22

1.1K 83 0
                                    

Lánya menunggu Lucifer di kamar besar kekasihnya itu. Dia melihat ke arah jendela. Bulan sedang bersinar dengan sangat terang di luar sana. Lánya membuka jendela besar penghubung balkon dengan kamar Lucifer, angin sejuk menyambutnya. Lánya menutup matanya menikmati angin malam dan pintu kamar kembali terbuka dan Lánya segera berbalik

"Kamu sudah kembali Luce?" Tanya Lánya

"Cepat sekali, apa ada yang tertinggal?"

Tak ada jawaban Lucifer maju ke mendekati Lánya dan memeluk Lánya. Sontak Lánya menjauhan dirinya

"Ada apa?" Tanya Lucifer

Lucifer kembali mendekat dan Lánya menghindar. Lucifer kesal. Dia menarik tangan Lánya agar mendekat padanya

"Kenapa kau lari hm?" Tanya Lucifer

"Lepaskan aku!!" Jerit Lánya

"Ada apa denganmu hm?"

Lucifer mendekatkan wajahnya seketika itu juga Lánya menendang kaki Lucifer dan berlari keluar dari kamar besar itu. Lucifer mengejarnya. Lánya berlari tidak tentu arah

"Kenapa kau lari? Kembali kesini" ujar Lucifer pada Lánya dan Lánya justru semakin mempercepat larinya

"Sudah aku bilangkan, kembali!!" Ujar Lucifer saat dia berhasil menangkap tangan Lánya

Lánya memberontak, Lucifer kesal

Plakk

Lucifer menampar Lánya. Sudut bibir Lánya berdarah

"Harusnya kau mendengarkan perkataanku!!!" Marah Lucifer

"Lepas!!!!" Jerit Lánya

Lucifer berusaha menarik Lánya untuk mengikutinya. Lánya melihat sebuah pajangan dan melemparkan pajangan itu ke Lucifer. Setelahnya, Lánya kembali berlari menjauh. Dia berlari tanpa arah. Tiap lorong ia lewati. Harapannya hanya satu, berlari sejauh mungkin dari Lucifer

"Lánya...." Panggil Lucifer

"Ah... Disitu kau rupanya!" Ujar Lucifer saat dia melihat Lánya berada di sudut lorong

Lánya bingung, ke arah mana dia harus pergi. Dia harus bisa berlari menjauh secepat mungkin. Suara panggilan itu membuat Lánya semakin takut. Lánya berlari ke arah kiri dan terus berlari

Lánya berlari dan terhenti di dekat sebuah pohon besar dimana Xarvierix duduk tadi. Lánya berbalik dan mendapati Lucifer sudah berada di depannya

"Jangan mendekat!!"

"Kau kenapa? Aku ini Lucifer, kekasihmu"

"Tidak!! Jangan mendekat!!!"

"Apa sih maumu? Kenapa kau mengusirku?"

Salah seorang pelayan kebetulan lewat disana dan melihat Lánya tengah gemetar disana

"Nona?"

"Pergi!!!" Perintah Lucifer pada pelayan itu

"Ma-maafkan hamba baginda" ujar pelayan itu sebelum dia berlari menjauh dari tempat itu

"Jangan mendekat!!!" Pekik Lánya saat Lucifer semakin mendekat

Lucifer berjalan maju, Lánya berjalan mundur. Terus begitu sampai akhirnya punggung Lánya menabrak pohon besar di belakangnya. Lánya meringis perih. Lucifer kini sudah berada di depannya

"Lepaskan aku!!" Pekik Lánya sambil berusaha memukul Lucifer

Kedua tangan Lánya ditangkap oleh Lucifer dan dikunci di atas kepalanya

"Lepaskan aku!!!" Lánya masih meronta berusaha lepas

"Akhh..." Ringis Lánya saat tangannya ditekan dengan keras oleh Lucifer di pohon itu

"Jangan melawanku!! Kenapa kau lari dariku hm? Bukankah kau menyukaiku?"

Lánya terdiam. Matanya menatap Lucifer dengan tatapan ketakutan

"Jawab aku!!!" Bentak Lucifer

"Lepaskan aku!!"

"Berisik kau!!!"

Plakk

Lagi pipi Lánya ditampar oleh Lucifer. Lánya hanya bisa meringis perih

"Sepertinya kau dan mulutmu perlu diajari untuk menurut" ujar Lucifer

Lucifer menarik dagu Lánya dan mencengkram dagu gadis itu dengan kencang. Lánya meringis. Lucifer mendekatkan kepalanya ke arah Lánya. Lánya berusaha menolak tapi cengkraman di dagunya semakin keras. Lánya menutup matanya. Lucifer menyeringai melihat Lánya menutup matanya

'Tolong aku...' Batin Lánya

"Lucifer..." Panggil Lánya pelan dengan nada sendu

I Love You 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang