincin milik gadisnya. Rea melepaskan sepatu Lánya

"Cepatlah sembuh ratuku. Aku menyayangimu" ujar Lucifer saat dia menyelimuti Lánya dan mencium lembut kening sang gadis

Lucifer menatap kamar itu sejenak dan segera bergegas pergi bersama dengan Verdane di belakangnya

.....

Lucifer murka, kemarahannya dia lampiaskan kepada prajurit milik Arkzeith. Lucifer menebas mereka semua tanpa ampun sampai menjadi abu. Hingga matahari terbenam, kerajaan Lucifer sudah menghabisi setengah dari prajurit kerajaan Arkzeith

Sementara Lánya sedang duduk menatap langit dengan selimut tebal membungkus badannya. Keadaannya sudah jauh lebih baik. Lánya sendiri sudah sadar sejak siang tadi. Rea berbohong dan mengatakan Lánya tidak bisa tidur semalaman sehingga Lánya memilih untuk tidur sepanjang pagi

"Arkzeith!" Desis Lánya

Suara ketukan pintu membuatnya terbangun dari lamunannya. Lánya berbalik dan menemukan Rea di ambang pintu kamarnya

"Ada sesuatu?"

"Tidak yang mulia. Hanya saja, sebentar lagi salju akan turun. Tidakkah anda ingin mengganti selimut anda?"

"Ganti saja"

Rea tersenyum. Lánya kembali menatap langit yang mulai berubah warna. Lánya bangkit dan mengajak Rea ikut dengannya

"Kita ke pemandian. Aku ingin membersihkan badanku"

"Baik yang mulia"

Seperti malam sebelumnya, Lánya menghadiri makan malam bersama dengan Arkzeith yang cukup terkejut dengan kehadiran Lánya, terlebih saat ini Lánya tampak sangat sehat

"Nak, Arkzeith mengirimkan kejutan lagi untukmu" ujar sang raja

"Apa itu ayahanda?"

Tak lama seorang pelayan masuk dengan buah kesemek kering dan lagi-lagi itu hanya untuk Lánya. Lánya menatap Arkzeith

"Makanlah nak, itu hadiah dari Arkzeith untukmu. Tidak baik menolaknya"

Lánya mengangkat tangannya untuk mengambil kesemek kering itu. Rea menatap Lánya heran. Tapi, Lánya melihat senyuman licik di wajah Arkzeith

'Mau bermain denganku hm?' Batin Lánya

Lanya mengambil buah itu, tapi tangannya tidak bergerak ke arah mulutnya melainkan terulur ke arah depannya. Arkzeith. Tangan Lánya terulur pada Arkzeith

"Sangat tidak sopan jika aku menghabiskannya sendiri, bagaimana jika pangeran mencicipi sedikit?"

Arkzeith menatap Lánya dengan tatapan terkejut miliknya

"Aku memberikan itu sebagai hadiah untukmu"

"Tapi, aku berkeras membagi ini dengan anda pangeran"

"Tapi hadiah itu milikmu"

"Karena itu aku membaginya"

"Maaf, aku tidak bisa memakan itu"

Seluruh tatapan mengarah pada Arkzeith

"Kenapa tidak bisa? Seingat saya, pangeran menyukai kesemek. Saya pernah melihat anda memakannya"

"Ah... Itu memang benar. Tapi sekarang aku tidak bisa"

"Hm? Kenapa?"

I Love You 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang